。3

1.1K 240 17
                                    

donghyun menginjakkan kakinya di area kantin yang lumayan sepi ini, mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk mencari sosok yang ia kenal.

“donghyun!”

dan, voila!

tak jauh dari posisinya, ada minhee yang melambaikan tangan, dan lelaki manis di sampingnya yang melemparkan senyum untuk donghyun.

anak itu segera menghampiri tempat duduk kekasih dan sahabatnya dengan langkah penuh semangat.

“kak jungmo!” sapa donghyun, sambil memeluk tubuh jungmo dengan erat.

“jungmo aja, nih? gak mau peluk kakak?”

donghyun menoleh ke arah minhee, yang kini terlihat sedang merentangkan kedua tangannya, memberi kode ingin donghyun melakukan apa yang dilakukan anak manis itu pada jungmo.

“gak, mau kak jungmo aja!”

sementara itu, jungmo hanya mampu terkekeh kecil melihat wajah minhee yang mengeruh karena donghyun masih sibuk memelukinya.

“dongi udah, dong. pacar kamu kemusuhan banget liatin kakak tuh.”

jungmo menunjuk minhee dengan dagunya, membuat donghyun segera melepaskan pelukan eratnya dari tubuh sang kakak favorit, kemudian mengulas cengiran lebar untuk minhee.

“kamu bikin kakak kemusuhan mulu sama sahabat sendiri, ya, dasar!”

minhee mencubit pipi gembil kekasih lugunya itu dengan gemas. donghyun sendiri merespon dengan cebikkan bibirnya yang lucu.

“kak jungmo juga sahabat aku, tau!”

“kalian berdua sahabat aku, udah jangan berantem.”

jungmo mengusak masing-masing rambut donghyun dan minhee.

“eh, tadi kak eunsang yang suruh aku ke sini. kak eunsang nya mana?” tanya donghyun.

“pulang, dijemput junho tadi,” jawab minhee.

“oh..”

“kamu laper gak?” tanya minhee pada si manis kesayangannya.

donghyun mengangguk antusias, “laper, kak.”

“kakak pesenin makan, ya?” tawar minhee dan kembali mendapat anggukkan dari donghyun.

“kaya biasa ya, kak. nasinya jangan banyak-banyak.”

“siap tuan puteri!”

minhee segera beranjak dari tempat duduknya meninggalkan donghyun dan jungmo.

“kak, kak eunsang kapan sih pulang lagi ke asrama?” tanya donghyun sambil menusuk-nusuk pipi jungmo yang kini terlihat sibuk dengan ponselnya.

“hm.. kapan, ya? eunsang kayanya belum bisa pulang asrama dalam waktu dekat deh, dongi. ayahnya masih sakit,” jawab jungmo.

donghyun mencebikkan bibirnya, “terus sampe kapan aku tidur sendirian di kamar? ish!”

jungmo terkekeh melihat gerutuan yang lebih muda.

“emang kenapa? bukannya tidur sendirian enak? gak ada yang ganggu.”

donghyun segera menoleh ke arah jungmo, kemudian mendekatkan duduknya pada sang kakak tingkat.

“justru karena aku sendirian, ada yang ganggu, kak!”

lelaki manis di samping donghyun itu mengerutkan keningnya bingung.

“maksud kamu?”

donghyun menghela napas, “akhir-akhir ini, aku ngerasa ada yang selalu ngawasin aku, kak,” curahnya.

“perasaan kamu aja kali, dek.”

dengusan kesal keluar dari sosok yang lebih muda.

“kalo aku bilang aku pernah denger suara ketawa anak kecil di samping kasur aku, kakak percaya gak?”

“anak kecil? ketawa?”

donghyun mengangguk antusias, “suara anak kecil yang mirip banget kaya suara anak kecil di mimpi aku waktu itu. yang aku ceritain ke kakak.”

iya, jungmo ingat sekali donghyun pernah menceritakan mimpinya, tentang anak kecil dengan wajahnya yang hancur dan hampir membunuh donghyun.

jungmo ingat karena kala itu minhee yang satu kamar dengannya segera berlari keluar setelah mendengar teriakan donghyun, ke kamar donghyun yang tepat berada di samping kamarnya.

“kak jungmo.”

“iya?”

“kakak bisa lihat, kan?”

jungmo lantas mengangguk mendengar tanya dari adik tingkatnya.

“tolong liatin kamar aku nanti, ya? aku takut beneran ada.”

jungmo mengulas senyum, mengulurkan tangannya untuk mengusap surai donghyun dengan lembut.

“nanti kakak liatin, ya? jangan khawatir.”

donghyun mengangguk sambil menggumamkan kata terima kasih untuk sosok yang sudah ia anggap kakaknya sendiri ini.

ketika hendak mengajak jungmo kembali mengobrol, netranya telah lebih dulu menangkap sosok dengan kaus hitam yang ia temui di rooftop tadi.

siapa namanya―ah, hwang yunseong.

lelaki itu datang sendiri, mendudukkan diri di tempat duduk tak jauh dari tempatnya bersama jungmo saat ini.

“kak,” panggil donghyun.

“iya, dek?”

“kakak kenal dia?”

jungmo mengikuti arah telunjuk donghyun, mengangkat kedua alisnya setelah matanya berhasil menangkap sosok yang donghyun maksud.

“yunseong? kenal,” jawab jungmo, ia mengulas senyum saat yunseong menatap ke arahnya.

“oh, tadi aku ngobrol sama dia di rooftop.”

“wah, iya?”

donghyun mengangguk, hendak kembali mengeluarkan suara, sebelum minhee datang dengan nampan berisi makanan untuk donghyun.

“nih.”

minhee menyodorkan nampan itu pada donghyun, membuat si manis mengulas senyum senang.

“makasih, kak!” serunya dengan riang.

“sama-sama, habisin, ya.”

“siap!”

minhee beralih pada jungmo, memberikan satu cup kopi hangat untuk sahabatnya itu.

“makasih, minhee.”

ketiganya mengobrol, menghabiskan waktu sambil menunggu donghyun menghabiskan makanannya sebelum mereka kembali ke asrama.

ketiganya mengobrol, menghabiskan waktu sambil menunggu donghyun menghabiskan makanannya sebelum mereka kembali ke asrama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
want you, hwangkeumini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang