minhee membungkuk sopan, sebelum melangkahkan tungkai kakinya keluar dari ruang dosen di fakultasnya.
hari ini minhee kedapatan disuruh mengumpulkan tugasnya, padahal seharusnya ia menjaga donghyun di rumah sakit.
ia benar-benar trauma meninggalkan donghyun sendirian. awalnya minhee keras kepala, tak ingin mengumpulkan tugasnya dan tetap menemani donghyun di rumah sakit.
tapi, donghyun berhasil membujuknya, mengatakan jika tak apa dia sendirian, lagi pula itu rumah sakit, tempat yang ramai.
maka setelah bujukan itu minhee terima, akhirnya ia mau pergi ke kampus. hanya untuk mengumpulkan tugasnya, tak ikut mata kuliah dan menitipkan absen pada temannya.
“minhee!”
lelaki kang itu menoleh ke belakang, mendapati eunsang dan junho yang tengah berjalan ke arahnya.
“kamu gak ikut kelas?”
“tipsen, sang. kamu sendiri sama junho kok ada di sini?”
eunsang dan junho ini satu kelas bersama minhee, sedikit terheran-heran melihat sepasang kekasih itu ada di sini.
“kamu beruntung banget tipsen hari ini, dosennya gak masuk,” seru junho.
minhee mengangguk, “mau ikut ke rumah sakit?” tawarnya.
eunsang terlihat antusias, “nah, baru mau bilang! aku belum sempet jenguk donghyun kemaren.”
ketiganya berjalan melewati lorong gedung fakultas, kemudian berbelok menuruni tangga menuju lantai satu.
ah, lift di gedung fakultasnya sedang dalam perbaikan hari ini, mereka tak bisa menggunakan lift.
begitu keluar dari gedung fakultas, mereka bertiga mendapati jungmo yang sedang duduk di bawah lantai, sibuk dengan pulpen dan buku di atas pangkuan pahanya.
“kak jungmo, ngapain?” tanya eunsang, ikut duduk di samping jungmo.
yang ditanya mengangkat kepalanya, lantas mengulas senyum tipis.
“salin absen hima, sang.”
“masih lama, ya, kak?” tanya minhee, yang ikut mendudukkan dirinya di lantai bersama junho.
“gak terlalu, kok. tungguin, ya?”
minhee mengangguk patuh, sambil memperhatikan kegiatan jungmo.
ah, ngomong-ngomong, minhee pergi ke kampus bersama jungmo, lelaki koo itu juga memiliki urusannya di kampus.
“eh, minhee. sebenernya donghyun kenapa, sih? katanya ada yang ganggu?” tanya eunsang.
minhee menghela napasnya sebentar.
“aku juga gak tau, sang. akhir-akhir ini donghyun aneh banget. tepatnya sih semenjak seminggu yang lalu abis dia mimpi buruk,” jawab minhee.
“yang waktu itu dia kebangun terus nangis, ya?” tanya jungmo.
si lelaki kang mengangguk, lantas menunduk lesu.
“akhir-akhir ini banyak kejadian aneh sama donghyun, dan donghyun ikutan jadi aneh,” kata minhee.
mendengar kata aneh, eunsang menunduk. matanya bergerak gelisah seperti memikirkan sesuatu hal baru-baru ini yang seperti memaksa eunsang untuk mengingatnya.
lama si manis lee itu berpikir dan... berhasil. eunsang mengingatnya.
“inget, gak? waktu kak jungmo nyuruh aku chat donghyun buat nyusul ke kantin? tapi aku pulang duluan sama junho?”
ketiga lelaki di sana mengalihkan atensi pada eunsang, lekas mengangguk mendengar seruan si manis lee.
“sebenernya, sebelum itu aku udah sempet nyusul donghyun ke rooftop.”
junho menautkan kedua alisnya, “terus, sang?”
“tadinya aku mau ajak dia ke kantin, tapi donghyun keliatan lagi ngobrol di sana, aku turun lagi, deh.”
minhee memicingkan matanya, “ngobrol? sama siapa?” tanyanya.
“justru itu, aku gak tau donghyun ngobrol sama siapa,” jawab eunsang.
raut wajah eunsang menujukkan rasa cemasnya, matanya kembali bergerak gelisah.
“di sana gak ada orang, selain donghyun.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.