Hari dengan cepat berganti. Yoora belum terlelap sama sekali. Sejak kemarin ia hanya duduk mematung di kasurnya. Mungkin saat ini punggungnya kaku. Entahlah, pikirannya kosong. Kantung matanya nampak jelas. Keadaannya sangat kusut dan mengenaskan. Semua wanita ingin cantik di hari pernikahannya tapi tidak dengan Kang Yoora.
Pernikahan Yoora akan diadakan sore nanti. Dan saat ini masih pukul 9 pagi. Sega persiapan di dalam gedung pernikahannya sudah dipersiapkan dengan rapi. Tinggal mempelainya saja yang harus bersiap saat ini.
"kak, kakak udah harus siap siap sekarang" ujar Minhee lembut. Yoora tidak bergeming sedikitpun. Melihat itu hati minhee tertohok. Walaupun kakaknya itu sering terlibat masalah atau bisa dibilang biang masalah juga, tapi baru kali ini Yoora sampai se-depresi itu. Minhee kemudian mendekati kakaknya dan duduk di depannya.
"kak" panggil Minhee dengan menepuk kedua pubdak Yoira pelan. Yoora seketika menoleh dengan sangat lemas. Ingin rasanya Minhee menangis melihat rupa kakaknya saat ini tapi ia tahan. Setidaknya dia harus kuat untuk menguatkan.
"kakak harus tegar. Yang gerjadi nggak akan seburuk yang kakak bayangin kok.. Percaya deh sama Minhee." Minhee menampilkan senyum manisnya, kemudian melanjutkan perkataannya.
"sekarang kakak mandi ya.. Minhee siapin air anget buat kakao biar kakak fit lagi. Habis itu kita berangkat. Oke" bujuk Minhee. Yoora ingin meronta tapi tenaganya sudah habis. Ia hanya mengangguk pasrah kemudian dituntun Minhee ke kamar mandi.
Setelah selesai berendam dengan air hangat, badan Yoora terasa agak segar kembali, yah, walaupun masih lemas juga. Setidaknya ia tak sekusut tadi. Ia kemudian memakai dress katun panjang berwarna putih polos dan turun untuk menemui Minhee yang menunggunya di bawah.
Melihat kakaknya menuruni tangga, Minhee tersenyum. Ia kemudian menghampiri kakaknya itu dan menuntun Yoora menuju mobil. Minhee menyetir sendiri tanpa bantuan sopir untuk menuju gedung pernikahan, alasannya agar Yoora merasa lebih nyaman. Walaupun awalnya pak Kang tidak setuju Karena takut mereka kabur tapi kemudian mengiyakan. Minhee bukanlah orang yang suka mencari masalah dan menimbulkan masalah. Pak Kang percaya itu.
Selama didalam mobil tak satupun yang angkat bicara. Minhee pun hanya diam sambil tangan kirinya memegang tangan Yoora. Dan Yoora masih setia dengan tatapan kosongnya.
Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan gedung hotel berbintang tenpat Yoora akan melangsungkan pernikahan. Didepan gedung mereka sudah disambut oleh beberapa staff hotel atau kru wedding organizer, entahlah yang jelas kedatangan mereka mrmang sudah ditunggu. Minhee menghentikan mobilnya tepat di depan barisan orang itu kemudian keluar dengan menuntun Yoora. Minhee menyerahkan kunci mobil kepada salah satu staff untuk diparkirkan.
Saat ini mereka berdua sudah berpisah. Minhee menemui ayahnya yang sedang sibuk mengecek persiapan dan Yoora masuk ke sebuah ruangan untuk dirias.
Yoora melihat pantulan dirinya di depan cermin saat perias memoleskan make up di wajahnya. Ia diam. Tak ada senyum diwajahnya meskipun si perias terus mengoceh dan memuji dirinya. The power of make up memang sangat kuat. Yoora yang tadinya seperti mayat hidup bisa berubah menjadi sangat cantik dengan kantung mata yang tercover sempurna. Harusnya ia bahagia saat ini. Tapi tidak, Yoora malah merasa sangat sedih.
Setelah selesai dirias. Yoora mengganti pakaiannya dengan wedding dress. Waktu fitting, dress itu masih terlalu ketat untuknya, desainernya menyarankan untuk mengganti namun ia tidak mau. Alhasil saat ini baju itu malah sangat pas ditubuhnya karna ia sudah menjadi lebih kurus.
Setelah itu, rambutnya ditata dengan simple, hanya dirapikan dan diikat biasa kemudian dipasangkan crown cantik di kepalanya. Sempurna, ia sangat cantik saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Bad | Lee Jinhyuk
FanfictionSejak nikah sama dia, hidup gua berubah. Yang tadinya monokrom, sekarang jadi lebih berwarna. This is not bad to me. - Kang Yoora -