10 - Bed

203 28 0
                                    

Semakin hari hubungan Jinhyuk dan Yoora semakin membaik. Yoora lebih cepat menyesuaikan diri dengan Jinhyuk karena bantuan Jinhyuk yang memang sangat supel. Karna itupah Yoora menjadi mudah terbawa dengan segala yang dilakukan Jinhyuk kepadanya.

Kegiatan Yoora di rumah masih sama. Bersih bersih, masak, tidur. Bedanya, kali ini ia sudah mulai berdebat dengan Jinhyuk ketika Jinhyuk di rumah. Seperti malam ini. Bagi Yoora, Jinhyuk sudah mulai menyebalkan sekarang.

"keluar ga" Yoora mengusir Jinhyuk yang saat ini merebahkan diri di kasur kamarnya. Ralat, kamar mereka, tapi selama sebulan ini memang hanya Yoora yang menempati.

"gamau ra, cape gue, beneran deh" Jinhyuk mengatakan dengan lirih dan memejamkan matanya.

"bodo ya. Lu biasanya cape ga cape juga tidur di luar kan" Yoora masih keukeuh mengusir Jinhyuk. Mendengar Yoora semakij cerewet membuat Jinhyuk tertawa dalam hati namun tetap mempertahankan ekspresi awalnya.

Jinhyuk lelah saat ini, ia baru saja pulang dari pemotretan outdoor di Daegu. Ia juga menyetir sendiri dan mengatur segala hal sendiri dalam pemotretan itu tanpa istirahat seharian penuh. Sebenarnya dia memang sudah terbiasa tidur di sofa, dia hanya ingin menggoda Yoora hari ini. Entahlah, menggoda Yoora sudah seperti moodbooster baginya, apalagi Yoora sekarang sudah bukan patung seperti saat awal mereka menikah.

"keluar Hyuk, " Yoora melempar Jinhyuk dengan bantal karena Jinhyuk tidak merespon. Jinhyuk mengaduh padahal tidak sakit, tapi ia terkejut.

"kenapa sih ra"

"pake nanya. Gue mau tidur, udah ngantuk"

"ya tidur aja. Sini, sebelah gue kan masih lebar tempatnya"

"ogah,"

"ga kasian ya sama gue, sebulan tidur di sofa terus. Punggung gue pegel nih, melintir semua kayaknya" Jinhyuk memelas, ia memiringkan tubuhnya menghadap Yoora yang sedari tadi berdiri di samping kasur.

"lebay lu. Sofanya empuk juga" Jinhyuk mengerucutkan bibirnya. Lucu. Yoora sempat ingin tersenyum tapi tetap mempertahankan egonya.

"kali ini aja ya ra.. Pliiisss" Jinhyuk memohon.

"yaudah terserah. Gue ngalah." Yoora hendak pergi namun tangannya ditarik Jinhyuk hingga terjatuh tepat diatas Jinhyuk. Mereka sama-sama terkejut. Namun saat Yoora hendak melepaskan diri malah ditahan oleh Jinhyuk. Seperti dejavu pada kejadian seminggu yang lalu. Namun kali ini posisinya berbeda.

Beberapa detik kemudian Jinhyuk membalikkan keadaan dengan memutar tibuh Yoora. Kali ini Jinhyuk berada diatas Yoora dengan menopas kakinya di kedua sisi tubuh Yoora. Yoora semakin terkejut.

"Lu...lu mau ngapain?" Yoora terbata. Ia syok. jinhyuk hanya diam dan menatap lekat kedua manik Yoora dengan tatapan yang sulit diartikan.

"lu mau tidur diem disamping gue apa mau gue tidurin?" Jinhyuk tiba tiba mengatakan hal yang membuat Yoora mendelik.

"lu gila ya?" Yoora mencoba melepaskan diri lagi namun gagal. Jinhyuk hanya menatap Yoora kemudian mengangkat alisnya. Meminta Yoora memilih.

"lepasin gue Hyuk" Yoora memberontak. Jinhyuk hanya menggeleng dan mempertahankan posisinya.

"oke, oke, lu boleh tidur diaini dan gue juga ga kemana-mana. Sekarang lepasin gue" Yoora menyerah. Jinhyuk tersenyum sumringah dan beralih dari posisinya. Kembali merebahkan diri di sebelah Yoora. Ia, Yoora masih tetap pada posisinya. Ia masih mengatur degup jantungnya.

"ra"

"hmm" Jinhyuk duduk dan membuat Yoora melihatnya. Jinhyuk pun menoleh pada Yoora dan menampilkan senyum manisnya.

"gue bercanda kok. Kalo lu masih ga nyaman, gue gapapa tidur di luar. Maaf kalo gue keterlaluan" Yoora mengernyit. Jinhyuk hendak turun dari kasur dan pergi namun entah setan mana yang mendorong Yoora untuk menahan tangan Jinhyuk.

"gue ga masalah" kata itu keluar dengan ringan dari mulut Yoora. Padahal tadinya ia berupaya keras untuk mengusir lelaki itu. Jinhyuk, secepat itu membut Yoora berubah pikiran.

"beneran?" Yoora mengangguk kemudian meletakkan guling diantara mereka. Jinhyuk terkekeh mengerti maksud Yoora.

"oke. Gue ga akan ngelewatin batas ini kok" kata Jinhyuk sambil menunjuk Guling kemudian berbaring. Yoora ikut terkekeh. Ia mentertawakan dirinya sendiri. Entah apa yang dilakukannya. Yang jelas. Hari ini, lagi, Jinhyuk sudah berhasil mengobrak abrik hatinya.

"selamat tidur ra" Jinhyuk memejamkan mata. Berkata dengan nada sangat lembut sambil tersenyum.

"hmm" hanya itu sahutan dari Yoora. Kemudia mereka terlelap. Entah benar benar tidur atau hanya pura pura tidur.

Entah bagaimana kabar hati mereka. Baik Jinhyuk maupun Yoora. Walaupun mereka sudah cukup lama menikah. Hal seperti ini benar-benar sebuah hal baru. Hal yang dapat merobohkan benteng pertahanan Yoora. Hal yang membuat jarak diantara mereka akan semakin dekat.

----o0o---

--------_--------_--------

Hai yeorobun. Update lagi nih.
Dapet nggak feelnya?
Nggak 😅

Aku bakal berusaha lebih keras lagi.

Tetap dukung book ini ya.
Please vote and comment..

Komen gampang kok. Ga ngabisin waktu banyak.
Heheh.

Gamsahamnida😊🙏

Gamsahamnida😊🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinhyuknya cape. Lagi bobok, gaboleh diganggu 😆

Not Bad | Lee JinhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang