6 - Polaroid

219 27 0
                                    

Usia pernikhahan Jinhyuk dan Yoora sudah seminggu. Yoora juga sudah pindah ke apartemen Jinhyuk 2 hari yang lalu sepulangnya dari Rumah sakit. Namun hubungan di antara mereka masih sangat kaku. Hanya beberapa kali Jinhyuk bicara dan tanggapan Yoora sangat tidak baik. Jinhyuk membiarkan saja. Jinhyuk sangat menghargai jika Yoora masih butuh waktu. Jinhyuk pun sama sebenarnya. Tapi Jinhyuk sangat mudah untuk menerima keadaan, berbeda jauh dengan Yoora.

Mereka berdua pun tidur di kamar terpisah. Bukan sebenarnya. Hanya Yoora yang tidur di dalam kamar. Sedangkan Jinhyuk di sofa ruang santai karena ruangan lain yang tersisa dipakai Jinhyuk untuk keperluan pekerjaannya.

Langit sudah gelap. Cuaca sedang bagus sehingga bintang dan bulan terlihat sangat jelas dan indah. Yoora berdiri mematung di balik kaca besar di ruang santai. Ia memandang jauh ke langit melalui kaca di hadapannya. Ia hanya memakai baju santai khas rumahan dengan rambut yang diikat sekenanya. Yoora belum keluar dari rumah barunya itu sejak pindah. Ia hanya mengurung diri di rumah dan bergelut dengan pikirannya.

Suara pintu dibuka tidak membuat Yoora bergeming. Jinhyuk baru saja kembali dadi suatu tempat dengan membawa satu paperbag. Saat melihat Yoora, Jinhyuk mendekat. Ia menaruh paperbagnya di meja kemudian berdiri di sebelah Yoora.

"cuaca lagi bagus" Jinhyuk mencoba memualai pembicaraan. Tidak ada respon.

"udah makan?" lagi, tidak ada respin. Jinhyuk berdehem kikuk.

"bisa ikut gue sebentar" akhirnya Yoora menoleh, ia memasang raut bertanya. Jinhyuk hanya mengangkat alisnya kemudian memberi isyarat agar Yoora mengikutinya. Yoora yang sebenarnya bosan memutuskan untuk mengikuti Jinhyuk.

Jinhyuk membuka pintu ruang kerjanya. Ia masuk lebih dulu untuk menyalakan lampu. Yoora yang masih berdiri di depan pintu membuka matanya lebar. Semenjak pindah kesini ia belum pernah melihat ruangan itu dibuka.

Banyak polaroid tergantung dan tersusun rapi hampir memenuhi setengah ruangan berukuran 5x6 itu.  Kaki Yoora tergerak untuk melihat foto foto itu. Jinhyuk sangatlah rapi. Ia menyusun gantungan Polaroit berdasarkan jenis foto yang ia ambil. Sebuah foto berwarna monokrom menarik perhatian Yoora. Foto itu menampilkan seorang anak kecil di pinggiran jalan yang membawa ukulele dan tersenyum riang. Sebuah lengkung terbentuk diwajah Yoora saat melihat foto itu. Jinhyuk yang sejak tadi hanya memperhatikan Yoora ikut tersenyum.

Setelah puas melihat jajaran foto bertema human society yang semuanya berwarna monokrom, ia beralih ke sisi lain. Ia mengernyit saat melihat bahwa disana berjajar foto Jinhyuk.

Ia menggeleng heran. Jarang sekali ada fotografer yang sangar percaya diri untuk berpose di depan kamera. Ia mau beralih ke sisi lain lagi namun satu foto membuatnya berhenti.

Didalan foto itu, Jinhyuk menggendong seorang anak kecil di bahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didalan foto itu, Jinhyuk menggendong seorang anak kecil di bahunya. Yoora tersenyum. Jinhyuk yang melihat itu senang, setidaknya,Yoora akan membuat satu kesan baik tentang dirinya

Yoora kembali melihat di sisi lain. Di bagian ujung ruangan, hanya terdapat 3 foto. Di sisi-sisinya masih kosong. Yoora mendekati foto itu. Ia tertegun saat melihat salah satu foto diantara ketiga foto itu.

"7 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"7 tahun yang lalu. Hari pertama masuk SMA." entah sejak kapan, Jinhyuk sudah berdiri di sebelah Yoora. Yoora menoleh ke arah Jinhyuk. Yah. yoora sangat mengingat hari itu. Hari pertamanya masuk SMA. Gedung sekolahnya ada di sebrang rel. Ia berdiri seorang diri disana. Sama persis seperti yang ada di dalam foto itu.

"tanpa sadar, karna hal kecil yang kita lakuin, hidup orang lain bisa berubah ra" tutur Jinhyuk saar Yoora hendak menanyakan bagaima Jinhyuk bisa memiliki foto dirinya. Yoora semakin mengernyit saat mendengar apa yang dikatakan Jinhyuk. Jinhyuk hanya tersenyum. Kemudian memegang foto peenikahan mereka seminggu yang lalu yang ia gantung di sebelah foto Yoora.

"gue nikah sama lu bukan tanpa alasan ra. Mungkin ini ga adil buat lu. Tapi nggak buat gue." setelah mengatakan itu Jinhyuk beralih menghadap Yoora kemudian memegang kedua bahu Yoora. Yoora agak tersentak dengan perlakuan Jinhyuk tapi ia masih diam.

"maaf karena kita harus nikah dengan cara kayak gini. Tapi, ini udah terjadi. Gua harap lu bisa nerima hal ini. Lu istri gue sekarang ra. Gue pingin ngenal lu lebih jauh dan gue harap lu juga mau. Karna lu udah jadi tanggung jawab gue sekarang. Gue janji bakal buat lu bahagia ra." Yoora mendengarkan Jinhyuk dengan seksama. Hatinya sedikit bergetar. Ia cukup terenyuh dengan apa yang dikatakan pria jakung itu. Jinhyuk kemudian melepaskan tangannya dari bahu Yoora.

"gue nggak akan terburu-buru. Kalau lu masih belum bisa nganggep gue suami. Lu bisa nganggep gue apa aja. Lu bisa nganggep gue temen atau bahkan musuh. Gue nggak masalah. Setidaknya kalo cara itu bisa bikin lu lebih nyaman. Gue bakal ngikutin itu."  Yoora mengangguk ragu. Tapi itu bukan ide yang buruk. Lagi pula mau bagaimana lagi. Ia sudah terjerat dalam ikatan pernikahan dengan Jinhyuk dan mau tidak mau ia harus belajar menerima hal itu. Jinhyuk semakin melebarkan senyumnya.

"makan yuk. Gue udah laper" Jinhyuk kemudian pergi meninggalkan Yoora sendirian dalam ruangan itu. Yoora hendak mengikuti Jinhyuk namun ia kembali teringat akan foto dirinya dan rasa penasarannya yang masih belum terjawab.

'siapa lu sebenernya'

Yoora hanya bergumam dalam hati kemudian menyusul Jinhyuk.

---o0o---
----_------------_----

Cuman satu adegan tapi panjang. Semoga kalian ga bosen bacanya. 😊
Di part ini khusus buat Jinhyuk-Yoora
Aku sendiri masih belum nemu feelnya. Tapi semoga kalian suka 😊

Please vote and commen
Gamsahamnida 😘

Please vote and commenGamsahamnida 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not Bad | Lee JinhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang