6

11 0 0
                                    

Jika ada typo atau kalimat tidak jelas harap diberitahu yaaa;)

Sedangkan di lain tempat, ada seseorang yang melihatnya dengan wajah datar. Dapat dirasakan dada nya bergemuruh, kedua tangannya mengepal.

Padahal dia orang yang berbeda.. Kenn-kenap-kenapa rasanya sama seperti dulu? Ini... Cinta a-atau dendam? Akhhh ...

Seseorang bertopi itu menjauh dari sepasang kekasih yang sedang tertawa bahagia. Kakinya terus melangkah menuju tempat persembunyiannya. Hari ini dia akan menemui pelanggan setianya.

---

Sebuah gedung tua di pelosok desa terdapat tiga lelaki tengah berbincang bincang, beberapa gelas disertai botol kaca berserakan di atas meja. Sambil menunggu seseorang yang dibutuhkannya, mereka saling berbagi segelinting rokok untuk menambah sensasi nyaman disana.

Memang tempat tersebut sudah lama tak disinggahi orang lain, bahkan penduduk desa pun menganggap mistis gedung yang telah ditumbuhi rerumputan tinggi di sekitarnya itu. Menambah kesan horor bagi pejalan kaki yang melewati bangunan tak terpakai tersebut.

Tak pernah ada yang mengetahui bahwa tempat itu telah dijadikan markas tersembunyi untuk menjalankan bisnis besar bagi sekumpulan orang.

Terdengar suara langkah kaki seseorang di depan gedung, semuanya tampak diam memandang pintu yang tertutup rapat. Lalu, seseorang dengan dua kantong kresek besar di tangannya itu terlihat memasuki ruangan. Ekspresinya seperti biasa, datar. Aura kedatangannya terasa mencekam, sepertinya ia sedang menahan amarah.

"Nih!" Ucapnya, membanting barang yang ia bawa di atas meja. Kemudian, duduk sambil menghela napas. Tangannya mengacak-acak rambut yang sudah panjang itu.

"Kenapa bos?" Seseorang berbadan kekar menghampirinya, duduk di atas meja.

"Dia masih gak mau balik"

"Ck ck, terus gimana dong?"

"Kan udah gue bilang, kita pake cara gue. Dijamin ide Erik cemerlang" ucap pria bernama Erik yang sedang menghisap rokoknya.

"Hmm, berarti harus ada target lain?"

"Betul sekali, Doni" teriak Erik sambil standing aplous.

"Tapi, siapa targetnya?" Tanya Adit yang sedari tadi sibuk menghitung roti yang di bawa bos nya.

"Gue tau... Hhh" ucap seseorang yang dipanggil 'bos oleh ketiga temannya. Senyuman licik terlihat di bibir pucat nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang