"DOHYON!!!" teriak Wonyoung dari lantai bawah.
Karena Dohyon masih nggak nyaut waktu dipanggil, Wonyoung langsung menggerutu sebal.
"NAM DOHYON!!! YOU SNAIL!!!" teriak Wonyoung lagi.
Seungyoun yang baru turun dari tangga langsung menghampiri Wonyoung yang lagi cemberut sambil berkacak pinggang.
"Ini anak Papi kok pagi-pagi teriak-teriak?" tanya Seungyoun.
"Itu Pi! Dohyon lama banget. Ini udah jam berapa tau gak. Nanti Wonyoung telat gimana." jawab Wonyoung sambil memanyunkan bibirnya.
Gak lama kemudian Dohyon keluar dari kamarnya dan turun melalui tangga dengan tergesa-gesa lalu berdiri di sebelah Wonyoung.
"Yuk." ajak Dohyon.
Wonyoung berdecak sebal lalu menyalam tangan Seungyoun. "Wonyoung pergi dulu ya Pi." pamitnya lalu berjalan keluar duluan.
Dohyon juga menyalam tangan Seungyoun. "Pergi ya Pi. Dadah." katanya lalu menyusul Wonyoung.
Seungyoun memperhatikan kepergian kedua anaknya itu sambil tersenyum lebar. "Udah gede aja."
"Selamat pagi Non Wonyoung, Den Dohyon." sapa Pak Eko sambil membuka pintu belakang mobil Mercedes Benz milik keluarga Seungyoun.
Tapi khusus untuk antar jemput Wonyoung dan Dohyon doang.
"Pagi juga Pak Ekoooo!" sapa Wonyoung balik lalu masuk ke dalam mobil.
Dohyon juga masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Wonyoung. Lalu Pak Eko menutup pintu belakang.
"Lo lama banget sih! Gak liat udah terang gini?" omel Wonyoung.
"Ya iyalah terang, kan udah pagi. Kalo gelap noh malem." balas Dohyon.
Wonyoung sebel banget sama balasan Dohyon. Emang Dohyon tuh kelewat santai orangnya. Definisi orang penganut moto 'Tuhan selalu bersama orang yang santuy'.
Sedikit cerita tentang keluarga mereka, Seungyoun itu CEO salah satu perusahaan tambang besar di Indonesia. Kebayang gak sih keluarga mereka sekaya apa?
Tapi baik Seungyoun maupun Seulgi selalu mengajarkan Wonyoung dan Dohyon untuk tidak sombong dan tidak memamerkan kekayaan mereka. Toh nya, mereka juga pernah mengalami kesulitan ekonomi dulu.
Sesampainya di sekolah, Wonyoung dan Dohyon turun dari mobil dan berpisah di koridor karena mereka beda kelas dan beda jurusan. Dohyon ngambil jurusan IPA, sedangkan Wonyoung ngambil jurusan IPS.
Wonyoung ampun banget gak mau ikut masuk IPA sama Dohyon. Apa itu biologi, apa itu kimia, apa itu fisika. Wonyoung nggak suka ngitung-ngitung gitu deh.
Wonyoung dan Dohyon bersekolah di sekolah yang bisa dibilang elit. Pokoknya kalo disebutin nama sekolahnya, orang-orang pasti bereaksi wah, mahal ya SPP nya?
"Eeeei Jang Wonyoung!" sapa Yujin ketika masuk ke dalam kelas.
Wonyoung tersenyum lebar lalu duduk di kursinya yang terletak di sebelah Yujin.
"Tumben lama?" tanya Yujin.
"Tau tuh si Dohyon. Lama banget geraknya. Heran." jawab Wonyoung.
"Eh tau gak denger-denger bakal ada anak baru loh." kata Lami sambil membalikkan badannya menghadap Wonyoung dan Yujin.
"Oh iya? Cewek atau cowok?" tanya Wonyoung balik.
"Tadi gue ngintip ke kantor sih cewek, Won. Cantik." jawab Lami.
KAMU SEDANG MEMBACA
growing up ㅡ wonyoung,dohyon ✓
Fanfiction"no offense but growing up actually sucks."