16

1.3K 269 12
                                    

Pesawat SKY Air SK593 tujuan Kuala Lumpur dikabarkan jatuh, seluruh penumpang dan awak pesawat tewas

Wonyoung terkulai lemas membaca berita barusan. Junho tidak bercanda. Oh Tuhan....

Wonyoung menutup aplikasi Google Chrome nya lalu segera menelfon Seungyoun. Wonyoung menggigit bagian bawah bibirnya, berusaha keras agar tidak menangis.

"Halo anak Papi??? Kenapa Nak???"

"Pi........... Wonyoung takut Pi...... Om Brian......"

"Brian kenapa?! Dia macam-macam sama kamu? Sama Dohyon?!"

"Nggak Pi... Om Brian..." Wonyoung menghela nafasnya. "Meninggal......."

"Nggak mungkin, Wonyoung. Kamu tau dari mana?"

"Om Brian penumpang pesawat SKY air yang jatuh tadi pagi, Pi. Dan baru diberitain tadi kalau semua penumpang tewas." cerita Wonyoung, tak sadar Wonyoung menangis.

"Pi, Wonyoung harus gimana? Dohyon gimana Pi?"

Seungyoun, Seulgi, dan Wonyoung sedang kabut dengan pikiran mereka masing-masing. Wonyoung menangis di pelukan Seulgi.

"Brian jahat, dan Dohyon benci dia. Tapi gimana caranya kita ngasih tau Dohyon kalau Brian udah meninggal?" tanya Seulgi.

Seungyoun menggelengkan kepalanya. "Aku juga gak tega bilang ke Dohyon. Sejahat apapun Brian, tetap aja dia ayahnya Dohyon."

"Aku udah telfon ajudannya Brian, dan ajudannya bilang itu benar-benar Brian. Mayatnya barusan sampai, dan katanya mau dikebumikan hari ini juga." balas Seungyoun.

"Dohyon pulang," kata Dohyon yang tiba-tiba saja datang.

Seungyoun, Seulgi dan Wonyoung terlonjak kaget karena kehadiran Dohyon di ruang tamu.

"Serius banget. Ada apa?" tanya Dohyon sambil duduk di sebelah Seungyoun.

Seungyoun mengusap puncak kepala Dohyon.

"Ayo kita pergi." ajak Seungyoun.

"Kemana, Pi?" tanya Dohyon.

Wonyoung, Seulgi dan Seungyoun hanya terdiam tanpa menjawab Dohyon. Seungyoun dan Seulgi pergi ke luar duluan. Lalu Wonyoung menarik tangan Dohyon.

"Wonyoung, what happend????" tanya Dohyon sambil melepas pengangan tangan Wonyoung dari pergelangan tangannya.

Wonyoung hanya menggelengkan kepalanya. "I can't tell you."

Wonyoung menarik pelan tangan Dohyon, membuat Dohyon hanya pasrah mengikuti Wonyoung masuk ke mobil yang sudah ada Seungyoun dan Seulgi di dalamnya.

Keadaan di dalam mobil sangat hening, benar-benar tak ada suara. Dohyon sudah menebak, pasti sesuatu yang serius terjadi.

Hingga mobil mereka terparkir di depan sebuah di rumah yang tidak asing bagi Dohyon. Hey, ini kan rumah Cha Junho?!

Rumahnya Brian juga.

"Kita kenapa ke sini? Dohyon gak mau masuk!" ucap Dohyon.

"Dohyon," lirih Wonyoung.

"Maafin kami, kami benar-benar gak sanggup bilang ke Dohyon apa yang terjadi sebenarnya." kata Seulgi.

growing up ㅡ wonyoung,dohyon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang