4

1.7K 308 32
                                    

Kelas Wonyoung sekarang sedang berada di lapangan sekolah untuk praktek olahraga.

Wonyoung paling benci pelajaran olahraga karena Wonyoung sama sekali tidak handal dalam bidang olahraga apapun. Lagi pula Wonyoung gak suka panas-panasan.

Bukan cuma Wonyoung sih, hampir semua cewek di kelas Wonyoung kayak gitu. Makanya sekarang ini anak-anak perempuan duduk di pinggir lapangan basket sambil nontonin anak laki-laki main basket.

"Hari ini lo latihan cheerleader lagi?" tanya Yujin.

Wonyoung mengangguk sambil memanyunkan bibirnya. "Iya."

"Semangat ya, Won. Tenang aja. Gue, Yujin sama Jiheon bakal nonton lo nanti di barisan depan." kata Lami.

Yujin tiba-tiba menepuk keras punggung Jiheon. "Eh Jiheon! Denger-denger lo kemarin pulang bareng Pak Ketos ya?!"

Jiheon terlihat bingung. "Kok Yujin tau?"

Yujin mengibaskan rambutnya. "Iya dong, Apa sih yang Ahn Yuzin tidak tahu."

"Kok bisa sih, Heon? Terus Kak Donghyun nya gimana????" tanya Lami dengan wajah penasaran.

Jiheon menceritakan kejadian kemarin kepada Yujin dan Lami. Wonyoung hanya diam sambil menyimak karena malas untuk menyambung.

Cemburu? Mungkin.

Tiba-tiba sebuah bola melayang sehingga mengenai kening Jiheon. Membuat Wonyoung, Yujin dan Lami spontan menoleh ke arah lemparan.

Jiheon memegangi keningnya yang kesakitan.

"Jiheoonnn!!!" panik Yujin.

Wonyoung spontan berdiri dari duduknya. "Woi siapa yang ngelempar?!!"

"Gue. Gue gak sengaja." kata Haruto, salah seorang teman sekelas Wonyoung.

"Minta maaf sama Jiheon! Buruan!" desak Wonyoung.

"Gue kan gak sengaja. Bukan salah gue juga dong." balas Haruto.

Wonyoung menghela nafasnya dengan kasar. "Lo itu cowok tapi kayak cewek ya?"

Yuna yang dari tadi menonton mereka pun berdecih. "Lebay banget sih. Gitu doang."

"Sini kepala lo gue lempar pake basket. Mau gak?" balas Wonyoung culas.

"Ada apa ini ribut-ribut?"

Mereka semua menoleh dan melihat Donghyun sedang berdiri di sana dengan kedua tangannya di dalam saku.

"Haruto ngelempar bola ke Jiheon tapi gak mau minta maaf!" balas Wonyoung.

Donghyun beralih menatap Haruto yang tengah tertunduk.

"Gak sengaja, Bang." kata Haruto.

"Apa salahnya sih minta maaf? Gak malu apa sama cewek?" tanya Donghyun.

Haruto menghela nafasnya lalu berjalan menghampiri Jiheon dan mengulurkan tangannya. "Gue gak sengaja. Maaf."

Terdengar datar dan tidak ikhlas, tapi lebih baik.

Jiheon hanya menganggukan kepalanya pelan tanda ia sudah memaafkan Haruto.

"Bubar sana." tegas Donghyun.

Anak laki-laki dan perempuan pun mulai berhenti berkerumun. Donghyun menghampiri Jiheon yang sedang duduk di samping Yujin.

"Sakit banget gak, Jiheon?" tanya Donghyun.

"Udah gak papa kok, Kak. Makasih." jawab Jiheon.

Donghyun menyentuh kening Jiheon yang sedikit benjol. "Benjol. Ke UKS aja ya biar dikompres dulu."

growing up ㅡ wonyoung,dohyon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang