Aku sangat mendambakan waktu dimana aku dapat menatap matamu,dan menikmati setiap detiknya sendiri.
tapi entah mengapa?
tatapan itu sorotanya berhasil menyayat hatiku,
sorotannya membuatku mengilas balik semua masa-masa pahit itu,
setiap detik dikejadian itu terulang kembali,
dan menyisakan lara untukku.
Apa aku benar sebersalah itu?
atau aku selalu sangat menyesal melihat masa-masa kelam itu ,yang diisyaratkan langsung oleh matamu?
apa aku telah menoreh luka dalam yang masih sangatlah kau simpan?
Tatapan indah itu benar-benar menjadi lara untukku,
sorotannya mengingatkan ku pada semua waktu-waktu yang bersalah itu,
dan juga pada aku yang amat bersalah.
bahkan tersenyumpun kamu tak memancarkan kebahagiaan yang murni dihadapanku,
justru aku memaknainya dengan penyesalan dan juga kesedihan.
mungkin bukan kamu yang sedang bersedih,
hanya saja aku yang masih sangat terpuruk dan masih menyesal
sehingga dihadapanku,
tatapanmu adalah laraku.
KAMU SEDANG MEMBACA
catatan perihal kamu
Romancecatatan-catatan ini tertuju kepada kamu,setiap hurufnya menjadi kata-kata syukur dan bahagia,meski tak sedikit mengandung kekecewaan,setidaknya dari menulis catatan-catatan perihal kamu ini, aku tak akan merasa begitu gelisah kala mulut tak sanggup...