-one-

1.2K 195 59
                                    

people talk*

Mereka bilang, kami adalah sepasang kekasih. Kemana mana selalu berdua, bagai air laut dan ikan. Bagai ombak dan pasir.

Nyatanya hubungan kami selalu sama seperti dulu-hanya sahabat.

Baekhyun menganggapku hanya sebatas itu. Tak pernah kulihat sedikitpun tanda suka darinya untukku.

Aku faham dan terlalu mengerti, bahwa dengan adanya aku terlalu lama dihidupnya, mungkin malah membuatnya menganggapku saudara.

"hey kau melamun, Kyung?"

Dia tersenyum lebar sembari mengusap pundakku. Senyuman favoritku.

"tidak."

Pandangan ini teralih pada langit biru yang maha luas di atas sana.

Teringat waktu dulu, tepatnya saat kami masih menginjak kelas x. Ku akui saat itu rasa ini benar benar tidak dapat ku bendung.

Ku beranikan diri untuk menggenggam jemarinya yang besar. Saat itu Baekhyun terlihat linglung akan tindakanku.

"ada apa, Kyungsoo?"

Mata minimalis itu memerhatikanku dengan seksama. Sesekali dirinya akan mengguncang bahuku. Mungkin karena penampilanku, wajahku sembab.

"ayo kita akhiri peesahabatan ini." ujarku tercekat. Baekhyun menatapku nanar.

"apa salahku?"

Jantung ini berdetak cepat, napasku memburu, hatiku sakit.

"aku mencintaimu, Baekh."

Setelah mengatakan itu tangisku pecah. Bahkan kalau boleh jujur, saat usia menginjak dewasa ini aku belum pernah meneteskan air mata di depan Baekhyun. Sungguh baru kali ini.

Lelaki itu berjongkok di hadapanku. Menumpukan genggamannya pada pundak ini.

"jangan menangis."

Tak kuhiraukan ucapannya. Hatiku benar benar sakit, terlebih saat aku mendengar isu akhir akhir ini. Baekhyun memiliki kekasih-Sakura namanya.

Maka, dengan segala ego yang ku punya. Ku datangi laki laki terkasihku ini dan menghempaskan harga diri ke titik terendah.

Aku tidak rela dan tidak sudi Baekhyunku dimiliki perempuan lain. Tidak akan pernah!

Namun, jauh dari harapanku. Kata kata yang keluar dari mulut Baekhyun seolah menamparku untuk semakin terpuruk.

"maaf Kyungsoo." suara merdu yang senantiasa aku rindukan mulai menyelami gendang telinga ini.

"maaf aku sudah sangat nyaman dengan hadirnya sosok cantik yang selalu ingin kujaga setiap detiknya."

Aku faham dengan kata katanya.

Dia menolakku.

Jemariku terkepal. Tak ku indahkan dirinya yang menatapku.

"aku tahu! Semua ini pasti karena kau sudah punya kekasih, kan?!"

Aku masih berapi api di posisiku. Tidak bisa terbayang betapa berantakannya penampilanku hari ini.

Baekhyun terdiam. Dia membawa tubuhku dalam pelukan hangatnya.

"aku mencintaimu." mataku membola, jantungku semakin berdetak tak karuan.

Kini harapanku melambung tinggi. Apa Baekhyun punya rasa untukku?

"tetapi hanya sebatas teman. Aku tidak bisa berjauhan denganmu. Kau paham kan maksudku?!"

Sungguh. Apa apaan ini?!

173-174 CmWhere stories live. Discover now