-seven-

591 137 93
                                    

Happy read.
Don't forget to vote, comment and love Baeksoo  :-*






It’s okey aku kabulkan segala keinginan Baekhyun. membuat jarak dengan Chanyeol, meski lelaki baik itu tidak bersalah. “kau pakai sendiri atau—”

“aku bisa memakainya sediri.” Sahutku cepat sembari meraih helm. Chanyeol mengangguk mengerti tanpa mengeluarkan kalimat apa pun.

“ayo.”

Bahkan saat duduk di atas jok pun, aku membuat banyak jarak dan mungkin, Chanyeol merasakan hal itu. lelaki itu berulang kali berusaha menatapku dari pantulan kaca spion.

Beruntung kecanggungan ini tak berlangsung lama. Hanya membutuhkan 30 menit untuk sampai ke rumahku. Chanyeol tersenyum tipis saat menerima helm.

“thanks.”

Lelaki berambut keriting itu mengulas senyum. “sama-sama apa besok kau ada waktu setelah jam kuliah berakhir?”

“maaf Chan tidak bisa.”

Chanyeol tersenyum. Kupikir senyuman itu palsu, Chanyeol ingin terlihat baik-baik saja di depanku. Jujur aku merasa tidak enak harus bersikap seperti ini, tetapi aku juga tidak mau dibenci Baekhyun, sumber hidupku.

“oh tidak apa kalau begitu. Aku pamit dulu.”

Kutatap punggung Chanyeol yang semakin jauh. Pandanganku saling bertemu dengan mata sipit itu. kelihatannya Baekhyun juga baru datang setelah memulangkan Sakura.

“Kyung.”

Baekhyun menghampiriku dan tersenyum kalem. “terimakasih telah membuat jarak dengan Chan.”

Aku membalas senyuman Baekhyun, mengusap punggung lebar itu. “sebenarnya ada apa denganmu? Apa kau sedang ada masalah dengan Sakura dan berakhir sangat sensitive?” sambil kuusap kepala belakangnya menggunakan tanganku satunya.

Baekhyun menggeleng. “hanya tidak ingin kehilanganmu.”

Hatiku menghangat. Apa di mata Baekhyun aku sangat berharga sampai ia takut kehilanganku? Apa begitu?

“hem kau cemburu?” tanyaku dengan malu-malu. Dan dijawab “iya.” Olehnya tanpa ragu. Membuncahlah kebahagiaan di hati ini. apa Baekhyun mempunyai rasa, denganku?

“kau sahabatku yang terbaik dan sangat berharga.”

“Hah.”

Aku tertawa mendengar pernyataannya. Lagi-lagi hanya sahabat. sahabat kenapa harus semenderita ini?

“kau akan menikah dengan Sakura kelak dan saat itu statusku hanya sahabatmu. Apa kau ingin melihatku mencintaimu tanpa ada balasan seumur hidupku?”

“apa kau suka melihatku tidak punya seseorang yang spesial seperti kau memiliki Sakura? Ada apa denganmu, Byun Baekhyun!”

Kesabaranku rasanya benar-benar terkuras habis meladeni Baekhyun. hatiku lelah.

Dan laki-laki itu hanya mematung tanpa mengucap apapun. “sadari batasan! Seorang sahabat tidak punya hak untuk menghalang-halangi kebahagiaan sahabatnya!”

“apa kau mencintai Chanyeol?”

Mulutku terkatup rapat saat Baekhyun menanyakan hal itu. jawabannya tidak, sudah jelas aku hanya mencintainya, tetapi paling tidak aku dapat bersama orang yang mencintaiku. Bukankah itu lebih baik?

“cukup aku yang menderita karena pura-pura mencintai. Kau jangan.”

Senyuman Baekhyun terukir tulus sebelum berbalik arah menuju rumahnya. Apa maksudnya?



173-174 CmWhere stories live. Discover now