Aku iri padanya yang dengan mudah mengambil hatimu tanpa berusaha seperti aku
-rafasya davina.
***Davina POV
Hari ini adalah hari pertama gue masuk sekolah. Akhirnya gue udah kelas X dan hari ini gue melaksanakan MOS di SMA Garuda. SMA favorite di Bandung.'ebuset kakel pada cakep cakep euuyy, bisa cuci mata tiap hari ni gue' begitulah dari tadi Davina bergumam di dalam hatinya. Dari tadi dia tak henti hentinya berdecak kagum dengan wajah kakak kelas nya yang wajahnya bak dewa yunani.
"gak salah gue masuk di sekolah ini," gumam Davina sambil berjalan menuju lapangan yang sudah mulai ramai dipenuhi dengan orang orang yang seumuran dengannya.
Davina segera masuk ke barisannya, dia berbaris di barisan paling depan dan mengobrol dengan teman barunya, yang menurut dia teman barunya ini asik. Tidak lama kemudian Davina mendengar suara instruksi dari Ketua Osis. Seketika Davina menoleh kedepan supaya melihat wajah sang Ketua Osis.
Seketika mata Davina berbinar, dia tidak habis fikir kenapa Kakak kelasnya ganteng ganteng semua.
Sampai akhirnya mata mereka berdua bertemu. Hanya 3 detik sampai akhirnya Davina menunduk, tak mau berlama lama menatap kedua manik mata kakak ketua osis nya itu."selamat siang semuanya," ucap Desta --ketua osis-- dengan nada dingin dan muka datarnya.
"siang kak..." ucap kami serempak.
"jadi hari ini kalian akan melakukan MOS..." Dengan jelas, Desta menjelaskan apa yang harus di lakukan di sekolah ini sampai aturan aturan yang tidak boleh dilakukan.
Dari tadi Davina menatap wajah Desta yang gantengnya melebihi mantannya*ehhh dan dari tadi juga mata Davina dan Desta bertemu. Davina deg degan saat mata mereka bertemu. Dan saat itu juga wajah Davina memerah... Ya Davina blushing.
"Sekian dari saya, permisi" ucap Desta meninggalkan lapangan.
"ughhh gilaaa dari tadi ka Desta ngeliatin gue?!" ucap Jeje --jennyta erzilia-- sambil menatap Davina dengan tatapan senang.
"iya kali," ucap Davina sambil mengusap keringat nya. Cuaca saat ini lumayan panas, bukan lumayan si tapi memang panas banget.
"ke kantin yuk, haus nih gue" Ucap Via --meyvia drivani-- yang langsung di angguki mereka ber tiga.
sesampai di kantin mereka segera mencari meja yang kosong, karna saat ini kantin lumayan rame.
"nahh itu ada meja yang kosong," ucap Tia -- margareth sintia-- sambil menunjuk bangku yang kosong.
"yaudah ayok kesana, keburu di tempatin sama orang" ucap Davina sambil menarik tangan Tia.
"Kalian mau pesen apa? biar gue yang pesenin" ucap Via menatap 3 teman barunya.
"gue air mineral aja deh tapi yang dingin ya" ucap davina sambil menatap Via.
"Tia, Jeje kalian mau pesen apa?" Tanya Via menatap mereka berdua.
"gue samain kayak Davina aja deh" ucap Tia sambil mengibas ngibaskan tangannya di depan wajahnya.
"gue juga deh Vi" ucap jeje menatap Via sekilas dan melanjutkan main handphone nya.
Via segera meninggalkan teman nya dan membeli apa yang mereka inginkan.
"ihhh gila ya! hari ini panas banget." Ucap Davina yang dari tadi menahan gerah nya.
"iya ya! tumben banget hari ini panas" cletuk Tia.
"je! lo ngapain sih? fokus amat sama tuh hp" ucap Davina yang dari tadi menatap Jeje.
"kenapa? gue lagi main game, tanggung ntar lagi men- YAAHH KO MATI SIH HP NYA?!" teriak jeje spontan yang membuat semua menatap Jeje dengan tatapan.... yang sulit di artikan.
Taakk
"awwwss sakit bogeng!" ucap Jeje sambil mengusap kepala nya yang sakit akibat Tia memukul nya tangannya.
"ehh kambink! kalo lo gak teriak kayak tadi gue kaga bakal mukul lo! malu maluin lo! issh.." Ucap Tia kesal.
"ehehe maap atuh, lagian tadi gue udah mau menang, tapi malah handphone nya mati" ucap Jeje bete.
"kalo mati lo kubur aja hp nya je." ucap Davina dengan polosnya, yang mampu buat Jeje melongo.
"gebleg bukan itu maksud gue! handphone gue lowbat!" Sangking kesalnya dengan Davina, Jeje menjitak kepala Davina yang membuat jidat Davina memerah.
"jitak aja terus jidat gue sampe lebar!" Ucap Davina kesal.
"Nihh minum kalian" Hufftt untung dateng Via kalau tidak dateng mungkin sampai saat ini Davina dan Jeje masih beradu mulut.
"makasih Viaa, iihh makin sayang deh sama Via," ucap Tia yang membuat Via dengan tatapan geli.
"gue masih waras!" Ucap Via sambil duduk di sebelah Davina.
"ehh kalian tau ga si..." Ucap Tia yang membuat ketiga temannya penasaran. Dan disinilah mulai per gibahan di mulai.
"apaan? lo kalo ngomong jangan setengah setengah napa si!" Ucap Davina kesal.
"iye iye sabar nape! Jadi tadi pas tadi pagi gue sampe di sekolah, gue ketemu sama mang soleh, disitu dia bawa anak kucing, lucu lucu banget astaga! imut-" ucap Tia terpotong oleh omongan Jeje.
"Tia mending lo diem ya! sebelum ni botol kena di atas kepala lo!" ucap Jeje sambil menunjukan botol air mineral nya di depan muka Tia.
"Tia bisa gak kasih info tuh yang bener, gue gapeduli mau istri nya mang soleh lahiran kek, kucing nya lahiran kek gue gapeduli Ti.." Ucap Via sesabar mungkin menghadapi Tia.
"iyadeh maaf ya." ucap Tia menatap ketiga temannya secara bergantian.
"iya Ti.. gapapa" ucap Davina menatap Tia sambil tersenyum. Tia yang melihat itu, dia juga terikut tersenyum.
"kepada seluruh anak siswa/i yang ikut MOS segera berkumpul kembali di lapangan! karna waktu istirahatnya sudah habis!"
"ehh ayok ke lapangan, nanti kita di omelin lagi kalau lama lama di kantin." Ucap Jeje yang langsung di angguki ketiga temannya dan mereka segera ke lapangan untuk melanjutkan MOS mereka.
***
uhuyyy part 1 akhirnya di UP juga.
Jangan lupa vote and comment guys!
kalau ada typo mohon di maapkeun🙏.see you guys✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's choice
Novela JuvenilBukan tidak mencintaimu aku hanya butuh waktu untuk memastikan rasa ini -rafasya davina