HARI ini lapangan SMA Garuda dipenuhi para kerumunan siswa yang tengah mengadakan ekstra Paskibraka. Disana nampak riuh ada yang hanya menyaksikan dan ada yang sekedar mengisi kegabutan yang melanda.
"Seluruhnya siap grak." Intruksi Ron memberi aba-aba kepada seluruh pasukan PASKIBRAKA yang siap meluncurkan diri menuju lapangan latihan. Seluruh pasukan pun segera merapikan barisan dengan posisi siap serta tangan yang mengepal.
Kali ini ekskul PASKIBRAKA terpimpin dan terkendali oleh Ronita yang biasa dipanggil dengan sebutan Roni, Ron, Ndan Ron, Kom ron, Iron, atau bisa Roron si ketua sekaligus pengatur rangkaian alur ekskul PASKIBRAKA, dengan raut muka tegas dan shoheh tanpa ada kesan sangar yang menambah penampilannya seolah pemimpin yang berjiwa karismatik.
Para siswa yang tengah menyaksikan kegiatan tersebut menatap tampang karismatik Ron lekat lekat tanpa mata berkedip ada sebagian mulut yang terperangah tanpa enggan mengatupkan sampai harus keluar cairan najis yang siap menitik.
Ron yang tengah ditatap bergidik ngeri dan memalingkan pandangannya kepada seluruh pasukan yang siap terpimpin.
"Widih...., Babang Ron hebat bener, gayanya atuh keren banget, makin zheyeng deh ama Ronita." Puji Adhirgo sembari meluncurkan jempolnya. Ardhito yang mendengarnya siap mendaratkan kepalan tangannya kejidat Adhirgo.
"Adooh..., apa salah babang atuh." Ringkik Adhirgo menahan rasa sakit akibat pukulan dari kembarannya.
Ardhito menghembuskan nafasnya gusar.
"Tobat dedek, emang lo uda nggak doyan ama cewek, cowok aja lo taksir." Nasihat Ardhito berdecak sebal.
"Bagi gue, Ron itu segalanya, namanya aja nama cewek ya nggak papalah gue taksir." Ucap Adhirgo berbangga diri sembari menyengir kuda.
Ardhito hanya menggelengkan kepalanya melihat kembarannya ya semakin gede semakin gila."Babang Ron...semangat lope you❤." Teriak Adhirgo sambil membentuk simbol love.
Sembari gerak jalan Ron justru membalas pemberian semangat dari best friendnya dengan jari yang membentuk huruf V.
Barisan pun tak karuan berantakan acak kadul, dibawah naungan kendali pasalnya si pemimpin yang ceroboh membuat pasukan harus menanggung penderitaan dengan badan yang bertubrukan satu sama lain sampai ada yang pingsan dan terluka parah gara-gara kepala mereka yang tanpa sengaja terbentur paving dengan kekuatan dari go hero yang syufer keras.
Mendadak darah membanjiri lapangan, bau anyir melanda dimana mana, begitupun siswa berbondong bondong dari satu pintu dan pintu lainnya ingin turut menyaksikan insiden yang dibuat keinginan mereka menuju ke sumber tujuan.
Apalagi Si Hercules, Si badan mlempen kayak deretan krupuk yang dijual di kantin sekolah Mbak Nina.
"Itu Si Hercules pingsan tolong panggilkan PMR dong."
"Ashiap Bosque."
Berbagai untaian kata bertabur dari setiap lisan hingga memenuhi seisi lapangan. Para petugas PMR telah sigap pasca dirinya terpanggil."Itu gendongin." Kata salah seorang dari mereka sambil menunjuk panik ke arah Hercules.
"Ah berat, yaudah kita ambilin Drakbar." Saran dari sang ketua PMR yang mengenakan seragam bercorak putih."Ok Ok."
Secepat kilat drakbar telah memenuhi lapangan. Si Hercules yang pingsan segera dibopong ke atas Drakbar dan siap dibawa ke UKS tempat mengobati pasien.
"Mari kita bekerja,
Obati pasien kita,
Jadikanlah Bahagia ,
Tanpa ada derita."Mereka pun membopong pasien sambil bersama sama menyorakan yel-yel semboyan mereka dengan mengepalkan tangannya diudara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Ron
Humor#BOOK SERIES ONE 🍎 #COMEDY INSPIRED 🍏 Silahkan kalian berimajinasi sendiri tentang bagaimana kehidupan Ron dan Keempat sahabatnya. 🤔 Bagi Ron hidup itu tak semulus yang dia bayangkan, banyak berbagai rintangan dan cobaan yang terus menghadangny...