6 Rank C, 2 Rank B, 3 Rank A, dan 2 Rank S. Lawan mereka adalah dua penjahat kelas dunia.
Kehadiran dua Rank S jelas memberikan sedikit kemungkinan kepada mereka, namun mengingat lawan mereka, lengah bukanlah opsi.
"Xiao Qiao, Marakukaja."
Aura biru membentuk perisai bayangan kepada dua penjahat itu. Salah satu dari Rank S, seorang perempuan dengan pakaian jilbab panjang menatap ke arah temannya, Senya.
"Lulu, kamu datang," ucap Senya senang.
"Bantu aku ya, Senya," ucap Lulu dan dia memanggil persona miliknya.
"Parvati! Mabufudyne!"
"Atropos! Magarudyne!"
Angin dan es bergerak dengan cepat ke arah dua penjahat itu, namun dengan mudah sang perempuan membalas dengan serangannya sendiri.
"Maragidyne!"
Kali ini, api itu berhasil menelan es dan memanfaatkan angin dari lawannya itu untuk membuat kobaran besar di sekitar mereka, membakar hutan yang ada di sana. Jika lambat, semua akan terbakar.
"Parvati! Mabufula!" Nana memberikan respons cepatnya. Phelina dan rival Reza, Zahari, menggunakan teknik es mereka.
"Mabufu!"
Perlahan, es-es itu memadamkan api di hutan sekitar mereka. Sementara itu, Lastri dan Shanna mencoba untuk memulihkan Reza. Luka bakar yang dia terima sangat hebat sehingga pemulihan Shanna tidak bekerja efektif. Lastri terus mengurangi efek luka dengan obat anti luka bakar.
"Mapsiodyne!"
Rifka menyerang duo itu saat fokus mereka masih kepada api yang baru di padamkan. Laki-laki bertato segera membalas gelombang psikis itu dengan serangannya.
"Vorpal Blades!"
"Maragidyne!"
Sang perempuan juga ikut menyerang. Serangan Rifka jelas kalah kuat dengan tenaga serangan mereka.
"Blade of Fury!"
"Maziodyne!"
"Mabufudyne!"
Tiga serangan ikut membantu Rifka. Tampak Lulu dan satu Rank S yang tubuhnya lebih tinggi dari rekan-rekannya menatap serius ke arah lawan mereka saat melepaskan teknik mereka. Ami sendiri menyorot tajam ke arah laki-laki bertato.
"Hama!"
Saat kedua pihak adu dahsyat, Bejo memanfaatkan kesempatan untuk mengikat sang laki-laki bertato dengan kekuatan cahaya. Namun, serangan itu meleset dan membuat lawannya kesal.
"Bocil sialan! Brave Blade!"
Secepat Bejo mencoba menghindar, serangan itu mengenainya telak. Bejo terhempas ke pohon terdekat, tidak sadarkan diri.
"Bejo!" Senya terkejut melihat hal itu. Zahari segera memanggil Shanna, namun melihat dia kesulitan memulihkan Reza, memutuskan untuk memanggil guru dari rivalnya.
"Kak Rifka! Tolong pulihkan Bejo!"
Rifka mendengar kalimat itu dan segera berlari ke arah Bejo, memberikannya pertolongan medis dan pemulihan lewat Diarahan. Kecepatan penyembuhannya cukup cepat, namun tidak seinstan yang diharapkan. Di sisi lain, Reza mulai pulih.
"Sial, ini tidak mudah. Novica!"
"Aku tahu! Izanami!"
Seorang perempuan menampilkan dirinya di udara, menutup tubuhnya layaknya biarawati, namun dengan kain warna putih.
"Marakunda!"
"Parvati! Makougaon!"
Cahaya melukai laki-laki bertato, namun tidak terlalu berdampak pada perempuan dengan pakaian tertutup itu.
"Xiao Qiao! Maragidyne!"
"Parvati! Mabufudyne!"
"Izanami! Maziodyne!"
Api dan es kembali beradu, dengan petir berlalu langsung ke arah lawan mereka. Lulu melihat kesempatan saat sang laki-laki bertato menggunakan tekniknya ke arah Ami yang melepaskan serangan.
"Hanuman! Mighty Swing!"
"Mahakala! Brave Blade!"
"Parvati! Mahamaon!"
Kartu-kartu yang bertebangan berhasil mengenai sang laki-laki bertato, nyaris membunuhnya secara instan. Rekan perempuannya tampak panik, dan dia mengeluarkan teknik andalannya.
"Mediarahan!"
Pemulihan kuat itu memulihkan sang laki-laki bertato. Dengan amarahnya, dia memanggil kekuatannya.
"Mahakala! Calamity Seed!"
Ada sebuah aura kecil di tengah lapangan, namun semuanya terlalu fokus pada serangan mereka. Sebagian mengira serangan itu hanyalah omong kosong belaka.
Namun, beberapa detik kemudian, sebuah gelombang tebasan dahsyat muncul dari posisi aura kecil tadi ke hampir seluruh lapangan. Tebasan itu dengan cepat membuat Ami, Nana, Zahari, dan Phelina tidak sadarkan diri. Serangan itu nyaris mengenai Reza dan Bejo yang baru saja akan berdiri, serta Lastri, Shanna, dan Rifka yang baru memulihkan rekan mereka.
Panik, lawan dari dua penjahat itu tidak melihat beberapa bola api ke arah mereka, dan semua yang masih ada di lapangan terkena serangan sang perempuan.
"Firestrike Link!"
Serangan itu juga menjatuhkan Lulu dan membakarnya. Parvati lemah api. Hanya Lastri yang tidak terpengaruh berkat afinitas Uriel, atau sepertinya begitu.
"Mediarama!"
Rifka mencoba memulihkan semua yang ada di lapangan. Namun, kekuatan pemulihan itu tidak cukup untuk memulihkan mereka.
"Xiao Qiao! Maragidyne!"
Api itu tidak dapat dihalau oleh mereka, dan seluruh partisipan, kecuali Lastri, Destroyer sang laki-laki bertato, dan Damai sang perempuan yang wajahnya tidak terlihat, terbakar hebat. Tidak mendukung fakta efek dari serangan Firestrike Link memicu efek api pada serangan yang mereka terima.
Belum sempat bereaksi, hujan Vorpal Blades menghabisi mereka semua. Hanya Lastri yang bertahan pada akhir gelombang Vorpal Blades itu.
"Payah! Sepertinya hanya itu saja," Destroyer menghilangkan Mahakala. Xiao Qiao juga dihilangkan oleh Damai. Duo penjahat itu berjalan mendekati Lastri yang ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sins and Dreams [TAMAT]
FanfictionSetiap kali mata ini menutupkan kelopaknya, aku bisa melihat bayanganmu kala tubuhmu diremukkan oleh reruntuhan itu. Setiap kali aku sakit, kekuatan warisanmu selalu menyembuhkanku. Setiap kali aku terancam, kekuatanmu melindungiku tanpa kendaliku. ...