Untukmu,
Yang pernah coba merobohkan sebuah dinding yang melindungi sepotong hati yang rapuhAku dengan bahagia menghancurkan dinding itu untuk mengucapkan selamat datang,
Aku dengan senang hati hendak membagimu sebagian hati yang rapuh ini
Namun saat harapan sudah datang,
Dengan lenggangnya kaki mu membawa pergi secercah harapan yang hati ini harapkan untuk menempuh suasana baruKau pergi jauh
Bahkan sebelum hati ini merasakan hangatnya pelukmu
Kau hilang begitu saja
Meninggalkan hati ini tertindih, terluka dan rusak lagiUntukmu,
Ku ucapkan terimakasi
Atas segala luka dan air mata
Yang tak pernah kau tau seberapa besar sakitnyaDan satu hal lagi
Jangan pernah datang dan rusak dinding ini lagi.Bumi, Desember 2019
Bob
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu
Puisimemang semestinya, perpisahan bukanlah sebuah tanda untuk saling berpamitan, tapi berkenalan dengan rindu.