V

365 32 56
                                    

"Kepada diriku..."

***




Hari ini adalah hari ulang tahun Seungwoo-hyung. Semenjak hari dimana aku bertengkar dengan Yohan, kami tidak lagi saling bicara.

Tidak ! lebih tepatnya aku yang benar-benar memusuhi dan memutuskan kontak dengannya. Ayah dan ibu tidak berbuat banyak, mereka membiarkanku, mereka kembali lebih memilih Yohan.

Bahkan mereka mulai bersikap dingin padaku.

"Mau kemana, kamu ?" tanya ayah saat aku berjalan melewatinya.

"Ke rumah teman." Ada setitik rasa bahagia di hatiku, saat ayah mulai kembali menanyaiku.

Apa ia sudah memaafkanku ?

"Kenapa pakianmu seperti itu ?"

Aku menunduk dan menatap pakaianku. Tidak ada yang salah. Aku hanya memakai pakaian formal. Ahh aku lupa, saat ini aku hendak menghadiri pesta ulang tahun Seungwoo-hyung.

"Sudah bilang pada eomma-mu ?" tanya ayah, membuatku mendadak terdiam.

Kuhela nafasku lalu kembali berjalan. "Meminta izinpun percuma." Aku mengatakan itu, lalu segera memasang sepatuku dan pergi secepat mungkin.

Seungwoo-hyung pernah meminta padaku untuk membawa Yohan juga. Tapi aku memutuskan untuk menolaknya. Bukan karena aku khawatir dia akan di beri 'pelajaran' oleh Seungwoo-hyung.

Aku hanya benar-benar tidak ingin berhubungan dengan Yohan lagi. Aku serius mengatakan ini. Saat setiap jam makan, aku tidak pernah menyempatkan waktu jika Yohan ada disana.

Anak itu sesekali mendatangi kamarku dan tidak pernah lagi kubuka. Di sekolah aku benar-benar menjauhinya, bahkan saat ia di bully tepat di hadapanku, aku hanya membuang muka lalu pergi.

Setelah bus yang kutumpangi berhenti, aku segera berjalan turun. Segera kulangkahkan kakiku menuju café yang cukup besar, dimana tempat itu telah disewa malam ini untuk perayaan ulang tahun Seungwoo-hyung.

"Junho-ya !" aku menengok ke arah sumber suara yang memanggilku. Ternyata Jinhyuk-hyung.

Segera kuhampiri dia dan bersalaman layaknya anak muda lainnya. "Seungwoo mengundang hyung juga ?" tanyaku sedikit dengan nada bercanda.

Kulihat Jinhyuk-hyung nampak kesal lalu meninju pelan bahuku. "Jika dia tidak mengundangku, aku akan mengacak-acak pestanya."

Kami tertawa, selanjutnya kami berjalan bersama memasuki Café itu.

Perayaannya berada di dekat kolam yang cukup besar. Disisi kolam itu banyak lampu hias berwarna-warni. Serta taman Café yang telah di ubah menjadi sedemikian indahnya.

Kulihat dari kejauhan, Seungwoo-hyung nampak sedang berbincang dengan Wooseok-sunbae. Diantara merekapun ada 2 orang perempuan yang sedari tadi tertawa dan tersenyum malu saat Seungwoo-hyung berbicara.

Tanpa sengaja, Seungwoo-hyung mendongak dan menoleh ke arahku. Ia mengangkat tangannya lalu melambai dan tentu aku membalasnya.

Kulihat ia nampak berbicara sebentar pada Wooseok­-hyung, sebelum akhirnya berjalan mendekat ke arahku.

"Yoo Cha Junho. Terimakasih sudah datang." Ucapnya lalu kami ber-hi five.

Kuulurkan kado yang sedari tadi kubawa padanya dan dia menerimanya dengan senang hati. "Wah terimakasih. Seharusnya tidak perlu repot sampai membawa kado, hyung tidak pernah memintanya."

LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang