Heartbroken

2.3K 511 14
                                    

Taehyung terdiam, lidahnya kelu. Ia tak tahu bagaimana harus menanggapi pernyataan jennie.

"Aku mencintaimu. Aku ingin bersamamu taehyung"

"Tapi aku mencintai sooya dan kau tau itu"

"Lalu bagaimana dengan janjimu?"

"Akan ku berikan cicin untukmu dan kupakaikan dijarimu. Itu kan yang kau inginkan?

"Bukan seperti itu yang kumau"

"Lalu?"

"Jika itu mungkin, pernikahan."

"Jennie? Tidak mungkin. Aku sudah bertunangan dengan sooya. Dan aku akan menikah dengannya"

"Baru akan, Kau belum menikah dengannya." Ucap Jennie

"Taehyung, apa kau tidak menyukaiku? Bukankah aku cinta pertamamu? Kau yang menuliskan itu disurat terakhir yang kuterima waktu itu" Tambah jennie.

"Iya memang. Tapi itu dulu. Sekarang aku hanya mencintai sooya"

Jennie terdiam cukup lama, menatap taehyung dengan tatapan kecewa.

Pada Akhirnya ia berusaha mengerti. Jennie sadar ia tidak bisa egois seperti ini.

"Baiklah kalau begitu, aku mengerti. aku tidak akan memintamu menikahiku. Hanya, tepati saja janjimu untuk memakaikan cincin dijariku"

"Setidaknya aku bisa merasakannya, saat kau memakaikan cincin dijariku.." batin Jennie.

🎬🎬🎬

Sudah hampir sebulan Sooya tidak datang menemui taehyung dirumah sakit. Hingga ia tidak mengetahui kondisi taehyung yang sudah membaik. Dokter sudah menyatakan bahwa ia sudah 100% sembuh dari kankernya itu.

Kesembuhan ini berkat doa dari orang-orang terdekat dan semangat Taehyung yang luar biasa untuk bisa sembuh.













Ting Nong Ting Nong

Bel rumah Sooya berbunyi menandakan ada tamu yang datang.

Sooya yang sedang merapihkan tempat tidurnya langsung melangkah kedepan untuk membukakan pintu.

Sooya membuka pintunya,

Seseorang yang sedang berdiri didepan pintunya pun tersenyum padanya.

"Hai, Apa kabar?" Seseorang itu melambaikan satu tangannya.

Sooya terkejut, kesal, sekaligus senang melihat orang yang ada dihadapannya ini. Tanpa berbicara apapun Sooya kembali menutup pintu tanpa mempersilahkan orang tersebut masuk. Ia benar-benar terkejut, apa ia sedang bermimpi?

Sooya kembali membuka pintu, dan orang itu masih berdiri didepan pintu menatap heran Sooya.

"Sooya, kenapa kau-"

"Diam!"

Spontan orang itu menghentikan kata-katanya.

Sooya mendekati orang itu. Memperhatikan dengan rinci dari unjung kaki hingga kepala. Lalu ia menangkup wajah orang itu dengan kedua tangannya.

SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang