Tears are falling

2.3K 510 0
                                    

Perlahan sooya membuka matanya, pagi ini ia bangun lebih dulu dari taehyung. Jam dinding menunjukkan pukul delapan pagi. Ia melihat kearah taehyung yang ada disampingnya, taehyung masih tertidur dengan bertelanjang dada dan bagian pinggang kebawah tertutup selimut. Lalu sooya menaikkan selimut tersebut hingga menutupi dada taehyung.

"Tuhan, beri waktu kami lebih lama lagi. Aku mohon.. jangan renggut kebahagiaanku"
batin sooya.

Sooya membelai rambut taehyung.

Lalu ia beranjak dari tempat tidur dan melangkah kekamar mandi.

"Arrgghh!!"

Saat Sooya didalam kamar mandi ia mendengar taehyung berteriak. Ia langsung keluar dari kamar mandi dan menghampiri taehyung.

"Taehyung?!"

Taehyung sudah ada dilantai, ia terjatuh dari kasur saat tidur.

"Kau tidak apa-apa?!" Sooya membantu taehyung berdiri. Ia sangat panik, ia takut. Setiap hari ia memiliki ketakutan yang sama yaitu takut kehilangan taehyung.

"Aku terjatuh saat tidur. Aku tidak apa-apa" ucap taehyung sambil memegang pinggangnya.

"Pinggangmu sakit ya? Sini biar kulihat"

"Aku tidak apa-apa sooya"

tapi sooya tetap berusaha melihatnya.

"Ini memar sedikit, biar ku obati" lalu sooya mengambil obat untuk dioleskan ke pinggang taehyung.

"Aaw-" taehyung sedikit meringis ketika sooya mengoleskan obat kepinggangnya

"Katanya tidak apa-apa, kenapa kesakitan? Kalau sakit bilang saja sakit, tidak usah disembunyikan" ucap sooya menatap taehyung lalu kembali mengoleskan. Ia sengaja mengatakan itu agar taehyung jujur padanya tentang kanker yang dideritanya.

Taehyung hanya terdiam. Yang sooya katakan memang benar. Tetapi ia tetap tidak bisa mengatakan tentang penyakitnya pada sooya.

"Aku buatkan sarapan dulu ya"

Lalu sooya beranjak meninggalkan taehyung dikamar.

"Maafkan aku" ucap taehyung ketika sooya keluar dari kamar.

🎬🎬🎬

Hoseok, Namjoon dan suga tidak sempat hadir ke pernikahan taehyung saat itu, karna satu dan lain hal. Hanya seokjin, jimin dan jungkook yang datang. Maka dari itu hari ini mereka datang kerumah baru taehyung.

"Apa-apaan ini, kami sudah hampir dua bulan menikah kalian baru datang?"

"Maafkan kami taehyung, bukannya kami tidak sayang tapi memang kami benar-benar tidak bisa berangkat kekorea saat itu, makanya kami hanya bisa melakukan video call" ucap namjoon.

"Oke aku mengerti, haha"

"Dimana istrimu? Ciyee istri haha" Hoseok menggoda taehyung.

"Haha Ayo masuk, duduk dulu. Sooya ada didalam"

Mereka pun masuk kedalam dan duduk disofa. Tidak lama sooya keluar dengan membawa minuman untuk mereka.

"Wah ini dia nyonya rumahnya" celetuk hoseok.

"Terimakasih Mrs. Kim" ucap namjoon saat sooya meletakkan minum dimeja untuk mereka.

"Bagaimana malam pertama kalian?" Sejak tadi tidak bersuara. Sekalinya berbicara langsung pada intinya. Itulah Suga.

Hoseok otomatis terbahak, ia dan namjoon menatap kearah suga bersamaan.

"Kenapa kalian menatapku? Aku kan hanya bertanya. Itu hal yang wajar" ucap suga santai lalu menyeruput minuman yang disediakan diatas meja.

"Maksudmu bagaimana rasanya? Hahaha" ucap hoseok pada suga.

Taehyung ikut tertawa, begitu juga dengan sooya.

🎬🎬🎬

Semakin hari, rasa sakit itu semakin terasa. Taehyung tidak yakin apa dia masih bisa menyembunyikannya dari sooya atau tidak.

Malam ini taehyung terbangun dari tidurnya, sementara sooya sudah terlelap disampingnya. Perlahan ia turun dari kasur dan beranjak keluar kamar. Lalu ia duduk diruang tv. Kepalanya sungguh terasa sakit. Ia melangkah menuju ruang kerjanya dengan meraba-raba dinding karna pandangannya mulai kabur bahkan ia hampir terjatuh. Setelah masuk keruang kerjanya ia langsung membuka laci dan meminum obat yang ia sembunyikan disana.

Taehyung duduk dikursi sambil memejamkan mata, ia sedang berusaha menahan rasa sakitnya.

"Sedang apa kau disini?" Suara sooya sungguh mengejutkannya. Taehyung panik dan langsung menyembunyikan obatnya.

"Kau terbangun?"

"Iya aku haus, kau sedang apa disini?" Ucap sooya yang berdiri didepan pintu sambil menenteng gelas yang dibawanya dari dapur.

"A-Aku sedang mengecek pekerjaanku" taehyung sedikit gugup.

Sooya menghampiri taehyung.

"Lalu kenapa PCnya tidak kau nyalakan?" Ucap sooya sambil melihat kabel pc yang tidak terhubung.

"Dimejamu juga tidak ada file-file" tambah sooya.

Bodoh.
Taehyung benar-benar ceroboh.

"Maksudku, tadinya aku ingin mengecek tapi aku terlalu mengantuk"

"Masih saja berbohong. Aku melihatmu taehyung, aku sudah mengetahuinya. Tolong katakan saja padaku.. aku mohon" ucap sooya dalam batinnya.

"Besok saja urusan pekerjaannya, ayo kita tidur lagi"

"Kau duluan saja ya, nanti aku menyusul"

"Tadi katanya mengantuk?"

"Aku akan mengeceknya sekarang. Ini penting"

"Oke baiklah, sebelum jam 1 sudah kembali kekamar ya!"

"Iya istriku"

Sooya pun keluar dari ruang kerja taehyung.

"Mengecek apanya? Kau hanya sedang menahan rasa sakitmu sendirian. Kenapa kau tidak mau berbagi rasa sakitmu itu denganku? Hatiku sakit melihat kau seperti ini taehyung" batin sooya.

🎬🎬🎬
.
.
.
.
.
.

Sooya terbangun tak lama setelah taehyung keluar dari kamar. Ia diam-diam mengikuti taehyung. Menyaksikan bagaimana taehyung menahan rasa sakitnya bahkan hampir terjatuh ketika ia menuju ruangan kerjanya. Air mata sooya tidak berhenti bercucuran, ia ingin sekali memeluk taehyung dan menyudahi sandiwara ini.

Akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri taehyung, berharap taehyung akan berkata jujur padanya, namun taehyung masih juga berusaha menyembunyikannya. Sooya tidak bisa berbuat apa-apa, selain menangis dalam hati ketika berhadapan dengan taehyung.

.
.
.
.
.
.

🎬🎬🎬

TBC

SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang