REYNA
Sudah sekitar 2 minggu aku selalu bertandang ke Mang Jajang. Ya memang aku ketagihan mie celornya, tapi ya nggak segitunya sih...lebih karena aku mencari cowok itu, yang sayangnya tak pernah kutemui lagi. Sebelnya lagi, Mang Jajang nggak tahu siapa nama cowok itu. Katanya, biasanya sih manggil mas..mas...gitu aja...hhh...
Disibukkan dengan ujian akhir dan les-les di bimbel,membuat aku riweh sendiri. Tapi setiap ada kesempatan sesedikit apapun,aku selalu mengusahakan mencari info tentang cowok itu - yang kutaktahu namanya- dengan memutari kompleks dan rajin ke mang jajang. Tapi NIHIL.
Tau kenapa aku begitu ngebetnya ketemu dia? Karena belum pernah selama 18 tahun hidupku, aku merasa begitu jatuh cinta pada pandangan pertama!
Rasanya seperti....gelisah karena tak kunjung bertemu dia....sedih dan putus asa nggak tau musti cari dia kemana....penasaran siapa dia...dan yang pasti nggak bisa melupakan mata tajam mempesona dan senyum tipis yang menggoda itu....
Kesempatan emas datang saat aku membaca selebaran yang menampilkan pengumuman sekolah pariwisata tempat 'chef billy' kuliah. Siapa tauuuu dia juga nongol di acara itu. Lha wong acaranya cuma band & booth pameran aja kok.
Jadi disinilah aku sekarang, di parkiran sekolah tinggi pariwisata ini. Tentu saja aku nggak datang sendiri, aku menyeret Sari dan Ririn sahabatku di sekolah untuk datang ke acara itu. You knowlah...bergerombol itu lebih aman daripada datang sendiri untuk cewek SMA semanis aku...hihihi.
Kami berkeliling ke stand-stand yang ada. Selain menampilkan atraksi juggling dan band di panggung utama, beberapa booth ada di sekitar lapangan utama kampus ini. Ada yang jual baju, jual ice cream sampai martabak manis. Dan mas-masnya juga manis-manis. Beda memang ya aura anak kuliahan itu...kayaknya udah gedee banget dan hidupnya lebih santai kayaknya...ngga perlu les ke bimbel segala. Fiuhhh..pengennya sih cepet kuliah aja...
"Duuhh..cowok kuliahan emang lebih seger-seger ya...udah lebih ga dekil kayak cowok SMA. Hihi.." Sari menatap bahagia sekerumunan cowok yang sedang nongkrong sambil makan bakso. Coba bayangin...lagi makan bakso aja mereka keren..apalagi klo makan yang lain...apaann coba...
"Kita keliling yuuukk..aku mau cari si chef niihhh." Aku menyeret Sari dan Ririn yang masih saja bengong menatap cowok-cowok itu, yang sekarang malah mengedipkan mata dan pada melambaikan tangan...Eaaaa....
"Ihhh..kamu emang ga bisa liat orang seneng. Kamu keliling aja,Rey...kita tungguin disini sambil makan bakso.Yuk Rin." Sari malah mengibaskan tangannya mengusirku dan menyeret Ririn memesan bakso. Ogghh...jadi gini yang namanya sahabat. Oke.Fine. Aku juga bisa kok mencari pujaan hatiku sendiri. Sambil menghentakkan kaki, aku pun berlalu. Berkeliling lagi sendirian.
Aku sedang melihat-lihat aksesori handphone yang lucu-lucu ketika melihat sekelebat sosoknya. Dari potongan rambut cepaknya, seragam pas body nya, tas selempangnya yang berwarna hitam...ahhh..itu pasti diaaa..
Aku buru2 meletakkan aksesori yang aku pegang dan menembus keramaian untuk mengejar cowok itu. Acara ini cukup ramai juga, padahal acara puncaknya masih nanti malam.
"Reynaaaa..Hei! Dipanggilin dari tadi ga denger-denger." Sari sudah berdiri di hadapanku. Ishhh..kenapa dia malah menghalangi jalanku sih. Aku mendorongnya minggir lalu menjulurkan badanku mencari-cari ke depan. Bergegas aku setengah berlari ke depan. Setelah benar-benar kehilangan dia, aku kembali ke tempat Sari berdiri.
"Duuuhh! Sar! Kenapa sih malah ngehalangin jalanku!" Makiku kesal. Sosok yang sudah kurindukan sebulan terakhir menghilang begitu saja. Aku cemberut.
"Eh....emang udah ketemu? Mana? Mana?" Sari malah ikut memutar-mutar badannya mencari.
"Sar..ngapain muter-muter gitu? Cari apaan?" Ririn yang datang berikutnya sambil menutup mulutnya, berusaha menghilangkan daging yang nyangkut di giginya.
"Kata Reyna, udah ketemu cowok itu."
"Mana? mana? " Ririn ikut antusias dan menjulurkan badan di antara kerumunan.
"Ya udah ilang lagi, gara-gara si kampret ini!" Rutukku gemas sambil menoyor kepala Sari.
"Lah kok bisa gara-gara aku sih?" Sari protes.
"Ya kalo nggak gara-gara kamu manggil dan ngehalangi jalan, aku dah bisa ketemu dia. Pokoknya aku nggak mau tahu, kalian harus bantu aku cari sampai ketemu!" Semburku lalu menarik tangan mereka berdua.
Daannn....setelah hampir sejam muter-muter, akhirnya si "chef" beneran nggak ketemu. Menyebalkan!
Sulit sekali sih ketemu sama cowok macam dia. Sudah sejengkal ini untuk ketemu, kok ya masih bisa nggak jadi.
---
Hai...cerita ini memang agak ga jelas ya..hihi
Masih awal-awal sih soalnya...Dibikinnya memang ringan-ringan aja.
Semoga ada yang suka :)
-BJ-

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the moon, beyond the rain
Novela JuvenilCerita Reyna Alexa dan cinta pertamanya Behind the moon, beyond the rain - just another teenage love story -----------------