© Copyright, Agustus 2019
JUDUL SEBELUMNYA
SURGA DAN LUKA⚠ DILARANG PLAGIAT⚠
Suara adzan subuh berkumandang membuat seorang pria yang masih terlelap dalam tidurnya langsung membuka kedua matanya seraya mengulurkan tangannya, meraba tempat di sampingnya yang sudah kosong. Pria itu tersenyum, lantas segera beranjak untuk mandi dan segera melaksanakan sholat subuh di masjid tak jauh dari rumahnya.
Brian Muhammad Azhar, begitulah nama pria berusia tiga puluh tahun itu. Setelah selesai mandi dan berganti baju, ia lantas segera untuk keluar dari kamar. Perlahan-lahan, hidungnya mencium aroma masakan yang selalu menyapanya di pagi hari selama lima tahun ini. Tentu saja itu adalah masakan istri tercintanya--Aisyah.
Begitu sampai di lantai dasar, Brian langsung menghadiahi kecupan singkat di pelipis Aisyah membuat wanita itu tersentak kaget.
"Mas Brian udah bangun?" tanyanya lembut. Inilah yang disukai oleh Brian, Aisyah selalu betutur kata yang lemah lembut pada siapa pun. Hal inilah membuat dirinya semakin mencintai wanita muslimah yang ia nikahi sejak lima tahun lalu.
Brian mengangguk. "Iya, Sayang. Aku ke masjid dulu, ya? Udah telat kayanya," jawabnya mengusap puncak kepala Aisyah dengan sayang. "Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam, Mas." Aisyah mencium punggung tangan milik suaminya.
Meskipun perlakuan Brian hanyalah sederhana, tapi nyatanya sukses membuat Aisyah tersipu malu. Setelah kepergian Brian, Aisyah lantas melanjutkan aktivitasnya kembali-bersih-bersih rumah. Setelah selesai, Aisyah lantas segera membersihkan diri. Aisyah dengan perlahan membuka laci meja riasnya yang cukup besar itu. Mengeluarkan laptop miliknya lantas memulai aktivitasnya menjajakan berbagai model busana muslim di situs online miliknya sendiri. Tak hanya di sana, Aisyah juga mempromosikan di Facebook dan Instagram miliknya yang sudah mempunyai followers ratusan ribu.
Inilah kegiatan Aisyah selama ini, meskipun ia hanya berdiam diri di rumah. Namun ia menjadi seorang wiraswasta busana muslim, yang saat ini sangat digemari oleh para kaum muslimah diberbagai penjuru kota. Aisyah juga sudah mempunyai ratusan reseller di seluruh Indonesia.
Meskipun usahanya melejit bak roket, wanita itu tak sepenuhnya melupakan untuk berbagi pada fakir miskin dan anak yatim. Setiap bulannya, Aisyah menyedekahkan sebagian keuntungan dari usahanya. Aisyah tidak mau, jika Allah sudah memberikannya rezeki yang berlimpah lantas membuatnya lupa untuk bersedekah.
Setiap minggu, Aisyah selalu pergi ke panti asuhan sekadar menghabiskan waktu liburnya bersama anak-anak panti, dan tentu saja ia ditemani oleh Brian. Sudah lima tahun lamanya ia dan Brian menunggu kehadiran buah hati yang nantinya menemani dan mewarnai rumah mereka. Namun, sepertinya Allah masih belum bisa memberi mereka amanah untuk menjadi orangtua. Meskipun begitu, Aisyah sama sekali tidak mengeluh dan menyalahkan takdir mau pun Allah. Aisyah selalu berhusnudzhon, jika sudah waktunya pasti Allah akan memberikan keturuan untuknya dan Brian.
Aisyah menyeka air matanya yang kembali luruh. Ia segera menutup laptop miliknya dan membenarkan jilbab yang ia kenakan ketika suara Brian terdengar.
Brian mengulas senyum ketika melihat Aisyah yang menuruni anak tangga. Wanita bergamis abu-abu itu tersenyum hangat menyapa kedatangan sang suami tercinta. Setelah melalukan takzim pada suaminya, Aisyah lantas segera menyiapkan sarapan. Sedangkan itu, Brian memilih untuk berganti baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECREANT [END-HINOVEL]✓
Spiritual❗PINDAH KE HINOVEL! •••••• Brian dan Aisyah, pasangan yang sudah menikah lima tahun lamanya masih menunggu kehadiran buah hati untuk melengkapi pernikahan mereka. Brian yang begitu menyanyangi Aisyah, terus memberikan support dan selalu menenangkan...