Part 9 - Confess

552 52 5
                                    

"Dia ada di sana. Maaf aku menghubungimu karena panggilan terakhir adalah darimu," ucap pria pemilik bar.

Chaewon hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Ia berjalan cepat ke arah pria yang sejak siang tadi ia cari.

"Hwang Yunseong." Chaewon duduk dihadapan pria itu. Tidak ada respon, mungkin dia tertidur.

 Tidak ada respon, mungkin dia tertidur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dia sangat mabuk tadi. Aku sudah mencoba menghentikannya, tapi dia justru mengamuk."

Chaewon terkejut dengan penjelasan pemilik bar. Ia semakin merasa bersalah. Digenggamnya jari telunjuk Yunseong, meremasnya pelan.

"Aku yang salah. Seharusnya aku tidak berharap lebih," gumam Yunseong pelan, namun terdengar jelas di telinga Chaewon.

"Apa yang kau harapkan?" tanya Chaewon hati-hati.

"Kau." Kepala Yunseong terangkat cepat namun matanya masih terpejam. Dia benar-benar tidak sadar.

"Apa yang kau harapkan dariku?" Chaewon bertanya dengan senyuman merekah.

Kini tak hanya jari telunjuk, tapi seluruh jemari Yunseong digenggam Chaewon. Ia mengusap lembut punggung tangan Yunseong dengan ibu jari.

"Apa kamu tidak mengerti? Aku menyukaimu. Aku menyukaimu, Kim Chaewon." Tepat setelah mengucapkannya, kepala Yunseong kembali jatuh ke atas meja. Sedangkan gadis di hadapannya hanya bisa tersenyum lebih lebar. Kedua pipinya memerah dan rasanya banyak kupu-kupu berterbangan di perutnya.

"Maaf harus mengganggumu tapi aku harus menutup bar ini."

"Y-ya. Aku akan memberitahu temanku untuk membantu membawanya."


***


"Aku harap dia tidak memalukan dirinya sendiri dihadapanmu, nuna," ucap Junho sambil menggendong Yunseong di punggungnya.

"Tidak. Dia hanya mengatakan sesuatu."

"Hah? Jangan bilang."

Chaewon tersenyum dan mengangguk. Sedangkan Junho membuka mulutnya lebar karena terkejut. Kemudian keduanya terkekeh pelan.

"Astaga. Aku yakin besok ia akan bolos kelas karena malu untuk bertemu denganmu."

Chaewon tertawa semakin keras.

"Tapi, nuna sekarang tahu bagaimana perasaan Yunseong hyung. Aku harap nuna tidak mempermainkannya." Junho menghela nafas.

"Aku tidak akan bertanya mengenai kejadian tadi siang. Lebih baik jelaskan padanya besok dan jangan beri dia harapan jika nuna hanya akan menyakitinya."

Ucapan Junho terdengar sangat tulus, membuat Chaewon tersenyum lembut tanpa sadar. Ia mengusap kepala Yunseong yang bersandar pada pundak Junho. "Kamu boleh memukulku jika aku menyakitinya."

Simple Love (✔️) Where stories live. Discover now