💔

1.7K 44 10
                                    

Seorang gadis bernama Nadia Putri Safira gadis yang baru menginjak kelas 6 SD itu pulang kerumah dengan seorang gadis bernama Lili Aprilia Putri.

Nadia dan Lili hari ini sebenarnya ada jadwal les. Di rumah wali kelas mereka yang tinggal di dekat rumah Nadia. Lili ke rumah Nadia agar bisa berangkat bersama. Sekalian bermain sampai jadwalnya les.

Tapi,ada kejadian yang tidak disangka terjadi. Papa Nadia baru pulang kerja. Dan dia marah-marah. Nadia yang masih polos mengantar Lili kerumah wali muridnya itu terlebih dahulu. Setelah Nadia mengantar Lili ke rumah Guru-nya. Nadia dikejutkan dengan bentakan sang Papa.

Papa Nadia membentak Mama Nadia.
"Kalau kamu gak suka aku yang begini. Silahkan keluar dari rumah ini!!" Bentak Papa Nadia. Nadia yang masih kecil ketakutan. Dia memeluk sang Mama. Mama Nadia mengajak Nadia untuk pergi dari rumah itu.

Nadia yang polos hanya bisa menangis. Dia berharap ada tetangga atau saudaranya yang membantu atau menjelaskan apa yang terajadi sebenarnya?. Namun nihil tidak ada yang menolongnya. Tetangga-tetangga yang melihat kejadian itu hanya Diam  dan memperhatikan saja. Tanpa ada niat untuk membantu Nadia dan Mama-nya.

Ada seorang tetangga yang menolongnya. Itu keluarga dari sahabat dekat Nadia. Yang tinggal di sebelah rumah Nadia. Hanya keluarga itu yang menolong dan membantu Nadia.

Nadia dan Mamanya di ajak kerumahnya untuk menenangkan diri. Tyas Eka Wijaya adalah sahabat kecil Nadia. Nadia di ajak ke kamar oleh Tyas.

Tyas berniat untuk membantu menenangkan dan bertanya apa yang terjadi pada sahabat kecilnya itu. Nadia yang masih menangis ditenangkan oleh nya.
"Sudah Nadia..coba cerita apa yang terjadi padamu dan mama mu?" Tyas
"Papaku...hiks..mengusirku..hiks dan mamaku...hiks..." Nadia
"Sungguh? Apa alasan dia mengusir mu?! Aku gak nyangka. Papamu akan melakukan itu." Tyas
"Hiks...Tyas.. hiks..jangan pernah ninggalin aku ya..hiks" Nadia
"Tenanglah. Aku gak Vera gak akan ninggalin kamu. Kalau ada apa-apa cerita sama aku. Aku bakal sama kamu untuk seterusnya." Tyas
"Hiks... terima kasih..." Nadia

Vera Laudya Putri adalah salah satu teman kecil Nadia. Vera belum tau apa yang terjadi saat itu. Dia sedang berada di rumah neneknya.

Nadia dan Tyas bercerita. Tyas berhasil membuat Nadia melupakan masalahnya walau hanya sementara. Mereka bercanda hingga Nadia dijemput oleh Bibinya.

"Nadiaa...keluarlah nakk..kau dijemput oleh bibimu" Oma Tyas
"Iyaa omaa.." Nadia
"Tyas aku pergi ya.. aku harap kita bisa bertemu lagi..dadaa" Nadia.

Nadia keluar dari rumah Tyas dia terkejut karena ada teman sekolah. Dan teman TK nya didepan rumah Tyas. Ya,hari itu semua temen sekelas Nadia akan les. Dan teman TK Nadia akan bermain.

Teman Nadia terkejut saat melihat keadaan Nadia. Dimana matanya sembab. Muka yang berantakan (?) Nadia merasa sedih. Dia gak bisa main sama teman-temannya hari itu.

"Nadia pergi dulu yaa... kalian kalau mau main sama Nadia nanti ke rumah baru Nadia aja. Ya?" Bibi Nadia
"Nadia. Kamu mau kemana? Kenapa kamu nangis.." Tya Eka Saputri
"Nanti kalau kita ketemu lagi aku akan cerita semuanya" Nadia dengan senyum palsu di wajahnya.
"Nadiaa...jangan lupa kabari aku. Dimana kamu tinggal sekarang:)"Tya
"Iya,nanti kamu aku kabari.. sekarang aku pergi dulu yaa.. dada semuaa" Nadia

Sekarang Nadia sedang berada di dalam kamar sebuah Villa besar milik sang Bibi. Dia ditemani dengan sang Kakak. Fathur Dwi Saputra anak laki-laki dari Bibi-nya Nadia.

"Sudah lah.. Nadia..jangan nangis terus. Gak berguna juga kamu nangis terus. Papa mu gak akan kemari sekalipun kamu nangis darah." Fathur
"Tapi mas..hiks..papa..hiks.."
"Cupcupcup... udah jangan nangis. Sini sini peyuk duluu." Fathur memeluk Nadia dengan lembut. Karena walaupun mereka sering berdebat. Dan berantem Fathur sangat menyayangi adik kecilnya itu.
Fathur memeluk Nadia hingga Nadia tertidur.

Fathur memandangi wajah Nadia. Dia merasa kasihan kepada Nadia. Di usianya yang masih kecil sudah harus menghadapi masalah serumit ini. Tanpa sadar Fathur juga ikut tertidur disamping Nadia.

PAGI HARI~
.

Hari sudah pagi. Nadia masih tertidur dengan nyenyak hingga~
"Nadia sayang...bangun..ayo.sekolah.." Mama
"Hmmm..iya maa"Nadia menjawab dengan suara serak akibat menangis. Dan bangun tidur.

Sekarang Nadia sedang sarapan bersama Fathur.
"Ma,Nadia di antar siapa?"
"Kamu berangkat sama mas aja ya:)" Fathur

Fyi,kenapa nadia tanya begitu. Karena jarak dari Villa bibi Nadia ke sekolahnya itu Sangatt~ jauh.

"Nadiaa..ayo berangkat." Fathur
"Iyaa~"

Nadia sudah dijalan menuju sekolah. Biasanya Nadia akan banyak bicara ketika bersama Fathur. Dia akan bercerita banyak hal~tapi hari ini. Dia tidak berbicara sama sekali. Dia hanya berbicara jika ditanya saja. Fathur merasa bingung. Karena sifat Nadia yang tiba-tiba berubah.

Mereka sudah sampai disekolah Nadia.
"Nad,kalau ada apa-apa bilang ke mas ya,jangan dipendam sendiri. Mas tau kamu lagi sedih. Jangan pikirin okeh?semangat belajarnya" Fathur pergi sebelum pergi dia mengecup kening Nadia.

Nadia masuk ke kelasnya. Sudah ada beberapa temannya yang datang. Salah satunya Lili.
"Nadiaa...aku kira kamu gak akan masuk hari ini. Bagaimana keadaanmu?kamu tinggal dimana sekarang?" LILI
" aku tinggal di rumah Bibiku. Maaf teman-teman aku kemarin gak ikut les:("
"Gak papa..kami tau kok keadaan kamu. Jangan nyerah ya Nad,kita ada sama kamu kok:)"Dwi Dana
"Iya Dan,makasih ya:)" Nadia.

Sifat Nadia di sekolah baik-baik saja. Gak ada yang berubah. Dia tetap ceria. Cuma konsentrasinya sedikit terganggu karena banyak pikiran.



-







-





-


-

T
B
C
💔

Broken Home☺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang