Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘
.
.
***
Sebuah Audi hitam meluncur di jalanan kota Seoul. Membawa dua insan yang baru saja kembali dari perjalanan bulan madu mereka menuju tempat tujuan. Taehyung yang mengemudi sesekali melirik Jennie yang duduk di kursi penumpang. Wanita itu memang menjaga diri untuk tidak menatap matanya sejak mereka terbangun tadi pagi.
Jennie sejak tadi selalu melihat keluar jendela. Bukan apa-apa, ia hanya malu jika harus bertatap mata dengan Taehyung setelah apa yang semalam mereka lakukan. Jennie menegakkan posisi duduknya dan melihat sekeliling. Seingatnya ini bukan jalan menuju rumah mereka. Rumah Appanya dan rumah orangtua Taehyung pun tidak.
"Bukankah kita akan pulang?" Jennie akhirnya berbicara. Taehyung mengangguk dan membelokkan mobilnya ketika melewati sebuah tikungan.
"Tentu." jawabnya singkat.
Jennie ingin bertanya lebih, tapi dia memilih untuk diam dan menunggu. Nanti dia juga akan tahu.
Mereka tiba disebuah rumah besar dengan halaman yang sangat luas. Bangunan modern dan kokoh bercat putih itu tampak begitu indah dan berkelas. Belum lagi halaman luas yang dipenuhi oleh berbagai jenis bunga dan air mancur yang menari-nari seolah menyambut kedatangan mereka.
Taehyung turun dari mobilnya dan bergegas untuk membukakan pintu bagi Jennie. Jennie keluar dan menatap bangunan di hadapannya dengan takjub.
"Kau menyukainya?" Jennie mengangguk dengan senyum manisnya.
"Ini, rumah siapa?"
Taehyung tertawa singkat mendengar pertanyaan itu, "Karena kita sudah berada disini tentu saja ini rumah kita."
Jennie menoleh kearah Taehyung yang tengah mengambil koper mereka dibagasi, "Apa?" tanya Jennie, ingin mendengar penjelasan lebih dari Taehyung.
Pria itu hanya tersenyum. Tangan kirinya menyeret koper dan tangan kanannya meraih pinggang Jennie. Mengajaknya untuk masuk.
"Aku ingin tangan istriku yang pertama membukanya."
"Ya?" tanya Jennie.
Taehyung menghela nafas. "Ini rumah baru kita, Sayang. Mulai hari ini kita akan pindah dan tinggal disini."
"Apa?"
Penjelasan Taehyung malah membuat Jennie semakin bingung.
"Apa kau tidak merasa mengenal bangunan ini?"
Jennie memperhatikan rumah berdesain modern minimalis itu dengan lebih detail berikut halamannya. Bangunan modern, berdinding kaca, di dominasi cat berwarna putih, gorden-gorden Biru yang terlihat dari luar, taman luas yang dipenuhi bunga dan air mancur, serta pintu gerbang yang berwarna Hijau. Bukankah semua itu adalah rumah impiannya? Dan hanya Jisoo, Han Ahjussi dan Han Ahjumma yang tahu tentang ini.
"Jadi, rumah ini..." Jennie tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Dia masih belum percaya dengan semua ini.
"Aku melaksanakan wajib militer setelah aku lulus dari SMA. Setelah itu aku melanjutkan kuliahku dan bekerja. Setelah sekian lama, aku tumbuh dengan baik dan dewasa. Aku sudah memiliki semua yang aku inginkan. Jujur saja, setelah tahu kalau kau pindah ke New Zealand, aku ikut kecewa. Semakin hari, aku semakin memikirkan mu. Dan saat aku sudah benar-benar matang dan mapan, aku berfikir untuk mengunjungi rumahmu. Tapi saat itu hanya ada Han Ahjussi dan Han Ahjumma karena Appamu sedang berada diluar kota. Mereka menceritakan semua tentangmu padaku dan mengizinkanku untuk masuk ke kamarmu. Disana aku melihat Diary mu. Aku membaca semua isinya. Dihalaman terakhir aku melihat sebuah desain rumah dan dibawahnya bertuliskan 'rumah masa depanku'. Sebenarnya rumah ini sudah selesai dua tahun yang lalu tapi semua pohon dan bunga-bunga baru tumbuh sempurna setahun terakhir."