Intro

1.5K 165 11
                                    

Saat itu malam di bulan ke 1. Tepat tanggal 15 salju turun dengan tenang di atas awan ,di langit ke 4 tempat dimana bidadara bidadari bernafas di kayangan.

Namun, itu adalah hari dimana seorang dari bidadari dengan gaun merah muda, melakukan satu kesalahan yang membuat bidadari lainya harus menghadap tuhan secara mengenaskan.

Pepatah cinta membutakan itu memang benar adanya. Karena nyatanya, seorang bidadari cantik yang tersirami pujian disetiap detik mampu menutup mata hanya karena sang pujaan hati.

Si merah muda dengan teganya melenyapkan bidadari lain hanya karena bidadara yang di puja berpindah ke lain hati.

Ya, bidadari membunuh orang ketiga dalam hubungan asmaranya. Di bulan purnama indah dengan hiasan bunga es yang menghujan.

Dengan satu tusukan di punggung, terciptalah jutaan penyesalan.

"Mulai hari ini, kau akan dihukum. Kau tau? Keserakahanmu sama seperti manusia, karena itu tebuslah kesalahan mu sebagai seorang manusia. Jatuh cintalah kepada manusia, lalu berikan priamu kepada manusia lain jika kau ingin kembali menjadi bidadari. Juga, Batu alphikot yang selama ini selalu diburu oleh para apolo, akan ku tanamkan dipunggungmu. Setiap hari di tanggal 15 dimana bulan purnama menerang, kau akan merasakan bagaimana batu itu menyiksamu, kau juga akan merasakan kegelisahan karena diburu. Semua akan berakhir, jika kesalahanmu telah tertebus."

Ucapan terakhir dari Sang Mulia Penguasa tidak bisa di bantah lagi. Ketika itu, dihadapan seluruh penghuni kayangan, sang Bidadari dihempas menuju bumi dengan kutukan cinta, penyiksa, dan diburu oleh mereka yang selama ini menjadi musuh para Bidadari dan Bidadara.

Para apolo jahat mungkin akan binasa oleh kekuatan makhluk khayangan, tapi tidak dengan manusia yang tak punya berkat luar biasa.

Tepat saat salju turun melebat, saat itu sang bidadari pendosa diturunkan ke bumi dengan menjadi seorang bayi. Bayi yang tak suci karena ingatan akan kesalahan tidak dihilangkan.

Seorang wanita yang kala itu membuka pintu rumahnya, kegirangan dengan hadirnya seorang bayi perempuan yang luar biasa cantik di halaman. Sejak saat itu, Sang bayi bidadari dibesarkan dengan nama pemberian yang tak kalah indah.

Lee Chaeyeon.

***

Siapa yang menyangka jika seorang bayi laki-laki lahir dengan cahaya sama seperti bulan purnama yang bersinar malam itu.

Keluarga Lee yang selama 12 tahun tidak pernah dikaruniai buah hati kini dikaruniai sang penerus dengan wajah yang diberkati dewa-dewi.

Di Rumah Sakit, saat keluarga hendak kembali untuk merayakan kelahiran, mereka berpapasan dengan seorang wanita tua dengan keranjang buah ditangannya.

"Anakmu akan merubah takdir seorang putri, dia diberkati. Beruntunglah kalian dikaruniai. Siapa namanya?" begitu kata si wanita tua hingga membuat nyonya Lee menghentikan langkah, lalu mengumbar senyuman setelahnya.

"Hangyul. Namanya Lee Hangyul"

Redeem | Lee Hangyul x Lee ChaeyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang