1하나

1.1K 153 16
                                    

"Hangyul, tasmu tertinggal lagi"

Si rambut blonde menghentikan langkah kala seseorang mucul dari belakang menyodorkan tas kecil berwarna hitam.

"Hyung pikir aku akan lupa tas setiap hari? Punyaku sudah dibawa Hyungjun" pemuda yang di panggil Hangyul itu menghela nafas kesal, sedikit menggerakan kepalanya sambil berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung pikir aku akan lupa tas setiap hari? Punyaku sudah dibawa Hyungjun" pemuda yang di panggil Hangyul itu menghela nafas kesal, sedikit menggerakan kepalanya sambil berbicara.(Hyung=panggilan dari laki-laki untuk laki-laki yang lebih tua, kakak)

"Bentuknya sama dengan milikmu. Bukan, ya? Ya sudah aku kembalikan lagi ke restroom" Han Seungwoo, si oknum yang salah duga sekaligus leader grup itu hendak berbalik sebelum Hangyul merebut tas hitam di tangannya.

"Aku saja yang kembalikan, kau bisa ke mobil duluan dan mengecek member lain"

"Kalau kau memaksa" Si Leader menyengir, menepuk sekali bahu Hangyul dengan pelan lalu berlalu meninggalkan pemuda Lee yang juga berjalan berbalik menyusuri lorong.

Membuka pintu ruang ganti, nentranya menelisik seluruh penjuru ruangan sebelum terfokus pada meja rias dan meletakan tas di sana.

Saat kembali keluar ruangan, Hangyul sempat berdiam diri sejenak. Menengkok kekiri dan kanannya sambil sedikit mengernyitkan dahi.

Ini backstage acara promosi musik, tempat banyak orang berlalu lalang.
Tapi hari ini Hangyul tidak melihat seongok manusiapun di lorong.

Sepi dan terkesan lebih mencekam karena pencahayaannya juga sedikit remang.

Pasti ini karena penjemputan member grupnya yang terlambat dan sudah waktu dimana para idol, penata rias, atau para official kembali ke habitatnya masing-masing. Hanya tinggal beberapa staff yang mungkin sedang membersihkan panggung bekas huru hara.

Tepat saat kakinya terangkat hendak beranjak, sebuah teriakan di ruangan ujung lorong membuat atensinya beralih.

Itu suara jeritan perempuan, Hangyul yakin. Pelan dan mungkin tidak akan terdengar jika ini masih penuh oleh suara hiruk pikuk manusia.

Tapi sekali lagi lorong ini sedang sunyi, hingga suara itu jelas sampai ke gendang telinganya.

Meskipun sempat berpikiran yang aneh aneh -seperti menganggap itu teriakan hantu penunggu atau hal mistis lainya, tapi Hangyul tetap mendekati sumber suara.

Hangyul yang dulu tidak terkena jebakan Ghost prank diacara survival show tidak akan pernah berubah, kok.

Hanya saja dia sedikit berpikiran "Yang ini bagaimana jika hantunya asli"

Ya. Semacam itu.

Dengan sedikit mengendap ngendap, telapak kakinya telah mencapai 30 senti di depan pintu ruangan ujung lorong.

Ketika itu juga, sang indra pendengar semakin jelas mendengar jeritan. Ternyata bukan jeritan Makhluk astral atau semacamnya. Ini benar jeritan manusia karena setahu Hangyul, jeritan hantu tidak akan menyuarakan dengan lantang kata-kata seperti,

Redeem | Lee Hangyul x Lee ChaeyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang