Can't Change

20 4 6
                                    


Seperti apa yang telah Jane katakan, hari ini ia akan pergi ke Kanada.

Kris mengantar Jane ke bandara.

"Hati hati Jane, jangan lupakan aku,"ujar Kris pasrah saat mereka berpelukan. Jane membalas pelukan Kris sama eratnya seperti yang Kris lakukan.

"Tak akan, aku akan selalu mengingatmu,"balas Jane saat pelukan keduanya berakhir.

"Aku akan merindukamu Jane. Aku tak tahu ini bisa mencegahmu atau tidak, tapi untuk terakhir kalinya aku ingin kau tau, aku mencintaimu Jane, sangat-sangat mencintaimu, jadi tetaplah tinggal." Kris menggenggam tanga Jane.

Jane tersenyum ke arah Kris. Ia mengelus tangan Kris yang menggenggam tangannya.

"Aku juga akan merindukanmu,maaf Kris, tapi aku akan tetap pergi. Jangan menungguku. Temukanlah seseorang yang jauh lebih baik dariku. Dan satu yang perlu kau ingat, semunya tak akan berhenti hanya karna aku pergi. Jalani hidupmu dan berbahagialah," pesannya dan mulai melepas genggaman Kris.

Kris tau ini yang akan Jane ucapkan. Ia sadar betul jika Jane-nya tak pernah bisa di bantah. Meski berat ia mencoba melepas tangan Jane yang tadi di genggamnya.

Jane mulai berjalan menjauh dari Kris sebelum suara itu mengehentikan langkahnya.

"Jane!"

Suara itu terdengar lagi, membuat Jane membalikan badannya.

"Jane tunggu!"

Dapat Jane lihat Clarisa tengah berlari ke arahnya. Gadis cantik itu memeluk nya erat, namun Jane tak bisa membalas pelukan Clarisa. Ia takut, sangat-sangat takut, namun ia menyembunyikannya dengan wajah datar andalannya.

"Jangan pergi Jane, aku bisa jadi sahabat yang jauh lebih baik dari dia,kumohon jangan pergi," guman Clarisa saat memeluk Jane.

"Maaf tapi aku harus," jawa Jane dan melepaskan pelukan Clarisa.

Jane menarik koper miliknya lalu mulai menghilang di tengah keramaian bandara.

Clarisa masih di tempatnya, masih  melihat lurus kedepan meski Jane sudah tak terlihat.

''Dia bahkan tak membalas pelukanku'' ujarnya dengan sendu.

Clarisa masih terdiam di tempatnya sampai Kris membuyarkan lamunannya.

"Mau pulang bersama? Aku bisa mengantarmu."

"Tak usah Kris, dengan memberi tahu tentang keberangkatan Jane saja aku sudah sangat berterima kasih, aku tak ingin lebih merepotkanmu ."

"Aku tak merasa direpotkan, jadi ayo! Aku akan mengantarmu."

Mau tidak mau Clarisa akhirnya menerima tawaran Kris untuk pulang bersama.

...........

Jane berjalan lurus kedepan, membelah keramaian dengan setiap langkahnya. Tatapannya kosong. Ia bertanya pada dirinya sendiri, apakah hal yang dilakukannya ini benar?.

Tapi tekatnya telah bulat. Meninggalkan adalah pilihan terakhir yang ia miliki.

Jane pergi dengan harapan bisa meninggalkan semua penderitaannya. Namun ia tak tahu jika luka di hatinya tidak akan sembuh dengan cara seperti itu. Rasa takut yang akan memghancurkan hidupnya masih tersimpan rapi dalam dirinya.

Jane lupa jika obatnya ia tinggalkan, satu-satunya orang yang bisa menyentuhnya, satu -satunya orang yang bisa membantunya untuk bangkit, orang yang selalu menggenggamnya,ia tinggalkan begitu saja karna rasa bersalah. Kris-nya. Sahabat pertamanya.

Jane tak ingin lebih jauh membuat Kris kecewa saat ia tak bisa membalas perasaan Kris.

Jane hanya tak tahu jika Kris tak akan melepasnya begitu saja, ia tak akan membiarkan cintanya hilang.

The Wrong The Best(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang