over loving

7 2 2
                                    


Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Semua siswa telah berhamburan ke luar sekolah, namun berbeda dengan dua gadis yang kini sedang berada dalam gudang di belakang gedung kelas mereka.

Keduanya sama-sama saling menatap tajam seolah dari tatapan itu mereka dapat menusuk satu-samalain.

Clarisa dan Zara. Itu adalah nama dari kedua gadis yang kini berada dalam gudang itu.

"Untuk apa kau menarik ku ke sini?" Zara mulai membuka suara.

"Aku hanya ingin bertanya beberapa hal padamu, dan  kau harus menjawabnya jujur," Clarisa mengatakannya dengan mata yang masih menatap Zara dengan tajam.

"Apa kini kau memaksaku?"Zara berujar dengan beraninya, membuat Clarisa tersenyum miring melihat Zara menunjukan jati dirinya yang sebenarnya.

"Jawab saja, ini bukan sesuatu yabg sulit."

"Aku tak punya banyaj waktu, jadi apa yang ingin kau tanyakan." Zara langsung to the poin, ià tak ingin berlama- lama di dalam gudang bersama Clarisa.

"Jane." Jawab Clarisa singkat dan itu berhasil membuat dahi Zara berkerut samar.

"Ada apa dengan Jane?" Zara balik bertanya.

"Kenapa kau melakukannya?" Tanya Clarisa

Ia terdiam sejenak untuk melihat raut wajah Zara yang masih tak berubah.

"Kenapa kau melakukan itu pada Jane?" Lagi Clarisa mengulang pertanyaannya dengan nada yang menuntut.

"Apa maksudmu? Aku tak mengerti!" elak Zara.

Clarisa mendecih mendengar apa yang keluar dari mulut Zara.

"Jangan pura-pura bodoh Za, kita berdua sama-sama tau , merica itu tidak mungkin ada begitu saja dalam makanan Jane," Clarisa menatap Zara penuh emosi.

"Kau menuduhku?"

"Kalau kau bisa menggunakan otakmu, kau tak akan menanyakan hal itu," sarkas Clarisa.

"Apa maksudmu bicara seperti itu? Punya bukti apa kau menuduhku?"

"Tanyakan itu pada gadis yang ada di vidio ini." Clarisa mengeluarkan posel dan menyodorkan layar poselnya di hadapan Zara.

Clarisa mempertontonkan gabungan video  dari kegiatan seorang gadis yang sama. Pada video itu terlihat seorang gadis yang secara mengendap - endap menukar sesuatu dari tas seseorang, kemudian pada potongan video lainnya terlihat ia sedang menuang sesuatu di tangga lalu dengan baju yang berbeda terlihat gadis itu nampak seperti memberi uang pada seorang bapak-bapak.

Sejenak Clarisa mem pouse videonya dan melihat reaksi Zara.

Dapat ia lihat jika Zara sekarang nampak perbeda, raut penuh percaya dirinya lenyap entah kemana.

Clarisa kembali mem play videonya. Di sana lagi-lagi gadis yang sama, namun kali ini ia berada di kantin terlihat berdegosiasi dengan penjaga kantin, kemudian saat fokus berpindah pada penjaga kanti yang membawa pesanan pada seorang gadis yang takblain adalah Jane, gadis tadi nampak tersenyum di sudut kantin.

Bahkan saat Jane  mulai terbatuk, gadis itu hanya terdiam dan tersenyum. Gadis yang tersenyum itu tak lain adalah Zara.

"Mengapa kau melakukannya pada Jane?" Clarisa bertanya sembari  memasukkan ponsel tadi ke saku kirinya.

"Untuk apa kau mengurusi masalahku dan Jane? Sebegitu tidak punya kerjaankah kau hingga membuatmu mengurusi urusan orang lain?"

"Bisakah kau hanya menjawab pertanyaanku, berhebti bertele-tele,Za."

The Wrong The Best(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang