Seorang gadis yang beranjak dewasa ,saat ini ia tengah merasakan liburan kenaikan kelas 11,ia adalah naira alfasha yang kerap dipanggil acha oleh orang terdekatny,semua aktifitas dipesantren, ia lupakan begitu saja mulai dari bangun pagi hingga tilawah disetiap harinya dan dzikir pagi dan petang yang tak pernah dibaca olehnya.
"Acha!!kamu pulang main ponsel trus!ngaji dulu"mama geram melihat acha yang sedang bermain ponsel diruang tv.
"Iya ma"acha menjawab tetapi tak bergerak dari posisi nya.
"Mau berhenti main hape atau mau mama sita baru berhenti?"gertak mama mendekat ,acha tetap saja mengiyakan tanpa berhenti main ponsel.mama pun tak lagi berbicara melainkan bertindak ,mengambil alih ponsel naira dari genggamannya."ma..kok diambil sih" ucap acha kaget saat ponselnya telah berpindah tangan.
Mama tampak mengotak atik ponsel acha,dengan rasaa penasaran acha mengubah posisinya menjadi duduk.
tak lama setelah itu mama kembalikan ponsel acha kepada acha dalam keadaan ig,fb,ms telah hilang dari ponsel acha .
"mama....kok dihapus sih...acha kan lupa kata sandi akunnya" rengek acha kepada mama tetapi mama tak memperdulikan itu.
"mama udah peringatin kamu,kamu gk mw denger. yaudah mama hapus semua ,mama sisain w.a,itupun mama batasin" ucap mama panjang kali lebar dengan kesal acha meninggalkan mama diruang tv.
"Gw sebel sama mama..!"ucap acha didalam kamarnya ..menghentak hentakan tubuhnya diatas ranjang kesayanganya .
saat ia sibuk marah marah ponselnya berdenting ,menandakan suatu notif dari w.a.
*fajri_*:"Cha?ke markaz huffadz nggak?"fajri mengirimi pesan kepada acha .
*nai_* :"iya..jri"acha membalas pesan fajri dengan singkat.
*fajri*:yaudah ,ditunggu diMH
Pesan fajri pun hanya dibaca oleh acha ia segera bersiap siap bergegas menuju markadz huffazh rumah ke2 acha.
"ma acha berangkat"ucap acha menyalimi mama dan pergi tanpa senyuman ceria seperti biasa karena rasa kesalnya masih belum reda.mama pun mengeleng gelengkan kepala melihat tingkah anak bungsunya.
Acha membuka kamera mengambil gambar jalannan yang berhiasi langit sore yang memanjakan mata.
Sangat ia sukai dan menyimpannya digalery.
Saat naira sudah sampai didepan gerbang besar berwarna hitam ia pun ragu untuk masuk .Sampai akhirnya seseorang muncul dari balik gerbang tersebut .
"Mbak?mau masuk tidak?"ucap satpam yang sedang menjaga gerbang tersebut.
Naira hanya mengangguk mengiyakan dan masuk ."Assalamualaikum..umi" dengan sopan acha menghampiri umi dengan berjalan menggunakan dengkul hingga dihadapan umi ia pun menyalimi tangan umi .umi sudah dianggapnya seperti ibu sendiri.
"Walaikumsalam,"ucap umi tersenyum kepada acha.
"Umi,apa kabar?"ucao acha dengan tutur kata yang lembut karena menghormati umi."Alhamdullilah umi sehat sehat aja,cuma kemarin kecapean" ucap umi yang berkata lemah lembut .
"Alhamdullilah mi kalo umi sehat,bagaimana dengan ghifar,afkar ,zaflan dan syahii?"tanyanya penasaran nama nama yang disebutkan oleh naira iyalah nama anak anak umi yang masih kecil kecil jarak antara satu samalain hanya 2 tahun.
"Alhamdullilah sehat juga kok,mana lagi siafkar nanya kamu trus"ucap umi..diantara ke 4 anak umi naira sangat dekat dengan siafkar.anak bujang umi yang berparas tampan berlesung pipi sama seperti milik umi dan syahi.
"Hee ,ira juga rindh dengan afkar"naira menyebutkan dirinya sebagai ira karena panggilan acha hanya panggilan rumah.
Selesainya percakapan antara naira dan umi.umi pun mempersilahkan naira untuk kembali menghafal kitab suci alquran dan ba'da manghrib disetorkan kepada abun suami dari umi ghifar.
Suara ayat ayat suci terdengar menggema diruangan santri santri mh melantunkan ayat ayat suci dengan merdu menenangkan hati sang pendengar .
Adzan manghrib berkumandang dari mushola yang terletak disamping kediaman abun dan umi..semua santri menutup bacaan alquran dan bergegas bersiap sholat berjamah dimushola,sholat manghrib berjalan dengan khusyuk.diimami oleh ustad.
Sekitar 15 menit sholat pun selesai ,santri putra menunduk menyiapkan tirai pembatas diantara ikhwan dan akhwat,lalu santri putri menunduk sampai tirai pembatas terpasang tak ada yang mencuri curi pandang antara satu sama lain.meskipun ada hanya satu atau dua orang saja.
Semua duduk rapi membentuk shof seperti dipesantren naira.
"Ayo dari ikhwan..setoran"ucap ustad membawa rotan kecil sebagai alat untuk menegur ketika bacaan salah atau lupa.
Majulah salah satu santri ikhwan yang akan setoran.
Dengan adab yang telah diajarkan ustad, ia pun berjalan mendekat menggunakan dengkul lalu duduk dengan jarak yang tak terlalu jauh dan dekat.
"Ustad ,saya setoran 1hal hari ini"ucap santri itu ,bukan berniat untuk menyombongkan hafalan melainkan itu pun salah satu adab seorang murid kepada guru saat akan menywtorkan hafalan ,ustad pun mengangguk mengiyakan.
Semua menyimak bacaan santri putra dengan khidmad ,suara khas imam mekkah yang merdu menenangkan hati pendengarnya mengayun indah sampai satu halaman terselesaikan. Iapun menutup bacaan lalu mundur kembali ketempat duduknya dengan berjalan seperti tadi.Begitu pun seterusnya sampai santri putra dan putri tak ada yanh menyetor lagi.dengan ragu naira maju dan munculan kerutan didahi ustad
"assalamualaikum ustad,saya ingin menyetorkan hafalan 2 halaman malam ini" ucap naira menunduk .
ustadpun mengangguk ,lalu menyimak bacaan naira ,suara naira lembut dan enak didengar hanya saja ada beberapa yang masih harus dibenahi yaitu dalam penyebutan huruf 'ain dan 'qof yang kurang ditekan.
Setelah naira menyelesaikan 2halaman iapun kembali ketempat duduknya.ustad membubarkan santri putri terlebih dahulu untuk kembali kedalam dan santri putra membuka tirai pembatas .
"Naira...ayok kita persiapan sholat isya"ajak rana salah satu santri putri yang sepantaran dengan dirinya.
Naira pun mengangguk paham.Sholat isya dilaksanakan dengan khusuk.diimami oleh ustad seperti tadi
ba'da isya semua santri boleh kembali kerumah masing masing dan anak asrama bisa kembali kedalam asramanya.Santri putri berpamitan dengan umi dansantri putra bersalaman dengan ustad.