• Altruisme || 3

259 13 8
                                    

~•~

Perasaan ini layaknya gelombang longitudinal, merambat melalui medium.
Suara yang biasa dikeluarkan, berasal dari pita suara.
Sedangkan suaramu, dari hati,
lalu merambat melalui mimpi.
Dan tugasku mencari sumbernya, yaitu
Kamu

~•~

•••

Triing

Suara dentingan ponsel menandakan sebuah pesan masuk. Benar saja ketika dilihat menampilkan popup pesan dari seseorang. Aqilla menghela napas jengah, ia baru saja hendak tidur tapi diurungkannya untuk membalas terlebih dahulu pesan masuk tersebut.

Dilihatnya siapa sang pengirim pesan, tapi ia terlihat bingung dengan isi pesan yang diterimanya.

From

Gibran WRainer
Kamu kenapa?

Aqilla sedikit aneh terhadap Gibran, mengapa ia tiba-tiba mengiriminya pesan seperti itu.

“Lah emang gue kenapa?" tanyanya bingung kepada diri sendiri.

Tak ingin berlama-lama, Aqilla segera membalas pesan dari Gibran.

Aqilla QF
Hah?

Gibran WRainer
Kamu kemarin kenapa?

Aqilla masih mencerna pesan yang dikirim Gibran. Ia masih tidak paham, memangnya ia kemarin kenapa.

Aqilla QF
Emg kmarin knp?


Gibran WRainer
Kamu duduk dilapang sambil meluk sapu.

Kayaknya sayang banget sama sapunya

Nyampe dipeluk-peluk gitu :D

Aqilla QF
Oh

Gibran WRainer
Kamu lucu deh kalau lagi sengsara, kayak kemarin :D

Aqilla melongo membaca balasan pesan dari Gibran. “Idiihh kurang ajar emang si Gibran.”

Aqilla QF
Gila.

Gibran WRainer
Iya, aku emang gila karena gak bisa milikin kamu lagi 😉

"Hallahhhh bulshit" gumam Aqilla diiringi senyum miring, mengabaikan pesan dari Gibran. Ia hanya membaca pesan tersebut dan langsung mematikan ponselnya.

Dulu saja ketika Aqilla masih berstatus pacarnya, Gibran mengabaikannya. Aqilla tidak pernah tau apa alasannya sampai-sampai Gibran tidak pernah menghubunginya lagi saat itu.

Gibran tidak membalas pesan dari Aqilla, di telepon tidak diangkat, di sekolah Gibran tidak menemui Aqilla dan sampai Gibran pun mengganti nomor ponselnya.

Pada saat itu, Aqilla enggan menemui Gibran sekedar untuk meminta penjelasan. Meski mereka satu sekolah dan tentunya sering sekali berpapasan. Pasalnya Aqilla pikir jika Gibran memang benar mencintainya, ia tak akan berlaku demikian kepada Aqilla. Meskipun Aqilla melakukan kesalahan, seharusnya Gibran waktu itu membicarakannya kepada Aqilla, agar Aqilla bisa memperbaiki perilakunya.

Tapi sayangnya, tidak ada penjelasan sama sekali dari Gibran. Hingga akhirnya Aqilla benar-benar merasa kecewa dan menganggap bahwa mereka sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi.

AltruismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang