Persiapan

14K 610 12
                                    

I'm baackk. So gak usah lama lama langsung baca aja. But WARNING typo yeee!!

========#####========

Mereka pun makan dalam diam hingga ada suara seorang cewek manja yang menghampiri Kenan.

     "Halo kak?! Kakak mau jadi pacar aku? Mau kan aku kan cantik ya pasti mau lah!" Katanya sambil memegang pundak Kenan lalu sedikit mengelus ngelusnya.

     "Siapa sih lo?" Tanya Calantha masih terdengar biasa saja dengan sedikit ekspresi muka tak suka.

     "Bukan urusan lo!!" Jawab cewek tadi.

     "Lo anak baru ya?! Gak usah belagu!!" Kini Calandra yang menjawab pasalnya cewek ini tidak ada sopan sopannya dengan kakak kelas. Ya dia adik kelas yang baru masuk.

    "Masa MOS kalian belum habiskan, gue bisa aja ngospek lo kalo gue lagi mood. Tapi beruntung gue lagi gak mood jadi sekarang mending lo pergi!" Lanjut Calandra sudah mulai meninggikan suaranya. Barulah terdengar bisik-bisik para murid yang kebanyakan mencemooh si anak baru yang belum diketahui namanya itu.

    "Gue gak takut ya!! Yang ngospek gue tadi aja pada gak berani nyuruh gue yang gak gak! Karena disini gue sepupunya pemilik sekolah!!"

1
2
3

     "Pfftt.....bwahahahhahahahah. Apa lo bilang hah ha se-sepupu. Aduh gue udah keluar dari kartu keluarga kalo gue punya sepupu modelan lo. Atau mungkin lo ya yang dikeluarin dari kartu keluarga? Sampe gue gak pernah tengok??" Kata Vian setelah selesai tertawa terbahak bahak.

Tentu yang lain juga ikut tertawa walau ada yang hanya terkekeh kecil. Dan bukan hanya cs mereka saja yang tertawa melainkan semua murid yang menyaksikan ikut tertawa walau mereka tidak berani tertawa sekencang Vian.

Cewek tadi pun mulai menunduk mungkin karena dia sudah malu karena dengan bangganya memperkenalkan diri sebagai sepupu pemilik sekolah sedangkan anaknya berada disini.

     "Della!! Lo anggota OSIS kan? Gue gak mau tau ni anak harus di ospek sedemikian mungkin dan bilang ini tuh pelajaran buat mereka semua." Kata Vian dengan nada datarnya kembali tentu langsung diangguki dengan gadis yang bernama Della itu sambil tersenyum malu. Karena di panggil oleh Vian yang notabene nya most wanted walaupun sudah menjadi alumni.

Setelah urusan dengan cewek yang tidak mereka kenal itu selesai, mereka memilih melanjutkan makan dan menuju aktivitas  mereka masing masing.

Sedangkan di negara lain

Hari berganti hari sudah hampir satu bulan Queen berada di London tapi belum ada tanda tanda misi mereka akan terselesaikan.

     -Queen POV-
Kami masih berada di ruangan pelacak sekarang dan mafia itu terus saja latihan latihan dan latihan tapi belum ada tanda tanda akan menyerang.

    "Apa mereka membatalkan niatnya untuk menyerang?" Kata gue malas pasalnya ini sudah sangat lama gara gara ini waktu tidur gue yang biasanya sehari dua kali menjadi hanya sehari sekali.

    "Ntahlah?" Kata kakek sambil melihat jam.

    "Kalo begitu aku permisi shalat dulu ya kek. Dan Jane kau duduk aja di tempatku seperti biasa" diangguki oleh mereka dan aku langsung pergi ke kamar untuk melaksanakan kewajiban.

    "Pindah!" Ucap gue kearah Jane membuatnya mendengus kesal.

    "Kenapa kau cepat sekali?" Tanya Jane lalu diangguki kakek dengan ekspresi bingung di muka mereka berdua. Jika seperti ini ntah hanya perasaanku saja mereka terlihat mirip.

    "Gue dapet jadi gak jadi shalat." Kata gue dan diangguki Jane lalu pindah tempat.

    Hingga hampir malam dan kami masih menonton mereka dengan tenang.

Dan sekarang mereka semua berkumpul diruang rapat, merasa ini penting gue sedikit membesarkan kotak yang khusus untuk ruang rapat.

"Baik sepertinya persiapan kita sudah cukup matang, kita akan menyerang besok lusa. Sesuai apa yang kalian perlukan persiapkan semua nya mulai dari malam ini"

"Tapi bagaimana dengan anggota penyelamat? mereka sedang tidak ada"

"Tidak masalah yang kita hadapi hanya polisi, dan kupikir kita bisa menyelesaikan nya tanpa mereka"

"Ada lagi?"

"Tidak!!"

"Kalo begitu kurasa cukup. Sekarang bubar!"

Ya seperti itulah percakapan mereka, dan tentu karena mereka sudah bubar yang sedang menonton pun juga ikut bubar.

Paginya seperti biasa kami berada di ruangan pelacak, tapi kali ini gue minta cuma satu laptop yang dipakai. Karena takut suatu hal yang tidak di inginkan terjadi. Karena itulah mereka sedikit sempit sempitan karena hanya menengok di satu laptop.

Saat sedang asik asiknya menonton tiba tiba terdengar suara sirine dan reflek semua yang berada di ruangan itu melihat ke arah CCTV. Karena tau apa yang terjadi gue langsung memutuskan earphone dengan laptop lalu membanting laptop itu ke dinding dengan keras hingga hancur tak berbentuk.

"What's wrong?" Kata kakek panik.

"Inilah yang Queen bilang masalah tadi, karena biasanya jika sudah dekat dengan pelaksanaan banyak orang yang membuat pengaman untuk CCTV nya takut ada yang menyadap. Jadi sirine nya bunyi kalo ada yang menyadap nya." Jelas gue

"Terus kenapa kau banting laptop nya?" Tanya Jane.

"Agar mereka tidak bisa mengetahui siapa kita, karena kalo laptopnya rusak otomatis semuanya terputus jadi mereka tidak akan bisa melacak kita. Makanya tadi aku minta kalian untuk melihat di satu laptop saja" jelas gue lagi

"Jadi kalo kejadiannya kekgini, lo selalu ngebanting laptop lo gitu??" Tanya Jane lagi dan hanya gue angguki.

"Udahla kita persiapan aja, kita gak bisa nyadap lagi kalo gak mau ketahuan" kata gue diangguki oleh keduanya. Dan gue langsung menelphone Sesil agar dia kemari.

Sesil memang tidak tinggal disini. Dia tinggal di perusahaan gue. Jadi selama kami menjalankan misi dia yang handle perusahaan. Dan mungkin untuk satu minggu ini perusahaan akan gue tutup karena takut gak ada yang urus. Karena kami turun tangan semua. Ya memang selalu begini perusahaan akan diliburkan jika kami sedang ada misi. Bahkan sempat ada meeting penting harus dibatalkan karena ini. But gue gak peduli. Kalo masih mau kerja sama ya terima aja kalo gak ya minggat! Tapi cuma perusahaan ini sih yang sering gini karena ya Black Sea Pearls nya cuma ada disini.

Ternyata yang gue tunggu udah sampe tentu dengan semua laporan dia tentang perusahaan.

    "Untung aja kali ini gak ada meeting penting jadi aman" kata Sesil membuatku terkekeh.

    "So what's wrong beib?" Tanya Sesil.

    "Jadi kita bakal nge jalanan misi besok lusa, dan lo harus ikut buat bantu. Dan rencananya.............."
Jelas gue diangguki oleh Sesil lalu dia langsung pergi. Untuk menyiapkan semuanya mungkin.

-Author POV-
Hari ini adalah hari dimana Black Sea Pearls akan pergi ke area. ya hari ini adalah hari mereka melaksanakan perperangan.

Mereka sengaja pergi sedikit telat karena memang itu rencananya. Saat sudah pukul 10 lewat barulah mereka mulai pergi.

Dan disini lah mereka sekarang di salah satu cabang polisi yang tengah ada perkelahian di halamannya. Ternyata belum ada yang berhasil masuk ke dalam karena pertahanan polisi masih bertahan. Tapi tak lama dari itu ada dua orang yang berhasil masuk dan Disitulah Black Sea Pearls mulai beraksi.

Jangan jadi sider ya geeeenggg!!
Vote Voment Vote!!

Queen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang