"ah..."
jeno merasa dadanya sangat sesak.
"tuhan, kuatkan aku."
itu sangat sakit.
jeno terduduk di lantai
dan menjadikan dinding sebagai sandaran.memangnya, kepada siapa lagi
jeno harus bersandar?jeno menarik badannya perlahan.
mencoba berdiri dengan berpegangan
pada sisi wastafel.jeno menunduk.
berusaha mengeluarkan bunga
yang bersarang di paru-parunya.dua tangkai mawar keluar.
tidak jelas warna aslinya.
entah memang berwarna merah
atau putih bercampur darah."jeno, tolong ambil operasi."
itu suara felix.
ia melihat jeno dari belakang."aku baik-baik saja."
"terima kasih atas perhatianmu."
"untuk apa kamu mempertahankannya, jeno?"
"aku akan membawa cinta sampai mati."
"kamu bodoh, jeno."
"aku tahu aku bodoh."
"karena itu, berhentilah menyuruhku melakukan hal yang bagimu benar."felix tertegun
lalu memeluk jeno."jeno. kamu tetap saudara terbaikku."
"kamu juga."
"maafkan aku. aku juga mencintai shinhye."
"aku sudah tahu."
"tidak perlu minta maaf."jeno melepas pelukannya.
"aku yang salah.
merebut kekasihmu
lalu memaksanya menjadi milikku."
iya, itu benar
dan menyakiti kita semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunshine ✔
Fanfictiontaman bunga memang indah, jika ia tumbuh di tempatnya, bukan di paru-paru manusia // 이펠릭스 + 이제노 hanahaki au. © felixdust