Gelisah

95 16 1
                                    




Di dalam mobil rizky gelisah ia tak tau kemana arah kirana di bawa pergi oleh penculik tersebut,
Ia bahkan tak tau berupa apa mobilnya, warna apa mobilnya,plat no nya berapa tapi ia tetap melanjukan mobil ia hanya mengikuti arah pikirnya
Berulang kali ia membuang nafasnya kasar, ada rasa sesak saat tau seseorang membawa pergi kirana atau benar menculiknya,

Ia gelisah apa yang akan di lakukan penculik nya kepada kirana, ia takut terjadi sesuatu yang terjadi kepada kirana bahkan ia tak menyadari nya kalau ia merasakan kecemasan yang teramat besar kepada kirana,

"Ya tuhan dimana kirana" ucapnya pelan ia membuang nafas kasar nya kembali lalu menggengam setir erat dan mengijak pedal gas dengan dalam hingga mobilnya melaju dengan cepat.

Tak lama rizky pun memberhentikan mobilnya, ia merasa hatinya gusar sehingga ia mengusap wajah nya dengan kasar, ia bingung harus mencari kirana kemana bahkan kebingungan melebihi perasaan nya yang di rasakanya saat ini, ia merasa takut kehilangan kirana "argggghhhh brengsek mereka bawa kemana lagi" gertak rizky Mengusap wajahnya gusar dan mengacak ngacak rambutnya prustasi,

Rizky mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang yaitu arief, "hallo rief lo tau mobil apa yang bawa kirana?" tanya rizky langsung tanpa basa basi, arief menjawab dan menyebutkan mobil apa yang membawa kirana pergi.,
"Lo inget atau lo liat plat nomer mobilnya berapa?" tanya rizky lagi tanpa sadar menunjukan kecemasan kepada arief, cukup lama rizky menunggu jawaban arief, karna arief pun mencoba mengingat nya kembali dan setelah arief mengingatnya arief menjawabnya meski ia lupa mengenal akhir plat nomer mobil tersebut , rizky mengangguk "ok thanks"ucap rizky mengakhiri sambungan nya tanpa menunggu jawaban arief,

Di caffe arief baru saja selesai di obati mysa, dan setelah selesai berbicara dengan rizky barusan, ia bersandar di punggung sofa, "siapa?" Tanya mysa saat melihat arief selesai berbicara pada seseorang di telponya, "rizky" jawab singkat dan jelas arief,
Mysa mendelik sebal "emang siapa sih kirana kirana itu kaya nya berarti banget buat kalian apalagi rizky ,dia bela belain nyari cewe itu tanpa menghiraukan gue?" Ucapnya ketus mysa "kirana teman gue" jawab arief "tapi kalau rizky gue gak tau ia nganggep kirana apa?" Saut arief ada jeda "yang jelas mereka selalu gak akur." Lanjutnya lagi
Mysa mendengus sebal "paling tu cewe caper aja ama rizky suka berantem cihh! Biar apa? Biar akhirnya mereka jatuh cinta gitu, rizky lagi udah tau kalau sering gak akur tapi kenapa bela belain nyari dia, masa ia udah dewasa di culik paling tu cewe punya hutang gak mau bayar akhirnya cewe itu di culik" cerocos mysa kesa
Arief menegakan tubunya kembali "sya mungkin rizky nolongin kirana karna kirana pekerja di sini dan ia takut kalau orang tua kirana minta pertanggung jawaban, rizky juga wajib karna sesama manusia harus saling menolong" cercah arief yang tak suka dari sifat mysa,
"Ini beda rief rizky kaya takut dia kenapa napa" ucap mysa lesu "rizky kaya takut kehilangan dia karna mungkin rizky sayang atau bahkan cinta lagi sama dia" ucapnya lagi dengan wajah memerah menahan marah
Arief terdiak mencerna yang di ucapkan mysa ia juga baru sadar kalau rizky sangat panik saat mengetahui kirana di culik dan sekarang dia dengan nekat mencari kirana sendiri, arief menggeleng pelan ia mengeyahkan pikiran rizky memperdulikan kirana, karna dirinya pun sama perduli terhadap kirana, ia ingin mencari kemana seperti rizky tapi kenyataan arief sangat lemah saat ini,  arief kemudian menoleh kembali pada mysa yang sedang berceloteh,
"Argghhh si rizky kenapa gak ngangkat telpon nya" ucap kesal mysa yang sudah beberpa kali menelpon rizky tapi rizky selalu tak menghiraukan nya,
"Argggghhhh" geram nya lalu berdiri mengambil kotak obat berniat untuk mengembalikan nya, sedang kan arief ia hanya mengernyit heran dengan tingkah mysa yang sudah cemburu , tapi kenapa bukanya mereka sudah putus?' Pikir arief , arief menelpon no kirana tapi tak ada sahutan hanya tut.tut.tut.......

Di dalam mobil•
Rizky sudah beberapa kali merijek telpon dari mysa, karna ini bukan saat nya mendengarkan ocehan mysa,
Aarghhh kenapa gue gak coba telpon kirana aja" ucapnya, lalu rizky menekan nama kirana dan menghubinginya tanpa neka neko,

Namun nihil sudah beberapa kali rizky menelpon kirana tak ada jawaban membuat rizky kembali ke dalam kecemasan yang dalam ,, rizky terus mencoba menelpon kirana dan jawabanya adalah dari seorang oprator bahwa no nya sudah tidak aktip "arghhhh sialll" gertak rizky dari dalam mobil,

Ia merudukan kepalanya ke stir lalu

"Ya tuhan kenapa aku secemas ini sama cewe itu, kenapa aku merasa takut kehilangan dia tuhan" ucap rizky lemas ia memukul mukul stirnya geram , ia hampir prustasi tak menemukan keberadaan kirana, bahkan ia tak tau kirana di daerah mana, rizky memandang keluar dan menatap mobil yang baru saja lewat dengan intens seketika matanya membulat saat mengingat ucapan arief , mobil yang arief ingat, rizky sangat yakin dengan apa yang dia lihat dengan plat no dan mobil berwarna yang sama, meski arief tidak mengetahui terakhir plat no nya apa? Tanpa babibu rizky kembali menyalakan mobilnya dan melaju perlahan mengikuti arah mobil yang di incernya meski terhalang dua mobil tapi tak ayal justru itu sangat bagus, ..

Di lain tempat.
Yaitu sebuah rumah yang cukup besar yang tampak tak terurus bahkan dari luar rumah ini seperti tak berpenghuni tapi berbeda dari jika dari dalam rumah ini cukup nyaman banyak berupa rupa barang tapi hanya satu hanya sebuah kamar saja yang di beri penerangan yang cukup terang berbeda dengan tempat lain nya yang minim penerangan membuat suasana mencengkram,

Seorang wanita baru saja bangun dari kesadaranya,
Kirana wanita itu kirana ia sedang mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam penglihatan nya,

Enggghhh" lenguhnya sambil memegang kepalanya yang pusing
"Gue dimana?" ucapnya pada diri sendiri ia merasa tempat ini asing sehingga ia tak mengenal tempat ini, kirana teringat sesuatu dan langsung saja kirana terbangun dari tidur nya, "tadi gue di culik siapa yang nyulik gue?"  Ucapnya pada diri sendiri ,
Tapi ia merasa ada yang aneh kalau kirana di culik kenapa kirana gak di iket atau di bekap mulut seperti yang di tv tv, kirana berpikir "apa gue di sekap?" Ucapnya lagi "tapi siapa?" Lanjut pada diri sendiri "apa nyokap gue atau ka karin" lirihnya
Kirana menggeleng " gak gak mungkin mereka tapi arghhh" ucap kirana terputus karna ia merasa pusing kembali , kirana ingin pergi dari sini , ia takut bukan ibu atau kakanya yang melakukan ini ,

Tapi saat kirana ingin berdiri suara derap langkah menghentikan nya.
Tap tap tap...
Dengan cepat kirana kembali pada posisinya ini bukan saat nya untuk kabur, kirana berpura pura masih tak sadarkan diri tapi baru saja kirana berbenah suara pintu dan suara seseorang menghentikan nya .

"Hai sayang apa kabar" ucap berat seseorang dengan wajah yang di gambari senyum devilnya,
Sontak kirana membulatkan matanya saat mengetahui siapa dalamg yang menyekap mya disini,
"Eza?" Tegas kirana,
"Jadi lo yang nyulik gue?" Tanya kirana dengan emosi
"Tenang dong kirana aku gak niat buat nyulik kamu sayang aku hanya rindu sama calon istri ku ini" ucap lembut eza tapi dengan wajah misteriusnya,
Kirana mendengus kesal "lo mua apa sih hah,?" Gertak kirana "aku cuman mau kamu sayang" jawab eza dengan belaian tangan di pipi kirana,
"Cihhh,!! Gue gak sudi deket deket sama lo apalagi saat gue tau kebusukan lo" ketus kirana berdecih,
Eza geram "gue gak butuh penolakan lo kirana lo harus ikuti kemaun keluarga lo dan gue apa salahnya sih hah" geram eza yang wajah sudah di penuhi kegarangan,

"Akhhhhhh' lepasin gue sialan" ucap kirana menatap tajam eza , sedangkan eza masih mencengkram rahang kirana "enak banget lo pengen di lepasin lo harus janji sama gue dan jangan harap gue bisa lepasin lo" ucap tegas eza lalu melepas cengkramanya,

"Gue tegasin sama lo, gue gak akan pernah sudi nikah sama lo" geram kirana
"Dan gue ka sudi punya suami macam lo"

Plak. Kirana terkulai lemas ia kembali tak sadarkan diri setelah mendapatkan tamparan keras di pipi kananya.
"Jagain dia .. gue akan pergi dulu dan jangan sampai dia kabur" titah aza dengan tegas ke 3 orang tersebut hanya mengangguk patuh.
"Kalian di sini gak hanya ber 3 gue akan nambahin orang yang ngejagain dia lagi" ucap eza
"Baik bos" jawab salah satu orang sangar tersebut,

Eza pergi dan tak lama dua orang yang di sebut eza pun datang ,

"Kita tunggu di luar" titahnya yang lebih kuasa dari mereka ber5,

Mereka akhirnya keluar dan dengan cepat kirana membuka matanya,
Kirana hanya pura pura pingsan.

••••••••

Cinta KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang