Tingkah

107 17 6
                                    







Byurrrrrrrr

Seseorang yang sedang terlelap seketika langsung terperengah saat seseorang mengguyur wajahnya,

Setengah sadar ia bangun mengusap wajahnya yang basah, ia sedikit marah karna dengan tidak sopan nya seseorang menyiram wajahnya, apa tidak ada cara lain untuk membangun kan nya, namun saat matanya terbuka sempurna dan kesadaran nya sepenuh kembali, ia terkesiap, saat di hadapan nya seseorang yang ada di hatinya nya, namun ada apa dengan dia,?

Setengah bingung dan takut karna tatapan nya begitu tajam kirana bertanya,

"Riz_ky,?" Cicit kirana, bahkan ia melupakan kejadian semalam, dan kenapa dirinya bisa berada di kamar nya sendiri, bukan nya semalam

"Bitch" ucapan rizky tiba tiba membuat nya tersadar dari keterdiaman nya,

"Maksud kamu apa,?" Tanya kirana, ia bahkan berperang dengan kebingungan sendiri kenapa ia tiba tiba di kamarnya, meski ia amat bersyukur bahwa ia berada di kamarnya, namun ke adaan kamarnya kenapa berantakan,?

"Apa yang terjadi,?" Pikir kirana berperang bahkan saking bingung nya kirana melupakan keadaan rizky,

Rizky yang melihat keterdiaman dan kebingungan kirana tersenyum sinis, bener dugaan nya, pikir Rizky,

Gelas yang masih di dalam genggamanya ia cengkram dengan erat, namun karna emosinya semakin meluap rizky membanting gelas itu dengan kasar, hingga serpihan kacanya berserakan.

"Kamu kenapa,?" Kirana dengan bodohnya bertanya dengan santainya, meski ia kaget dan bingung dengan perbuatan rizky, namun ia masih tidak mengerti kenapa rizky tiba tiba ada di apartemen eza dan melontarkan kata kata yang menyakitkan,

"Lo nanya gue kenapa,?lo pikir gue dateng pagi pagi ke apart ini cuman lelucon, lo mikir gue kenapa bisa datang ke sini, dan tau paswoard apart ini?" Ucapan rizky membuatnya kini tersadar,

Kirana dengan segera bangun, namun tiba tiba kepalanya terasa berat, dan sakit di sekitar lehernya,
Rizky yang melihat gerak gerik kirana kembali tersenyum sinis,

"Gue nyesel jatuh cinta sama lo," ucapan rizky membuat kirana semakin bingung, bahkan ia masih merasakan kepalanya yang amat sangat pusing, perih di hidungnya bahkan memerah,dan sekarang harus di tambah dengan ucapan rizky,

Rizky setelah mengucapkan itu ia pergi keluar melangkah kan kakinya dengan lebar, ia pergi berusaha menutupi rasa sesak di dadanya, ia mengambil ponsel di sakunya, lalu menatap foto itu dengan tajam, Dengan kasar dan tak perduli dengan ponsel nya rizky membanting ponselnya,

Kirana mengbaikan rasa sakit di sekujur tubunya, ia berusaha mengejar kekasihnya dan meminta penjelasan apa maksud dari semua ini, dan tepat saat itu ia mendengar suara bantingan, ia dengan cepat keluar namun saat menghadap kaca, ia sontak kaget karna ia hanya mengenakan hotspan dan tanktop, tak banyak waktu untuk kirana mengambil baju di almari nya, ia mengambil baju di atas sofa kamarnya, untuk mengejar rizky, ia berjalan dengan langkah lebar namun tangan nya sibuk mengancingkan baju yang ia kenakan,

Saat di depan pintu ia melihat sebuah ponsel yang di yakini milik rizky, kirana mengambil ponsel itu, dan mengechek ponselnya, kakinya berhenti dan matanya membelak,

"Brengksek" umpat kirana kasar, ia mengumpati seseorang dan dengan buru buru kirana berlari berusaha mengejar rizky, kini ia yang harus menjelaskan semuanya,tepat saat ia keluar rizky berjalan di lorong apartemen nya,

"Rizky,,,?" Teriak kirana memanggil rizky, namun nihil rizky sama sekali tak menolehnya, bahkan berulang kali rizky mengabaikan teriakan kirana, yang terus memanggilnya,

Cinta KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang