Menjauh

74 10 1
                                    



Kirana menangis sendu melihat keadaan ayahnya,, memang karna dirinya ayahnya menjadi seperti ini, tapi yang kirana sesali adalah kenapa ia harus mengenal eza,

"Ayahhh??" Ujarnya parau, lalu mengenggam tangan ayahnya yang sedang Terbaring lemah itu hanya matanya saja lah yang mampu ia gerakan,

"Maafin dinda yah? Ini semua salah dinda? Kalau saja kirana gak kenal eza mungkin ayah tidak akan seperti ini?" Ujar kirana sendu, menyesali kesalahanya, dan ia menyebut namanya sendiri dengan dinda karna ayahnya lah yang selalu memanggil dinda sedari kecilnya,

"Dinda gak bermaksud untuk buat keluarga ini hancur, dan buat ayah sperti ini?" Ungkap kirana tulus ayahnya hanya mengerjapkan matanya saja,

"Dan tepat hari ini dinda akan menebus kesalahan dinda, yaitu bertunangan dengan eza, bukan nya kalau kirana menikah sama eza. Eza akan membantu mengembalikan semuanya kan,,?" Ucap kirana

"Meski kirana tau eza lah dalang di balik ini semua?" Lanjutnya dalam hati,,

"Dinda mohon doa restu sama ayah, agar dinda selalu bahagia?" Tambahnya walau berat, kirana memeluk tubuh ayah nya yang terbaring dan berlalu meninggalkan kembali ayahnya sendiri,

•••
Malam tiba kirana tampak cantik dengan gaun yang ia kenakan malam ini, namun tak ada senyuman yang terpancar dari bibir manisnya itu,

Seandainya ia bisa lari ia akan lari jauh namun itu hanya keinginan saja yang harus ia kubur karna ia telah berjanji pada ibunya,

"Kirana sayang sudah siap semua tamu udah di bawah?" Ujar ibunya yang baru saja datang ke kamar anaknya itu,

Kirana mengangguk lesu dan tersenyum kecil lalu berdiri dari duduknya,

"Kamu sangat cantik sekali sayang" ujar nya memuji kirana hanya menampakan senyum kecil membalas ucapan ibunya itu,

"Kamu harus yakin sama pilihan ibu, karna seorang ibu itu tak akan salah memilih untuk anaknya, apalagi eza akan membantu kita untuk mengembalikan harta kita yang sudah hilang" tutur ibunya sambil mengusap wajah putirnya itu.

"Apa ibu masih gak percaya kalau ini hanya akal akalan eza aja bu, dia hanya ingin kuasain harta kita,dan ibu lebih memilih harta di banding kirana yang nantinya pasti akan terus terluka dengan sikap dia bu?" Gumam kirana dalam hati ia merasa kecewa terhadap ibunya, bukanya dulu ibu nya mengajarkan kalau harta bukan lah segalanya, tapi kenapa sekarang ibunya menjadi mementingkan harta dari pada kebahagian nya,,

Ibunya mengagguk mengajak kirana untuk turun dan kirana dengan berat mematuhinya

kirana melihat tamu tamu yang hadir dan di sana sudah ada sosok eza yang tersenyum padanya namun entah senyum apa yang eza tunjukan pada kirana,

"Kamu cantik" puji eza dengan senyum merekah kirana tak menjawab ia diam berdiri di samping eza membuat eza geram,
"Jangan pernah berpikir untuk pergi dari hidup aku kirana,karna sebentar lagi akan ada ikatan yang akan mengikat kamu jadi milik ku selamanya" tegas eza dengan berbisik tajam,

Kirana menatap tajam eza yang tengah tersenyum menang, kirana ingin sekali mencabik wajah eza yang dulu pernah di cintainya itu,

Setelah berbagai acara dari pembukaan hingga akhirnya sekarang kirana dan eza bertukar cincin, semua pasang mata bersorak riuh kirana memasang wajah dengan penuh senyum keterpaksaan,

Namun baginya tepukan riuh itu bagaikan ejekan bagi kirana karna telah kalah hingga ia menyerah

"Selamat sayang semoga kalian langgeng sampe hari H nanti" ucap ibunya mendoakan putri nya itu,

Cinta KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang