Chapter 2

2.5K 242 47
                                    

Perth/Ae pov
***

Aku melirik sedikit menengadah keatas langit yang kini tengah berada diantara mendung dan cerah khas musim dingin. Butiran salju tercurah dari langit  seperti tetesan jarang yang jatuh dengan lambat dan segera lenyap begitu menyentuh aspal jalanan, Osaka memang jarang turun salju walaupun turun paling hanya sedikit jangan harap ada pemandangan tumpukan salju di jalanan ataupun di atap rumah  seperti di Hokaido, tapi tetap saja suhu di sini sangat dingin hingga bisa mencapai dua derajat celcius.

Jam sibuk di Osaka, kota nomor dua di Jepang setelah Tokyo, kini dipenuhi pejalan kaki berkostum tebal dengan aksesoris syal dan topi rajut, banyak orang juga memilih menggunakan rompi tebal yang menggembung seperti pelampung dengan kerah tinggi menenggelamkan leher, guna melindungi dari serangan  dingin, uap nafas keluar dari setiap helaan dan obrolan.

Kerumunan orang itu bergegas termasuk juga aku yang berada diantara mereka. Aku pun juga berupaya menyesuaikan kecepatan berjalan, sesekali memperhatikan langkah agar tidak menendang atau menginjak kaki orang lain, aku menggunakan sepatu hitam,  celana jeans hitam, lalu mengenakan jaket tebal berbulu sebagai penghalau suhu dingin.
Sesekali aku memperhatikan sepatu para pejalan kaki yang ada disekitarku. Sepatu hitam khas pegawai kantor paling banyak terlihat, di sekitarku berdiri banyak para pekerja yang menyembunyikan pakain formal mereka di balik jubah dan jaket.

Aku sekarang juga sedang bekerja tapi pekerjaanku memang berbeda dari orang kebanyakan. Aku sekarang sedang melakukan pengintaian terhadap salah seorang targetku, dia adalah seorang pengusaha yang licik, orang itu bernama Hiroshi Kamiya, dia dan anak buahnya sudah berani  membawa kabur barang milik kami saat transaksi yang dilakukan oleh bawahanku beberapa hari yang lalu. Waktu itu aku tidak ikut karena aku mengira anak buahku bisa menghandle semuanya tetapi tidak, beberapa bawahanku mati terbunuh dan cuma satu orang  yang selamat dan dia juga terluka parah.

Hiroshi Kamiya dia sudah berani  bermain-main denganku,  Aku adalah pemimpin dari geng Tiger Dragon yang paling di takuti di Osaka, tapi tidak banyak yang mengetahui identitasku sebenarnya. Di luar aku hanyalah pengusaha muda dari keluarga Methanant dan tercatat sebagai seorang mahasiswa di salah satu universitas di Osaka.

Aku Perth tanapon sekarang usia ku sudah menginjak dua puluh tahun tapi karena suatu kejadian di masa lalu ayahku mengubah identitasnya dan juga merubah nama ku menjadi Ae Intouch.

Sekarang aku sudah siap untuk memulai eksekusi  pada orang yang bernama Hiroshi Kamiya, aku sudah melakukan perjanjian akan bertemu di sebuah caffe dengan alasan ingin bekerjasama dengan perusahaannya.

Ting..... 

Suara lonceng kecil yang terpasang di depan pintu caffe itu berdenting saat aku membuka pintu dan masuk kedalam, kuedarkan pandangan keseluruh area ruang Caffe yang sepi tak ada pengunjung, hanya beberapa pelayan yang berlalu lalang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, jelas saja tempat ini sepi karena Caffe ini sudah kubooking khusus hanya untuk aksi menjebak Hiroshi Kamiya.

"Hallo, Mr. Ae ohayo gozaimasu (halo Mr Ae, selamat  pagi) "

Seorang laki-laki paruh baya berperawakan tinggi, melambai ke arahku, kemudian ia berdiri dan sedikit membungkukkan badannya, ia duduk di pojok ruangan bagian paling dekat dengan jendela kaca, hingga dari jendela bisa di lihat orang-orang yang berlalu lalang di trotoar jalan dan Aku pun melakukan hal yang sama, dengan sedikit membungkuk juga dan langsung memasang senyum palsuku lalu duduk di kursi yang sudah tersedia di sana.

"Ogenki desuka Mr. Ae??  (apa kabar mr ae)" Hiroshi tersenyum sangat ramah padahal di balik senyuman itu tersimpan sifat licik yang membuatku ingin segera menembakkan timah panas dari senjata yang tersimpan di dalam saku jaketku sekarang juga.

The silence enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang