Chapter 1

3.3K 262 38
                                    

Hentakan musik berdentum keras di salah satu diskotik ternama kota bangkok, seakan menjadi pemecah keheningan bagi orang-orang yang datang untuk melepas penat maupun mencari hiburan hanya untuk bersenang-senang dengan para wanita cantik nan seksi, mereka selalu datang dan bergelayut manja, bibir merah yang terpoles lipstik merah menyala selalu berbisik dengan kata-kata manis di iringi dengan senyuman yang menggoda para tamu yang datang.

Suasana yang ramai dan temaram serta hilir mudik orang yang datang dengan pakain bermacam gaya,dari yang hanya biasa saja hingga pakain dengan punggung terbuka, bahkan ada yang sengaja menunjukkan belahan dada mereka yang putih dan berisi membuat mata para lelaki hidung belang berkilat penuh nafsu.

Tak ada lampu yang terang, hanya sorotan cahaya beraneka warna yang bergerak bebas kesana kemari.
Asap rokok, gelas-gelas minuman dan gelak tawa seolah menemani orang -orang yang sedang menikmati kehidupan malamnya.

Terlihat para pemuda dan beberapa gadis seksi berpakaian minim mulai turun ke lantai dansa, mereka menari saling berhadapan satu sama lain, ada yang berjoget biasa sesuai dengan irama musik dj yang menghentak, tapi ada juga yang saling merangkul dan berciuman panas.

Pete sedang menari dengan seorang gadis seksi, tubuh wanita itu meliuk-liuk dalam rangkulan pete bukan hanya menari mereka juga berciuman,tangan pete bergerilya di seluruh bagian tubuh gadis berpakaian serba mini itu, dari bagian pinggang hingga jemari pete turun ke bokong dan meremas dua bongkahan yang sintal dan padat, bahkan baju bagian belakang sang gadis hanya berupa tali yang tersimpul satu sama lain menunjukkan punggung putih nan mulus ,membuat pete semakin mudah menyentuh langsung kulit sang gadis.

"oeyy pete!! Sebaiknya kau sewa kamar saja!! Lihatlah kalian sudah hampir saling menelanjangi di lantai dansa ini Ck... Ck.. "

Can berucap sedikit berteriak karena musik dj yang nyaring tidak memungkinkan ia untuk berkata dengan intonasi yang biasa saja.

"dasar Can pengganggu!!"

Pete melepaskan tautan bibirnya lantas menggerutu pelan kemudian membawa gadisnya menuju sofa yang sudah mereka tempati dari awal mereka datang ke tempat ini.

Kengkla dan can yang awal nya juga menari dengan beberapa gadis juga mengakhiri kegiatan mereka kemudian berjalan mengekori pete bersama kekasih barunya yang kali ini bernama Natasha.

Pete terkenal dengan ke playboy an nya di kalangan wanita, ia tidak pernah serius dalam menjalankan hubungan, baginya hidup ini hanya untuk bersenang-senang.

Natasha Masih bergelayut manja di pelukan pete, sesekali Pete mengecup ringan bibir gadis yang berpoles lipstik merah menyala, jemari natasha mulai meraba dada bidang pete yang terbalut hodie berwarna hitam, lalu jemari lentik gadis cantik itu sudah berani membelai selangkangan pete yang masih berbalut celana jeans tapi aksi gadis penghibur itu seketika di halangi oleh pete.

"Stop... Baby, malam ini aku sangat lelah "

"kenapa sayang?? Apa kau sudah bosan padaku?? "

Natasha berucap manja dengan wajah yang cemberut ia sedikit kesal karena di tolak oleh pete.

"tidak, bukan begitu baby Kau tetap lah kesayangan ku, tapi untuk malam ini aku sedang tidak ingin melakukan nya. "

"hemm.. Baik lah kalau begitu"

"hey.... Jangan cemberut begitu hmm"

"iya baiklah, kalau dengan mu aku tidak bisa merajuk terlalu lama honey.... "
Natasha tersenyum mengerling nakal.

"nahh.. Ini baru gadis kesayangan ku chupp"
Pete mengecup ringan pipi putih sang gadis.

"Ya sudah... aku pergi dulu sayang, chupp.. "

The silence enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang