|2|

2.4K 345 6
                                    

[Name] tak dapat menghentikan kekesalannya, begitu melihat pria berhelai kelam berjalan ke arahnya dengan raut wajah yang sama sekali tak berdosa. Bayangkan saja, tadi pagi pria itu menyuruh-nyuruhnya untuk segera pergi ke cafe langganan mereka, namun dengan bodohnya setelah [Name] sampai di sana, dia malah menunda janji mereka karena harus berkencan dengan kekasihnya.

Bisa kalian percaya itu? [Name] sampai harus terpaksa menunggu 2 jam 40 menit 35 detik, karena segala omong kosong ini.

Gadis itu menggigit sedotannya kuat-kuat, begitu pria itu duduk dengan santai di hadapannya dan melambai pelan kepadanya.

"Sudah lama menunggu?" Awal yang bagus, sungguh bagus. Pertanyaan retoris yang mampu membuat [Name] menikamnya di tempat sekarang juga.

Menghela napas pelan, tangan diletakkan di dada. [Name] menatap pria di hadapannya dengan kalem, padahal di dalam hatinya, dia sudah merutuki pria itu. "2 jam 40 menit 35 detik, kurasa bukanlah waktu yang lama jika anda tak bisa menghitung dengan benar, Osamu-san."

"Maaf [Name]. Kau tahu bagaimana macan itu mengamuk, jika aku meninggalkannya? Aku tidak mau terlibat masalah," Osamu memasang alibi dengan baik dan benar. Tangannya membuka halaman pertama buku yang dibawanya.

[Name] menarik napasnya. "Aku tahu, Samu. Santai saja. Aku hanya sedikit kesal dan benar-benar ingin mematahkan lehermu, tapi kau tak perlu khawatir aku akan marah atau mendiamkanmu atau apapun itu."

Wajah Osamu langsung berubah menjadi datar, namun kedua matanya menatap [Name] ngeri. "Kurasa itu lebih mengerikan daripada kau teriak-teriak."

"Tenanglah, aku cuma bercanda. Humor, humor." [Name] kemudian tertawa. Gadis itu melirik buku yang dibuka Osamu dan tersenyum lebar kepadanya.

Summer Holidays | miya atsumu x reader ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang