|3|

2K 311 2
                                    

"Kau sudah siap?"

[Name] tak menjawab. Gadis itu tengah menata pakaian-pakaiannya  yang akan dimasukkan ke koper.

Hari ini Atsumu mengajaknya untuk berlibur ke pantai. Tentu saja, mereka ke sana bukan untuk jalan-jalan dan menikmati kesenangan, namun karena Atsumu mendapatkan info bahwa Osamu dan kekasihnya berlibur di sana. [Name] tentu menyetujuinya karena beberapa alasan. Pertama, dia punya tujuan yang sama dengan kekasih palsunya—memata-matai kembaran kekasih palsunya dan pacarnya. Kedua, dia ingin menghindari pertanyaan kakak sepupunya, Kuroo masih betah tinggal di Apartementnya dan tak berhenti bertanya tentang pertanyaan yang sama. Ketiga, [Name] butuh refresing. Gadis itu benar-benar tak betah, hanya mendekam di Apartement bersama kakak sepupu yang tak bisa diam dan pendingin ruangan yang masih rusak.

Jadi di sinilah dia, berada di Apartementnya dan memasukkan pakaian-pakaiannya ke dalam koper. Beruntung Kuroo sudah pergi karena pekerjaan, membuat Atsumu bisa menginjakkan kakinya di sini.

"Kau tak ingin mengatakan apa-apa?" Atsumu duduk di sisinya. Pria itu sudah siap dan sedang menunggu [Name] selesai berkemas.

[Name] masih diam dan sibuk dengan kegiatannya.

"[Name]?"

"Jika kau tak bisa diam, aku akan menendangmu keluar sekarang, Tsumu." [Name] melirik Atsumu ketus, lalu kembali fokus ke kegiatannya.

Atsumu tertawa geli. "Kau tidak bisa menendangku. Jika kau menendangku, artinya kita tak bisa ke pantai dan tujuanmu untuk menghindari kakak sepupumu akan gagal, Sayang."

[Name] langsung menghadiahinya lirikan garang, seraya menutup kopernya dengan keras. "Ugh... Kau menyebalkan! Diam saja sana!"

Atsumu tertawa terbahak-bahak, hingga ia bisa merasakan perutnya yang sakit.

.

"Kau mau semangka?"

"Tidak, untukmu saja."

[Name] melemparkan pandangannya ke sekeliling. Tadi pagi sebelum jam 12 siang, mereka sudah sampai di pantai yang akan dituju. Entah Atsumu yang menyetirnya terlalu cepat atau [Name] saja yang merasa perjalanan 2 jam itu begitu secepat kilat. Saat mereka turun, Atsumu langsung mengajaknya untuk menyewa salah satu tempat penginapan dan bilang padanya akan menginap di sini selama seminggu. [Name] sendiri tak mengatakan apa-apa dan hanya bisa menurut apa perkataan kekasihnya.

[Name] menghela napasnya. Mereka sedang duduk-duduk di atas pasir putih dan menikmati pemandangan laut yang indah. Tadi Atsumu menyuruhnya sekali-kali mereka jalan-jalan sejenak dan tak memikirkan tentang tujuan mereka ke sini. Jadi karena malas berdebat, [Name] akhirnya menurut ketika Atsumu menggandengnya kemanapun.

"Kenapa kau menatapku terus?" [Name] bertanya dan kembali menoleh ke sampingnya, ketika mendapati Atsumu yang menatapnya terang-terangan, dengan sisa-sisa semangka yang belepotan di sekitar bibirnya. Kerutan di dahi mendadak tercipta, seraya kepala sedikit dimiringkan.

"Aku hanya ingin menatap kekasihku," sahut Atsumu singkat. Pria itu kembali mencomot semangkanya dan memakannya dengan perlahan. Ketika mengedarkan pandangannya ke sekeliling, Atsumu mendadak menoleh kembali ke arah [Name], dengan ekspresi kesal tercipta. "Kau jangan jauh-jauh dariku. Banyak makhluk brengsek dan tak punya otak di sini, aku takut mereka menganggumu jadi jangan jauh-jauh."

[Name] terkekeh pelan, mendengar nada kesal dari Atsumu. Dia menatap one piece yang dikenakannya sejenak dan terkekeh lagi, lalu melirik sekitarnya. "Kau cemburu dengan orang-orang di sini yang menatapku?"

Atsumu tak menjawab.

Tapi kemudian,

"Iya. Aku cemburu, karena mereka dengan seenaknya melihat kekasihku yang cantik ini."

"Tapi hubungan kita kan hanya kepalsuan saja...," [Name] bergumam dengan pelan, mengingatkan Atsumu bahwa hubungan mereka hanya berakhir saat musim panas sudah melambaikan tangan.

Atsumu menghela napasnya. "Tahu kok." Tiba-tiba dia menembakkan senyum lebar ke arah [Name]. "Maka dari itu, aku ingin membuat pengalaman pertamamu menjadi seorang pacar palsu Miya Atsumu berkesan dan penuh kebahagiaan." Kemudian dia tertawa, benar-benar tertawa dan [Name] bohong jika dia tak terlihat manis dan menawan saat tertawa.

[Name] tak menjawab, ia melemparkan wajahnya ke arah sebaliknya. Dia bisa merasakan jantungnya yang berdegup dengan kencang, dan pasti wajahnya saat ini benar-benar memerah.

Dia bohong, jika hatinya kini sudah terjerat pesona oleh pria yang duduk di sampingnya saat ini.

Summer Holidays | miya atsumu x reader ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang