Husband | Lee Hangyul

🌴 - 𝐹𝑖𝑟𝑠𝑡 𝑀𝑒𝑒𝑡

© copyright by ismind_

"WOY BANGSAT!"

Dongpyo berlari mengejar Seungyoun yang telah menggagalkan momen pendekatannya kepada perempuan kelas sebelah— Kim Minjoo.

"SEUNGYOUN JANGAN LARI LO!"

"SINI KEJAR GUE!"

Seungyoun terus berlari sampai akhirnya Dongpyo lelah dan bersandar di bawah pohon.

"LAGIAN SIH PENDEK! SUSAH KAN NGEJAR GUE!" Tawa Seungyoun pecah saat itu juga.

"BANGSAT!" Umpat Dongpyo.

Seungyoun tetap tertawa, bahkan semakin kencang.

Bodohie.

×

"Ra, lo beneran gak tertarik sama Kak Yohan? Ganteng loh."

"Gak, gue gak suka. Lagian, gue kan sukanya sama Jaemin."

"Ya ampun Ara! Kapan sadarnya sih? Jaemin itu sukanya sama Yena."

"Udah tau."

"Heran gue, lo kok bego banget masalah cinta?"

Ara hanya mengedikkan bahunya, sambil fokus menonton video oppa-oppa di handphone nya.

"Ra, kali ini tolong dengerin gue. Kak Yohan itu serius suka sama lo, dan lo malah ngarepin Jaemin yang udah jelas dia suka sama Yena? Kim Ara, buka pikiran lo. Gue bukannya memaksa, tapi ini demi kebaikan lo juga. Gue gak mau lo terluka karena cinta berulang kali."

Ara menghembuskan nafas. Lalu dia menatap netra wajah sahabat nya itu.

"Chaeyeon..."

"Gue sebenernya juga tersiksa kayak gini. Tapi, ini udah kehendak hati gue. Gue gak bisa maksain hati gue sendiri, sakit Chae kalo maksain hati." Ara kembali fokus dengan handphone nya.

Chaeyeon mengangguk. "Oke, gue minta maaf kalo terkesan buru-buru. Tapi, gue harap lo gak nyesel."

Kemudian, Chaeyeon melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Tuh anak maunya apa sih? Ngebet banget pengen gue jadian sama Kak Yohan. Dia aja sana sama Kak Yohan."

Tring!

You have a new notification

Bang Jaehwan : Gue udah di depan. Siap-siap pulang lo, mamah udah ijinin sama Pak Suho.

Lah, emang mau ngapain?

Ga usah banyak bacot. Panas ini nunggu diluar.

Kebetulan kelas sedang free, Ara langsung mengambil tasnya dan pergi menemui abangnya yang sudah menunggu.

"Emangnya ada—"

"Udah diem. Nih helmnya." Jaehwan menyerahkan helm berwarna navy blue kesukaan Ara.

Ara hanya cemberut menanggapi abangnya itu.

"Kenapa mendadak banget sih? Ini tuh sebenernya ada apa? Ngeselin banget Bang Jae."

"Gue denger ya tolong? Lo lupa kalo gue bisa baca isi hati dan pikiran orang?"