Janji

55 4 2
                                    

PING!

Suara pesan masuk di hapeku, aku pun menghampiri meja dan mengambilnya. Jangan lupa besok malem jam 8 kumpul di tempatku! Don't be late! Ku balas pesan dari Kairo sambil tersenyum lebar, membayangkan gayanya ketika mengirim pesan tersebut.

Setelah lima tahun lamanya, akhirnya Empat Sekawan akan berkumpul kembali. Sudah lama sekali aku menunggu momen ini. Semenjak liburan perayaan kelulusanku dan Kairo, kami tidak pernah berkumpul full team lagi. Masing-masing personil sibuk merencanakan masa depannya. Mulai dari melamar kerja, membangun usaha, bahkan sampai mengejar cinta. Setiap kali memutuskan untuk berkumpul, pasti ada salah satu dari kami yang tidak bisa hadir. Bahkan Stella sempat menghilang dari peredaran cukup lama dan tidak satu pun dari kami yang dapat mengontaknya. Tapi kali ini kami sudah merencanakan pertemuan ini dari jauh-jauh hari dan memastikan reuni yang sudah dinanti-nanti ini akan berjalan lancar dan dihadiri oleh semua personil.

Aku duduk dan menghela napas sambil memandang sekelilingku. Rak demi rak berisi baju dengan berbagai warna tersaji di depan mataku. Dinding putih penuh potret dekorasi warna warni perjalanan mode dari tahun ke tahun. Suara langkah memenuhi ruangan yang kuanggap sebagai rumah keduaku. Tidak terasa sudah dua tahun usaha yang ku rintis dari nol ini berjalan dan mengharumkan namaku. Alanna's Boutique. Kegemaranku pada dunia fashion menjadi landasanku sampai berada di titik ini. Perjalanan yang ku lalui pun tidak lah muda.

Ketika lulus dari jurusan pemasaran lima tahun silam, aku masih belum yakin apa yang ingin ku lakukan dengan hidupku. Hal ini dianggap aneh oleh teman-temanku karena status orang tuaku yang saat itu telah memiliki bisnis yang berkembang pesat. Bekerja untuk mereka memang terlintas di kepalaku pada saat itu, tapi aku merasa bahwa passionku tidaklah di bidang itu.

Sekitar enam bulan lamanya aku berusaha melamar pekerjaan di beberapa tempat tapi tidak satu pun berhasil. Akhirnya aku memutuskan untuk bekerja pada orang tuaku. Mereka termasuk orang tua yang cukup santai, namun mereka mendidik kami anak-anaknya untuk selalu berusaha dan bekerja keras jika menginginkan sesuatu. Teman-temanku mengira aku akan ditempatkan di posisi atas namun aku tahu bagaimana cara otak orang tuaku bekerja. If you want it, work for it. Ini adalah mantra yang selalu diucapkan oleh mereka pada kami anak-anaknya. Aku pun dibiarkan bekerja untuk mereka sebagai shop keepers di outlet kami. Tugasku beragam, mulai dari berurusan dengan pelanggan sampai dengan urusan pergudangan, semua peran di lini bawah pernah aku rasakan. Tidak hanya bekerja di satu outlet, orang tuaku mengharuskanku untuk rolling bekerja di outlet kami yang lain sebelum memutuskan aku bisa naik ke tahapan selanjutnya.

Perjalananku sampai duduk di kursi manajer Mr&Mrs Irish Home Depot memakan sekitar dua tahun. Selama bekerja untuk mereka, aku mendapat banyak sekali ilmu yang sangat bermanfaat yang kemudian membuatku sadar mengapa mereka mewajibkanku untuk bekerja dari lini paling bawah. Selama bekerja dengan mereka pun aku mulai menemukan dimana passionku berada, apa yang ingin aku lakukan ke depannya dan bagaimana cara agar aku dapat merealisasikan mimpiku.

Tidak lama setelah menjabat menjadi manajer di Mr&Mrs Irish Home Depot, aku mulai membuka usaha online di bidang fashion. Dengan modal yang tidak seberapa aku tekun mengembangkan usahaku. Dengan berjalannya waktu, usahaku semakin membesar dan relasiku semakin meluas aku pun memutuskan untuk membuka butik kecil dengan beberapa desainer pilihan. Aku juga memutuskan untuk mundur dari jabatan manajer yang aku pegang dan orang tuaku mengerti dengan keputusanku ini dan sangat mendukung usaha yang aku rintis.

Alanna's Boutique berkembang perlahan namun pasti, dari butik kecil saat itu berubah menjadi butik dengan dua lantai di bangunan yang aku miliki sendiri. Desainer yang memutuskan untuk bekerja sama dengan kami pun bertambah dan bahkan beberapa meluncurkan desain eksklusif dengan Alanna's Boutique. Pencapaian ini bukan hanya hasil kerja kerasku namun juga dukungan orang-orang di sekitar yang sangat berarti bagiku.

Her Story [Bahasa Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang