Satu atau dua kali mungkin kalian pernah mendengar pertanyaan, mengapa suamiku sulit diajak sholat, mengapa suamiku tidak mengajari aku mengaji, atau lebih tepatnya mengapa suamiku tidak membimbing aku dalam kebaikan dan ketaatan.
Untuk menjawab pertanyaan itu, kembalikan pada tujuan awal pernikahan. Apa sebenarnya tujuan pernikahan itu, jika memang untuk beribadah mungkin pertanyaan seperti itu tidak akan terucap. Maka kembalikan pada settingan awal pernikahan. Tujuan menikah adalah untuk ibadah. Ibadah yang paling panjang selama kehidupan.
Kembali ke kisah perjalanku, untuk Mario, dia laki-laki yang baik, ia mengingatkanku untuk melaksanakan salat, mengingatkanku dalam hal kebikan dan ketaatan, seorang yang bisa memberikan sebuah motivasi yang baik. Namun tetap satu dengan kehampaan yang aku rasakan, kisah cinta ini terasa hambar.
**
Jam dinding sudah menunjukan pukul setengah delapan malam.
Aku melangkahkan kaki memasuki kamar yang kami tempati. Kubuka pintu secara perlahan, dan lihatlah pemandangan itu. Seperti hari-hari sebelumnya Mario sibuk dengan pekerjaan dan ponselnya. Ntah sebenarnya pekerjaan apa lagi yang ia lakukan, dan ada apa dengan ponsel itu?
"Kamu belum ngantuk?" tanyaku padanya.
Mario menolah kemudian memberikan senyuman tipis. "Bentar lagi aku tidur."
Aku mengangguk mendengar jawabannya. "Gimana hari ini kerjanya, lancar kan?"
"Alhamdulillah lancar, tapi ada beberapa kerjaan juga yang belum aku selesaikan."
Aku mengangguk mendengar jawaban itu.
"Ada yang mau diceritain ke aku?"mendengar pertanyaanku, kali ini Mario diam sejenak, kemudian seperti biasa yang sudah aku tebak. Ia akan menjawab tidak.
"Nggak ada kayaknya."
Mendengar itu aku menghembuskan napas kecewa. lagi-lagi seperti ini. Apa yang sebenarnya kamu inginkan Kapten! Andai aku bisa membaca hati dan pikirannya, ingin rasanya aku lebih cepat mengambil langkah lebih maju.
Ada namun terasa tidak ada, hubungan ini semu. Hubungan ini hambar.
Aku yang selalu bertanya lebih dulu berharap ia mau membuka komunikasi yang saling terbuka, namun ternyata lagi-lagi jawaban yang aku inginkan tidak sesuai harapan.
Kuhembusakn nafas kecewa.
Kuhanya bisa memendam rasa.
Baiklah, silahkan lakukan apapun yang kamu inginkan Kapten. Aku hanya bisa menaiki kapal yang kamu kendarai, ntah kemana kamu akan membawa kapal ini berlayar.
Hadirmu ada, namun terasa tiadak.
pinta keduaku, tolong jangan tenggelamkan aku secara tiba-tiba.
![](https://img.wattpad.com/cover/197526925-288-k60852.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nahkodaku √ ||End
PovídkyCerita Pendek ⚠️Awas baper! Tentang sebuah kisah cinta yang dibiarkan terus berjalan. Tentang dua orang yang disatukan dalam ikatan pernikahan. Namun dimana rasa cinta itu? Sepertinya tidak ada, atau memang belum ada? Tentang sebuah kapal yang seda...