02| LOVE IS ?

6.9K 190 0
                                    

Berjalan kesana kemari bak setrikaan listrik. Otakku yang awalnya sangat excited menyambut kehadirannya kini berubah menjadi sangat membencinya. "Bi... gimana ini?". Tanyaku penuh kegelisahaan.

"Gimana apanya non?". Balas bibi yang kebingungan dengan gelagat yang kubuat.

"Bibi tau nggak sih.. si Kevin brengsek itu". Sahutku dengan nada sedikit marah.

"Iya bibi tau den kevin kan. Emang kenapa non?". Balas bibi yang semakin kebingungan denganku.

"Entahlah bi... Anya bingung mau tidur aja deh capek". Ujarku dengan sangat lesu sambil rebahan dikasur.

"Yo wes.. bibi tinggal ya". Balas bibi yang kemudian pergi meninggalkan aku sendirian di kamar.

Setelah bertemu Kevin semua terasa berbeda dan tak sesuai ekspektasiku. Pikiranku sangat kacau malam itu.

(Flashback kejadian saat makan malam)

"Sinii bentar ikut gue". Kevin menarik lenganku dan mengajakku berbicara di tempat sepi.

"Apaan sih.. bisa pelan-pelan nggak sakit tau". Sahutku yang kesakitan.

"Awas ya kalau lu bilang sama bokap nyokap gue soal kejadian tadi siang". Balasnya mengancamku.

"Kenapa kamu takut karena sudah punya pacar ya? Kalau sudah punya calon sendiri. Kenapa mau dijodohin?". Tanyaku dengan nada sedikit kesal.

"Diem ya.. gue nikahin lu itu terpaksa karena kita dijodohin. Gue nggak bisa nolak karena gue nggak mau ngecewain nyokap. Puas lu!!!". Tandasnya.

"Yaudah.. kamu ngaku saja bilang kalau kamu sudah punya pilihan sendiri. Nanti aku bantuin biar perjodohannya dibatalin saja". Sahutku sembari memberikan solusi dan jalan tengah padanya.

"Nggak usah sok jadi pahlawan deh lu". Balasnya dengan mengarahkan jarinya menunjuk kearahku.

Semenjak kejadian malam itu aku jadi malas melakukan apapun selama seharian. Sebab aku sangat bingung harus ngelakuin apa. Perjodohan ini seharusnya nggak terjadi karena tidak didasari atas rasa cinta yang tulus. Bagiku mencintai seseorang adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun berbeda dengan Kevin, ia tidak bisa menaruh hati padaku karena wanita yang menjadi kekasihnya sekarang adalah orang yang sangat ia cintai.

Keesokan harinya aku dan kevin berencana bertemu kembali untuk melakukan fitting baju pengantin. Tetapi nyatanya hanya aku yang datang ke butik untuk fittung baju karena kevin terlalu sibuk. Aku sudah menelponnya untuk datang, tapi ia malah menolak ajakanku mentah-mentah dan menutup telponku secara sepihak. Sabar untuk Anya banyak-banyak. Setelah fitting baju usai, aku pergi ke sebuah gedung pernikahan untuk melakukan survey. Setelah itu aku datang ke tempat katering untuk melakukan survey menu yang ada.

"Pak, bisa nggak habis dari sini anter aku ke toko kue? Aku pengen banget makan cake coklat". Ujarku.

"Siap non". Balas pak supir.

Setibanya di lokasi toko kue, ada hal yang tak seharusnya aku lihat hari itu. Pandanganku mendapati Kevin yang sedang berduaan dengan kekasihnya di toko kue yang akan aku kunjungi. Tak ingin merasakan kekecewaan yang teramat dalam. Aku mengurungkan niat untuk makan kue coklat dan meminta pak supir untuk mengantarkanku pulang ke rumah saja.

Melihat kevin bersama dengan wanita lain membuatku merasakan sakit. Padahal seharusnya untuk apa aku merasakan hal itu. Wanita itu lebih dahulu bertemu dengan Kevin ketimbang aku. Tapi Kenapa rasanya sakit sekali? Apakah aku sudah jatuh cinta padanya?. Rasanya tak bisa menyembunyikan rasa kecewa ini.

"Non kenapa? Kok sedih begitu mukanya?". Tanya bibi.

"Bi.. rasanya jatuh cinta itu gimana sih?". Tanyaku kembali pada bibi.

"Loh rasanya jatuh cinta itu ya kayak non Anya sama den Kevin toh?". Jawab bibi polos.

"Bukan bi, maksud Anya bibi dulu pernah jatuh cinta nggak?". Sahutku.

"Lah yoo pernah toh non, bibi kan pernah muda sebelum ketemu pak'e". Jawab bibi sambil bernostalgia.

"Serius bi?? Cerita ding bi sama Anya". Tanyaku penasaran.

"Dulu ya non, bibi itu punya 5 mantan dan salah satunya ya pak'e". Ungkap bibi kepadaku.

"Trus lanjut bi...?". Aku sangat penasaran dengan kisah percintaan bibi saat itu. Kisah percintaan bibi membuatku tersenyum kembali. Aku memang anak yang pemalu dan tertutup. Membuatku tidak memiliki seorang teman ataupun sahabat dekat. Sejak duduk dibangku sekolah dasar aku selalu dijauhi oleh teman-teman. Banyak yang bilang aku sok cantik, sok pinter dan kelebihanku hanya sebagai anak orang kaya.  Mereka semua merasa tidak suka kepadaku. Sehingga aku hanya melakukan home schooling pada masa itu.

MY HUSBAND DOESN'T LOVE ME (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang