Medusa(2)

361 38 25
                                    

*C!nT4 H4j!m3 54Mp4! M4tI*

Treasure
By : Lucas-Kun
Rating: NC-17
Genre: Fantasy and Adventure ( Romance kedepannya )
Parings: Hajime X Shun. Slight YukoXAris, KaiXHaru, YouXArata.
( g suka parings slight, g usah baca )
Disclaimer: Saya tidak memiliki Tsukiuta The Animation dan karakternya. Dan untuk OC asli milik Author sendiri. No jiplak, no Plagiat. Murni pemikiran sendiri.
Catatan penulis: cerita ini terinspirasi dari ' Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides '. ( mungkin ) banyak Typo. Awal² bahasa rada sopan, kebelakang rada Kasar. ( Astagfirullah, dosa! )

Don't like, Don't read
.
.
.
.
.

~ Chapter 6~
.
.
.
.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

" Kapten, buka matamu. Kapten! " teriak You. Tangannya menepuk nepuk pipi Hajime pelan. Namun nihil. Hajime tidak mau membuka matanya. Bahkan nafasnya terdengar dangkal.

Arata menyeret tubuhnya mendekat. Aliran darah terlihat jelas dari sudut bibirnya. " Kapten ..... " ringisnya pelan.

" Kita harus membawa Kapten keluar dari sini " ucap Aris, sambil menopang tubuh Yuko. Yuko sendiri mengaduh kesakitan saat Aris menyeretnya tiba-tiba. Tubuhnya luar biasa sakit.

" Tapi Shun.... " You mengalihkan perhatiannya ke pemuda Albino yang sibuk melawan Medusa seorang diri. Seakan merasa terpanggil, Shun segera menahan cakaran Medusa dengan pedang Hajime dan melirik kebelakang. " Kalian pergilah, aku akan menahan ular tidak tahu diri ini " ucapnya sedikit keras. Medusa kesal, dan mencambukkan ekornya ke arah Shun.

Shun terhuyung ke belakang, membuat celah untuk Medusa. Dengan kecepatan penuh, Medusa merayap ke arah mereka. " JANGAN HARAP AKU AKAN MELEPASKAN KALIAN! " geramnya marah.

Shun segera memblokir jalannya. Mengarahkan pedang Hajime tepat di pundak Medusa. " Lawanmu adalah aku, Snake "

" Gggrrr.... " Medusa mengeram.

Beraninya orang ini menghalanginya

" Sekarang cepat keluar... " ucap Shun tanpa menoleh ke belakang. " Tapi.. " You ragu.

" KELUAR "

Mereka menurut. You segera mengangkat Hajime di bantu Arata. Masing masing memegangi pundaknya. Dan menyeretnya keluar. Aris menyusul, tapi baru beberapa langkah, Aris sedikit menoleh kebelakang. Melihat Shun yang sedang melawan Medusa dengan di bantu pencahayaan obor yang tergeletak di tanah.

Mengambil nafas dalam dalam, " SHUN, JANGAN MATI YA! " dan melanjutkan langkahnya. Shun melompat kesana kemari menghindari serangan Medusa yang brutal. Shun sedikit kaget mendengar teriakan Aris yang menyuruhnya jangan mati. Shun sedikit melirik ke arahnya dengan geli. " Tentu tidak... " gumannya pelan.

" Ggrr, mati kau " Medusa menyerang Shun yang sedikit lengah. Cakar tajam dengan racun menetes di setiap jarinya terarah langsung menuju Shun. Menyeringai lebar, karena mendapati Shun yang tidak bergerak.

Brag

Medusa terbentur sesuatu dan tersungkur di tanah, tepat di bawah kaki Shun. Medusa berdiri terhuyung karena merasakan tubuhnya seperti jelly. Dia bisa merasakan tubuhnya bertabrakan dengan sesuatu yang keras, hampir mirip tembok batu.

Hawa di dalam gua tiba-tiba terasa dingin. Obor api mulai meredup dan padam. Gelap....

Medusa menyeringai, kegelapan adalah keahliannya. Karena ketika lawannya tidak bisa melihat apa apa dan mulai lengah, dia akan dengan mudah membunuh mereka.

Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang