Chapter 3

85 7 3
                                    

Hai! Selamat datang di Mine: Chapter 3! Jangan lupa tinggalkan komen dan bintangnya, juga share cerita ini ke teman-teman kalian...Terima kasih! :)

***

Dua minggu kemudian ...

"Berita yang kautulis tentang Maersk dan anak buahnya sangat viral. Mereka banyak membeli beritamu untuk dipajang di media massa mereka, selain di Future Mass. Hingga saat ini berita di televisi juga masih membincangkan masalah terkait berita yang kautulis. Juga, lagi-lagi kau mendapatkan penghargaan atas prestasimu. Secara tak langsung, kau sudah menyelematkan anak dari salah satu bangsawan di Inggris, Arya," jelas Chloe dengan penuh bangga.

Arya menyeringai senang. Kini, dia sedang duduk di hadapan sahabatnya sekaligus atasan barunya. Setahun yang lalu, Joe naik jabatan menjadi salah satu dewan di Future Mass. Dia merekomendasikan Chloe untuk mengganti jabatannya menjadi manajer. Awalnya, Chloe tidak setuju. Namun, saat Arya mendesak dan meyakinkannya, akhirnya dia setuju. Direktur dan para dewan lainnya menyetujui permintaan Joe. Jadi, akhirnya Chloe diangkat menjadi pengganti Joe.

"Ya, benar. Terima kasih atas pujiannya, Ms. Pierce," Arya terkekeh.

Chloe menghela napasnya. Tentu saja dia tidak nyaman saat Arya memanggilnya 'Ms. Pierce' di saat tidak formal. "Jangan panggil aku seperti itu, Arya." Dia menatap jengah Arya.

"Maafkan aku, Chloe." Lalu, Arya meregangkan tubuhnya yang masih terasa sakit-sakitan. Sepertinya, dia butuh istirahat lebih lama lagi. "Kuharap tubuhku tidak lagi merasa sakit-sakitan seperti ini," desahnya.

Chloe mengempaskan dokumen di atas meja. Lalu, dia mencondongkan tubuhnya dan menatap Arya serius. "Sebagai manajermu dan sahabatmu, aku takkan mengizinkanmu melakukan hal-hal yang seperti itu lagi. Ini adalah terakhir kalinya, Arya. Kau tak perlu membuktikan apa-apa untuk mendatangkan dirinya kembali padamu. Jika Ian masih mencintaimu, dia akan kembali padamu."

"Aku tahu. Aku hanya... tidak bisa," dengus Arya. Sebagian dari dirinya haus akan berita-berita yang membuatnya begitu tertantang dan penuh akan misteri, dan sebagiannya lagi, dia merasa takut dan berharap Ian cepat kembali. Tak kalah pentingnya, dia adalah satu-satunya wartawan investigasi Future Mass dan merupakan aset penting.

Chloe pun menyandarkan punggungnya. Dia menghela napasnya dalam-dalam. Dia tahu sahabatnya yang satu ini sangat keras kepala. "Tidak, Arya. Kau sudah kuberikan ruang tepat di sebelah ruanganku. Kau bisa menulis berita-beritamu sendiri. Atau kau bisa membuat sebuah novel lalu kauberikan pada penerbit atau kau mencari agen. Intinya, lakukanlah hal yang lain selain mengejar suatu kejadian bodoh yang membuat dirimu tersiksa untuk menulis beritamu."

Arya mengembuskan napasnya kuat. "Aku bukan sekretarismu, Chloe. Dan, apa yang kutulis bukanlah kejadian bodoh yang kausebut itu. Aku tersinggung."

"Maafkan aku." Chloe mendesah. "Aku tahu. Tapi, kau sahabatku. Jadi, aku takkan membiarkanmu hal-hal buruk lagi. Sekarang adalah musim gugur. Nikmatilah daun-daun yang berguguran jatuh tepat di atas kepalamu, Arya."

Seketika, Arya memutar bola matanya. "Aku hanya ingin menikmati musim gugurku bersama kekasihku."

Dan tentu saja itu benar.

"Ya, ya, dan ya. Terserah dirimu." Kemudian Chloe melihat arlojinya. "Sebentar lagi aku akan ada pertemuan dengan dewan-dewan Future Mass. Valerie!"

Seorang wanita berambut merah dan dikuncir kuda masuk ke ruangan Chloe. Lalu, dia tersenyum manis pada Chloe. Tentu saja, Chloe memperlakukannya dengan baik. Bukan hanya dengan sekretarisnya, tetapi pada semua orang—termasuk sahabatnya.

"Ya, Ms. Pierce?"

"Kita harus pergi sekarang. Aku tidak ingin terlambat pertemuan pertamaku di musim gugur." Lalu, Chloe bangkit dan segera mengambil beberapa dokumen di atas mejanya, juga tasnya.

"Baik, Miss," tutur Valerie. Dia juga membantu Chloe memegangkan dokumennya.

Saat berada di ambang pintu, Chloe berbalik dan menatap Arya. Dia tersenyum simpul padanya. "Maafkan aku, Arya. Tetapi kau harus benar-benar melanjutkan hidupmu. Hari ini, kita akan pulang bersama."

Arya mengangguk perlahan. "Aku akan menunggumu."

Chloe dan Valerie pun bergegas pergi, meninggalkan Arya yang duduk dan menatap mereka pergi. Lalu Arya bangkit dan melangkah keluar kembali ke ruangannya. Sejak Chloe menjadi atasannya, dia sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga Arya hanya memiliki sedikit waktu berbincang padanya. Tidak seperti dulu saat Chloe menjadi seorang staf.

Namun, Arya tak pernah menyesalinya. Dia sangat bangga pada karier sahabatnya itu. Mungkin Chloe benar, dia harus melanjutkan hidup. Sudah dua tahun lebih Ian belum juga kembali. Tetapi, Arya tak pernah menyerah untuk menunggu kekasihnya itu pulang. Ian telah melewatkan hari ulang tahunnya, musim-musim yang berganti terutama musim dingin—musim kesukaannya, juga saat pergi karnival bersama Chloe dan Ray sangat berbeda. Entah berapa lama lagi dia harus menunggu.

Saat Arya mulai memeriksa e-mail-nya, ponselnya pun berdering. dia melihat sebuah pesan masuk di ponselnya.

Aku akan ke Inggris besok bersama Ella dan Garry. Kami merindukanmu, Arya. Terutama Garry. Dia selalu menanyai dirimu.

Sebuah pesan dari Maverick. Sudah dua tahun sejak pernikahannya dengan Ella, mereka tidak pulang ke Inggris. Bahkan, Arya harus pergi ke Amerika saat Ella melahirkan bersama Frederick.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mine (Sequel of Yours)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang