Chapter 8

43 6 4
                                    

Yuhuuu! Welcome to Mine: Chapter 8! Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan komen juga bintang/vote nya ya:) Merci!

***

Di sebuah malam yang sepi. Hanya ada angin musim gugur yang semakin dingin dan lampu-lampu jalan yang mengisi sepinya malam. Tepat di mana semua orang sudah tidur lelap. Tetapi, tidak dengan Zac yang sedang berdiri di dalam kegelapan lorong sembari menatap sebuah rumah yang sudah terlihat gelap di hadapannya. Tentu saja penghuninya sudah tidur.

Sorot mata Zac yang tajam menatap kondisi di sekitarnya. Lalu, dia mengeluarkan sebuah pistol berperedam dan mengecek pelurunya. Mata hitamnya berbinar-binar saat dia akan bersiap-siap membunuh seseorang. Dia kembali menyimpan pistol tersebut di balik mantelnya, kemudian melangkah cepat menuju rumah yang ada di hadapannya.

Zac melewati pintu belakang. Dengan keahliannya, dia berhasil membuka pintu tersebut tanpa terdengar bunyi alarm. Saat dia berhasil masuk dan menutup pintu kembali, dia mencari-cari alarm rumah tersebut. Namun, nihil. Dia tidak menemukan apa pun. Alhasil, dia menyeringai senang. Dengan cepat dan pelan, dia kembali melangkah menelusuri tiap-tiap kamar mencari targetnya.

Setelah beberapa kamar dia telusuri, akhirnya di kamar terakhir, dia menemukan targetnya. Sepasang suami istri yang berumur setengah abad sedang tertidur nyenyak. Zac perlahan mengambil pistol berperedamnya di balik mantelnya.

Tanpa aba-aba, Zac langsung saja menembak sepasang suami istri itu dengan cepat. Sontak, suami istri itu tewas tanpa mengeluarkan suara apa pun. Kemudian, dia menyeringai keji. Kini, tugasnya yang sangat mudah telah selesai. Lalu, dia bergegas pergi meninggalkan rumah tersebut sebelum ada seseorang yang menyadari keberadaannya.

҉

"Kau harus membiarkanku bekerja, Chloe," ketus Arya sembari berdiri dan berkacak pinggang di hadapan Chloe yang sedang sibuk mengecek dokumen-dokumen di hadapannya. Dia benar-benar merasa bosan karena Chloe tidak mengizinkan dirinya menulis berita apa pun sebelum dia menyuruh Arya untuk menulis sebuah berita. Kini, dia merasa dirinya bukanlah seorang wartawan, melainkan pesuruh Chloe.

"Ah! Bagaimana jika kau menulis sebuah berita tentang masakan tradisional Inggris? Atau pergi ke salah satu sebuah perkampungan di Inggris dan menulis berita tentang keunikannya? Kau hanya tinggal memilihnya, Ms. Ports," kata Chloe tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen-dokumen yang ada di hadapannya.

Tentu saja Chloe tidak mengizinkan Arya untuk menulis berita-berita yang membuat dirinya kembali menghadapi mara bahaya, atau dia akan memecat Arya dari pekerjaannya sebagai wartawan. Namun, semua itu semata-mata demi keselamatan Arya.

Arya sontak memutar bola matanya. Dia mendengus kesal, kemudian menatap jengah Chloe. Dia pun duduk di hadapan Chloe dan menatapnya tajam. "Aku takkan mengambil kedua-duanya, Chloe. Aku membutuhkan sebuah kasus atau kejadian yang sangat membuat adrenalinku bangkit, walaupun aku seorang wanita. Aku membutuhkan hal itu."

Wajah Chloe akhirnya pun mendongak pada Arya. Dia menatap Arya datar. "Kau tahu kalau kami bertiga—aku, Ray, dan James—takkan pernah mengizinkanmu melakukan hal bodoh dan membuatmu nekat." Dia menghela napasnya dalam-dalam. "Dengar, Arya. Kauterima tawaran itu atau tidak sama sekali."

"Aaarrrggghhh!!! Chloe. Itu membosankan! Lebih baik aku berdiam diri di ruanganku daripada aku menulis berita-berita yang kautawarkan itu. Tidak sama sekali, Ms. Pierce."

Kemudian, Arya bangkit dan bergegas pergi menuju ruangannya. Dia merasa jengkel dan kesal pada Chloe. Dia benar-benar harus mencari cara agar dia bisa menulis berita lagi. Tentu saja yang membuatnya kembali menuai prestasi dan viral.

Mine (Sequel of Yours)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang