Ishaq menepi di tepi jalan. Merogoh kantongnya dan mengangkat telpon yang masuk ke dalam ponselnya.
"Assalamualaikum, ada apa yah?"
"...."
"Aku otw, sabar yah."
"..."
"Siip, aku matiin ya? Assalamualaikum."
Ishaq mematikan telpon dari sepupunya dan kembali meletakkannya di dalam kantong celana hitamnya.
Diah dan anak pramuka polres lainnya sudah menunggu dirinya untuk rapat paripurna kemah nasional untuk Sumatra Utara. Dirinya sebagai Ketua Purna Jamnas Sumut, mau tak mau harus ikut andil dalam hal ini.
Tak sampai 15 menit, dirinya masuk ke area kantor polisi resot. Buru-buru ia memarkirkan motornya dan masuk ke barisan.
"Lama amat sih, dasar sepupu mageran." Ujar Diah di barisan belakang Ishaq. "Yah, aku tadi masih jaga toko. Salman belum balik les. Maklum sikit apa gak bisa?"
"Cowok emang banyak banget alesannya ya kan, Tar?"
"Hoom."
"Dasar bacud kalean berdua."
Tarisa dan Diah tertawa mendengar kesalan dari Ishaq. Ishaq orang yang sangat humble, jadi enjoy saja berteman dengannya.
Ihsan mengambil alih barisan dan mendudukkan para anggotanya. Siapa yang tak kenal dengan Ihsan hadi? Ketua Pramuka polres Tebing tinggi. Tubuh atletis, hidung mancung, keturunan arab, ah anak pramuka emang cogan semua.
✨
Khaisra keluar dari kamar mandi sekolahnya sembari membawa baju sekolah yang telah ia ganti dengan kaos dan training. Mata mengecil kala menemukan Sufam tak jauh dari kamar mandi sedang memainkan ponselnya.
Ide jahil Khaisra muncul, dirinya mengendap-endap nendekati Sufam. Kala sudah dekat dia...
"ALIEN!!"
"ALLAHUAKBAR!!" Refleks ponsel Sufam terjatuh ke dalam selokan yang tepat ada di sampingnya. Mata Sufam langsung menatap tajam ke arah Khaisra. "Kha." Ucap Sufam dengan penuh penekanan. "Ups, alien marah." Khaisra hendak kabur, tapi lebih cepat tangan Sufam mencekal tangannya. "Jangan coba-coba untuk kabur. Tanggung jawab."
"I-iya tapi gue tarok baju gue entar ya?" Jujur, Khaisra gugup sekaligus takut menatap mata Sufam. "Gak. Ayo ikut gue counter ponsel di depan."
"Nta---"
"Sekarang!"
Sekarang Khaisra hanya bisa diam dan menuruti apa yang dikatakan. Sebegini marahnya Sufam kala ponselnya rusak. Habis ini, Khaisra tak mau menganggunya lagi. Janji.
Sufam memungut ponselnya dari dalam selokan dan menarik tangan Khaisra menuju toko ponsel yang ada di depan sekolahnya.
✨
"Haq, gue nebeng."
Ishaq menoleh ke arah Diah. "Aku mau singgah ke counter depan SMAN 9, mau beli kuota."
Diah buru-buru naik ke motor Ishaq dan memeluknya dari belakang. "Gakpapa asal nebeng hehe."
"Lepasin pelukanmu atau kita gak jalan."
"Oke bosqu."
Ishaq menjalankan motornya dan meninggalkan pelataran kantor polres. "Yah, kamu ada gak kenal anak Syahfira?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFIQUH ALRUWH [BELAHAN JIWAKU] [END]
Short StoryDear Kak Ishaq, Terdapat kata yang tak mampu kuucapkan. Tapi mampu kurangkai melalui kata-kata. Aku bersyukur karena Allah telah menghadirkanmu di hidupku. Terimakasih telah menjadi lampu penerang saat aku kegelapan menuju jalan pulang. Terimakasih...