Sedikit cuap-cuap

278 26 9
                                    

Hola, Love!

Akhirnya kita kembali berjumpa di project ini setelah "How I Met Your Papa" resmi tamat tadi siang.

Nah, sebelum project ini melangkah lebih jauh...aku mau cerita-cerita dulu nih kenapa aku bikin fic ini, kenapa ngambil tema ini, kenapa milih latar belakangnya ini, dan dari mana aku dapat ide maupun inspirasi karakter-karakter di sini.

Untuk karakternya Kit di sini, aku honestly terinspirasi banget sama karakternya Holy Golightly dari novel "Breakfast at Tiffany's"nya Truman Capote yang legendaris itu. Saya tuh entah kenapa suka sama karakternya yang exquisite but broken itu. Kayak unik aja. Secara dia cantik dan mampu bikin semua orang penasaran sama dia, apa aja bisa dia dapetin dengan mudah sebenernya tapi jauh di dalam dia menyimpan banyak luka. Nah, di sini karakter Kit saya bikin kayak gitu cuma ga setragis Holy. Untuk perkembangan karakternya bakalan seperti apa dan bagaimana, sila ikuti fic ini sampai selesai :)

Kalau untuk latar, kenapa saya ambil latar fic ini sekitar tahun 60-70an? Ini sebenernya murni karena mindset saya yang sudah terlanjur tercuci bersih sama film-film klasik keluaran tahun segitu hahaha. Maksudnya, entah kenapa tiap kali liat film-film pada masa itu tuh kayaknya kehidupan di tahun-tahun segitu tuh identik sama sesuatu yang lavish aja gitu. Party, pake gaun dan perhiasan mahal, riasan mata bold. Terus saya juga suka style pada masa itu. Kayak lucu aja gitu liat cewek pake gaun yang roknya kembang2 gitu, pake mutiara, pake diamonds. Kesannya kayak princess2 in real life aja gitu. Elegan, cantik, dan juga gemes at the same time. Terus saya suka gaya rambut cewek2 pada masa itu yang rata2 dipotong bob atau sebahu terus dicurl gede2 gitu. Bahkan style yang cowok2nya juga keren. Elegan, neat, classy, dan seksi at the same time. Di zaman ini juga yang namanya Jazz Club menjamur dimana2. Makanya ada istilah kalau tahun 40-60an itu istilahnya orang2 benar2 living a jazzy life karena nyaris tiap hari party dan dandan. Anyway, pada zaman itu juga...tempat2 kayak night club atau cabaret club tuh bener2 hiburan kelas atas pada zaman itu. Jadi emang cuma orang2 kaya aja yang boleh masuk.

Kalau soal cerita...jujur ide ini tiba2 muncul aja di kepala saya kalau saya pengen bikin ff ini gitu. Saya tuh kayak kepikiran pengen bikin ff yang seksi, tapi ga norak, dan tetap ada plotnya. Jadi saya bikinlah plot sedemikian rupa dan karakter sedemikian rupa yang ga bisa saya spoiler banyak di sini hehehe. Monmaap ye, love!

Dan kenapa latar tempatnya saya ambil di Portofino dan Pattaya? Karena pas saya dengerin lagu "Love in Portofino" saya tiba-tiba kayak kepikiran, kok pas saya kalau disambungin sama plot yang sudah ada di otakku untuk fic ini? Hahaha. Jadinya aku memutuskan untuk menjadikan Portofino sebagai latar tempat dan kebetulan saya juga lagi belajar bahasa Italia dan juga senang sama hal-hal tentang Italia. Karena yang langsung nyantol di pikiran saya tuh gini, kalau saya mau nulis ya ada baiknya kalau saya nulis sesuatu yang saya suka aja daripada menulis sesuatu yang "bukan saya banget". Iya, gak?

I mean, I love 40's-80's era and I love everything about Italy so...yeah! Why not? Why don't you write something that you love? Hahaha 😂😂😂

Kalau Pattaya...well, kalian pasti sudah jelas tahu kenapa. Karena Pattaya itu udah jadi pusat hiburan malam di Thailand sejak tahun 60an. Bahkan sampai hari ini beberapa Cabaret show-nya masih bertahan dan terkenal banget. Ga heran kalau Pattaya itu dijuluki Las Vegas-nya Thailand.

Oh ya, aku juga punya ide nih. Kalian maunya aku updatenya setiap hari tertentu atau kayak pas aku update "How I Met Your Papa" yang updatenya ga teratur dan sesempat dan sebisaku aja. Kalau misalnya kalian mau updatenya tiap hari tertentu, aku akan upload tiap hari Sabtu-Minggu atau Sabtu aja gitu. Kalau kalian maunya gimana? Sila coret2 di bawah :)

Baiklah, sekian dulu cuap-cuap saya mengenai fic ini dan segala tetek bengeknya. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih untuk support kalian selama ini dan jangan lupa untuk selalu kasih kritik dan saran yang membangun untukku supaya aku bisa terus berkembang.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya, love! Ciao ciao!

Xoxo,

Irene :)

I Found My Love in PortofinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang