KEHANGATAN KELUARGA

2.6K 103 0
                                    

Revisi "Antara Hijrah dan Cinta"
By CiciMelianaAgustin
~31 Mei 2020~
______________________________________

"Beban yang kupikul, sakit yang kualami, langsung hilang seketika karena adanya kehangatan keluarga. "

-Humairah Az- zahra-
______________________________________

Author pov

Hari hari telah humairah lalui, humairah sudah mulai bersekolah, humairah sangat senang akhirnya rindu pada teman-temannya terobati. Tapi baru juga bersekolah, para siswa kelas 12 sudah diberi banyak tugas, dan pembelajaranpun mulai serius karena sebentar lagi akan melaksanakan ujian ujian,  tinggal menghitung bulan lagi humairah bersekolah disini.

Akhirnya libur akhir tahun datang, dan sekarang pikiran humairah bisa beristirahat. Meski fisik tidak melakukan hal hal berat yang membuat cape tapi pikirannya selalu saja memikul hal hal berat oleh sebab itu humairah menjadi sangat lelah.

Humairah membereskan kost an nya bersama nabila, karena humairah dan nabila akan pulang kerumah.

______________________________________

Humairah pov

"Udah selesai beres beres nya nabil? " ucapku.

" Udah humai, udah semua,yuh mau pulang sekarang?" tanya nabila.

"Oh iya ayuh, mbok keburu sore. " ucapku sambil membawa barangku ke motor.

Aku melajukan motorku dengan kecepatan sedang.

Akhirnya setelah setengah jam perjalanan, aku sudah sampai dirumah.

"Assalamualaikum umi." ucapku sambil mengetuk pintu rumah.

"Waalaikumsallam." ucap seseorang di dalam dan dia ternyata umiku.

Aku langsung mencium tangan nya dan masuk kedalam rumah.

"Kamu pulang sama siapa humai? " tanya umiku.

"Sama nabila umi. " kataku.

Aku membereskan baju baju ku, aku membawa baju lumayan banyak karena libur panjang.

Umiku pergi kerumah nenek. Umiku memerintahkan aku untuk istirahat setelah selesai beres beres.

Aku mengambil minum dimeja dan ada undangan disana.

Deg..

"Astagfirullah." batinku, aku langsung memegang dadaku.

Undangan itu adalah undangan pernikahan mas adam dan calon istrinya.

"Hamba iklas tuhan. " ucapku sambil tersenyum. Aku meletakan lagi undangan di meja itu.

Ini sudah menjadi takdir. Allah menyuruhku benar benar mengiklaskannya.

Aku kembali lagi membereskan pakaianku, dan aku tertidur setelah selesai membereskan baju bajuku.

KALA CINTA MENYAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang