capter 23

7.1K 280 5
                                    

Sakura berhenti di taman yang cukup sepi, karena terlalu lelah berlari.

" Hei kau!" Kepala sakura yang tadinya tertunduk, terangkat untuk melihat siapa yang berbicara padanya.

DEG

" Apa kau masih ingat aku!" Kata orang yang memanggil sakura tadi sambil menatap sakura sinis.

" Hinata!" Pekik sakura kaget.

" Hm...ternyata kau masih ingat aku?"

" Ngapain kau disini?" Kata sakura berdiri dari duduknya.

" Hahahaha....kau tenang saja! Aku tidak akan menyakitimu!" Kata Hinata duduk di sebuah bangku yang diduduki sakura tadi.

" Aku tidak ada urusan denganmu!" Kata sakura beranjak dari sana, tetapi tangan dipegang oleh hinata.

" Kau memang ada urusan denganku, KAU SUDAH MEREBUT SASUKE DARIKU DASAR WANITA JALANG!" Teriak Hinata penuh emosi, untung taman tersebut cukup sepi jadi tidak ada orang yang mendengar teriakan Hinata tadi.

DEG

" Apa maksudmu?" Tanya sakura tidak mengerti walaupun sebagian hatinya terasa sedikit ngilu.

" Kau masih bertanya, SASUKE ITU KEKASIHKU, DAN SEENAKNYA SAJA KAU MENGAMBILNYA DARIKU!"

"apa??? Tidak mungkin!" Sakura menggelengkan kepalanya tidak percaya.

" DAN GARA-GARA KAU, IA MEMECATKU!"

PLAK

Sebuah tamparan melayang di pipi sakura.

" Kau pasti berbohong?" Kata sakura yang mulai meneteskan air matanya.

" Kau masih mengira aku berbohong, lihat saja nanti, sebentar lagi Sasuke pasti akan membuangmu. Dan akan kembali padaku!" Desis Hinata tajam sambil berlalu meninggalkan sakura yang sedang terisak pelan.

" Hiks....hiks...jadi dia sudah memiliki kekasih?"

" Kenapa hiks....ia ....hiks -...."

Sakura tidak sanggup lagi berkata apapun, berarti pilihannya untuk kabur dari Sasuke sudah benar. Sakura pergi dari taman itu menuju kediaman Ino masih dengan keadaan sesegukan karena habis menangis.

***

" Brengsek" umpat Sasuke marah, karena anak buahnya tidak menemukan dimana sakura.

" Tenang Sasuke, kita pasti akan menemukan sakura!" Kata Neji mencoba mengabarkan Sasuke.

" Hn!" Jawab Sasuke singkat sambil berlalu dari sana.

***

Sakura sudah sampai di gerbang rumah Ino, ia melihat ramai orang yang memakai pakaian hitam keluar masuk dari rumah ino.

DEG

" Ada apa ini?" Batin sakura cemas. Ia langsung saja berlari masuk melihat apa yang sedang terjadi.

" Hiks.....hiks....ni'san ....jangan tinggalkan aku!!!" Suara tangis Ino yang terdengar pilu, membuat semua orang menatap Ino sedih.

" I-ino, apa yang terjadi?", melihat ada orang yang ditutupi kain di samping Ino menangis.

Ino menoleh" hiks....saki...ni'san ku sudah tidak ada!" Ino langsung menghambur ke dalam pelukan sakura.

Sakura yang mendengar perkataan Ino, tak mampu menahan air matanya. Kakak mereka sudah tidak ada, hanya mereka berdua lah yang tersisa.

" Hiks.....saki,"

" Sabar ino..!" Sakura menepuk-nepuk punggung Ino pelan, walaupun air matanya tetap mengalir deras.

Sebentar lagi mayat Deidara akan dibawa ke pemakaman, sakura dan Ino sudah bersiap-siap. Sakura merangkul pinggang Ino, karena sepertinya keadaan Ino sungguh sangat lemah, bisa saja ia tumbang nanti.

***
Hinata yang sedang berada di perjalanan pulang, tiba-tiba dicegat oleh sekelompok orang.

" Apa mau kalian?" Teriak Hinata ketakutan.

" Kau harus ikut kami!"

" TIDAK, LEPASKAN AKU!!!" Teriak Hinata, tidak ada yang menolong Hinata, karena keadaan jalan sedang sepi.

Hinata langsung dimasukan ke dalam sebuah mobil bewarna hitam.

" Hiks....apa yang akan kalian lakukan?" Kata hinata ketakutan sambil menangis.

" Hiks ...tolong aku!"

" Hahaha....tidak ada yang bisa menolongmu, nona!" Kata salah seorang penculik Hinata tadi.

Hinata merasakan mobil yang membawanya berhenti di sebuah gedung tua yang jauh dari keramaian. Dalam hati Hinata sudah bergetar ketakutan memikirkan apa yang akan terjadi padanya.

" Hiks....lepaskan aku!!" Lirih Hinata, tetapi orang yang menculiknya tidak mempedulikan Hinata, ia tetap membawa Hinata dengan kasar ke dalam gudang tersebut.

Bau anyir langsung tercium oleh Hinata, ketika memasuki ruangan tersebut.

" Apa kalian sudah membawanya?" Tanya seorang lelaki memakai jubah hitam dan topeng untuk menutupi wajahnya.

" Sudah tuan!" Kata orang suruhan pria itu.

" Ikat dia di sana!" Perintahnya.

" Aku tidak mau!!" Pekik Hinata. Orang-orang suruhan pria tadi menarik Hinata kasar, lalu mengikatnya di sebuah tiang.

" Kalian boleh pergi!" Kata orang itu dengan nada dingin.

Tinggallah Hinata dengan pria yang memakai topeng itu dalam ruangan ini.

" Lepaskan aku!!!" Teriak Hinata.

" Hahahaha......"

" Siapa kau?"

" Kau yakin ingin tahu siapa aku?" Tanya orang itu menyeringai kejam, walaupun ditutupi oleh topeng yang sedang dipakainya.

" KUTANYA SIAPA KAU?" Teriak Hinata penuh amarah.

" Hahahaha....kau benar-benar ingin tahu ternyata." Laki-laki itu membuka topengnya perlahan dan Hinata terkejut melihat siapa yang menculiknya.

DEG

" Neji" kata Hinata tidak percaya.

" Yup tepat sekali, sepupuku yang manis!" Kata Neji menunjukkan seringai mengejeknya.

" Kenapa kau lakukan ini padaku?" Tanya Hinata tidak percaya, sepupunya sendiri yang menculiknya. Memang hubungan mereka kurang terjalin dengan baik.

" Kau masih bertanya?" Desis Neji penuh amarah.

" Apa maksudmu?" Tanya Hinata tidak mengerti.

" Gara-gara kau keluarga hyuuga jadi kacau."

" Itu bukan karenku!" Bantah Hinata.

" Hahaha....kau masih mengelak dasar anak pungut." Ujar Neji menekankan kata anak pungut untuk menghina Hinata.

" Itu tidak benar!" Kata Hinata menatap tajam Neji.

" Sudahlah, aku tidak mau tahu lagi." Kata Neji yang akan beranjak dari sana.

" Hei kau mau kemana? Lepaskan aku!" Teriak Hinata.

" Kau tidak akan pernah bisa keluar dari sini, kau tinggal menunggu ajal menjenputmu!"kata Neji sambil berlalu meninggalkan Hinata yang berwajah pucat disana.

***


TBC

Hello readers semua!!!
Maaf kalau ceritanya pendek, soalnya masih tahap belajar!
Dan juga maaf kalau banyak typonya !!!
Sampai jumpa di chapter selanjutnya ...

Arogant My MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang